Lompat ke isi

Burujul Kulon, Jatiwangi, Majalengka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Burujul Kulon
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenMajalengka
KecamatanJatiwangi
Kode Kemendagri32.10.11.2001 Edit nilai pada Wikidata
Luas308.063 km²
Jumlah penduduk7.209 jiwa
Kepadatan0,0427 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°44′7″S 108°14′24″E / 6.73528°S 108.24000°E / -6.73528; 108.24000


Burujul Kulon adalah desa di kecamatan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia.

Terdiri dari 6 dusun Cipinang-Ciporang-Cinancang-Ciwalur-Cibadak-Cibogo. Mengunakan bahasa sunda yg banyak terpengaruh oleh bahasa jawa cirebonan. Ada satu kosakata yang unik didesa ini yaitu kata "ubey" yang berarti saya. Kata "ubey" hanya berlaku didesa Burujulkulon tidak menyebar kemanapun bahkan ke desa Burujulwetan yg hanya dibatasi jalan selebar 4 meter. Dari dulu desa Burujulkulon termasuk desa yang memiliki banyak UKM terutama pengrajin genteng. Desa yang terus mempertahankan harga dirinya, melalui keberdayaan ekonomi warganya. Letaknya yg berada di pinggir jalan Cirebon Bandung memudahkan orang datang ke desa Burujulkulon.

SEJARAH DESA BURUJUL KULON

Kurang lebih tahun 1628-1629 seperti kita maklum, bahwa patriotisme dan Sultan Agung Mataram yang banyak mengesankan.sampai sekarang misalnya tahun Jawa dan lainnya.

Pada tahun itu beliau beserta prajuritnya telah mengadakan penyerangan ke Batavia. Yaitu tempat kedudukan VOC yang di pimpin oleh JP Coen, dan telah kita ketahui akhir dan usaha pengusiran itu tidak berhasil atau gagal karena berbagai kelemahan dari pihak kita. Prajurit-prajurit yang masih tersisa berpencaran melarikan diri menuju asal tempat mulanya kelahiran mereka. Tentu saja mereka ada yang tidak sampai ketempat tujuannya. Diantara sekian banyak prajurit-prajurit tersebutlah seorang yang sekarang bernama Jaka Kusuma (Buyut Kudus) terdapat ditepi Kali Cimanuk yang sekarang tempat itu dinamakan Desa Panongan-Kecamatan Jati Tujuh.

Kemudian daripada beliau hidup menyendiri dan lama kelamaan berkeluarga dan beranak cucu. Salah seorang dari anak tersebut bernama MUHAMAD ILYAS yang seperti kebiasaan pada waktu itu setiap anak yang sudah dewasa, lalu ia mengembara dengan menyelusuri kali cimanuk dan berbelok ke arah Cimanuk yaitu Cisambeng Kulon, serta mengendarai Getek (beberapa bambu yang disusun dan diikat menjadi satu). Getek itu selanjutnya terdampar di suatu tempat yang sekarang disebut hulu dayeuh. Tempat sekarang di sebelah utara pemakaman Cikembang, sebelah selatan Burujulkulon.

Muhamad Ilyas kemudian menetap dan kemudian bertempat tinggal disana. Ketika itu hutan belantara masih utuh belum terjamak oleh manusia.

Beberapa tahun berlalu dengan kehidupan sepi dan menyendiri, namun tetap berusaha agar ia hidup bahagia.

Disuatu kerajaan yaitu kerajaan Telaga kehilangan seorang putri dan kakaknya karena melarikan diri disebabkan karena perbedaan Agama dengan orang tuanya, yang menganut kepercayaan nenek moyangnya, dan terdampar disuatu tempat yang sekarang disebut atau yang termasuk Desa Burujulkulon dan disebut Cibuni Geulis yang sekarang disebut lebak dan lama kelamaan bertemu dengan Muhamad Ilyas, lalu di tikahkan dengan Putri dari Talaga oleh kakaknya yang kini bernama buyut Swakarya dan Putri itu yang bernama Nyi Putri Geulis.

Setelah puluhan tahun kemudian terdapatlah keluarga besar anak cucu dari pernikahan hasil mereka dan sekarang menjadi Penduduk Burujulkulon, Burujul sebelah wetan dan sekitarnya.

Menurut keterangan yang dapat dipercaya, maka Burujul menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh para pendatang dan pedagang, termasuk Cina terlebih lagi setelah di bangunnya jalan raya pada awal abad ke-19, hal ini dapat di buktikan dengan adanya peninggalan berupa makam Cina yang terdapat di Kosambi disebelah timur Desa. pada waktu itu Desa Burujul di Pimpin oleh Kepala Desa yang bernama: Muhamad Ilyas, yang daerahnya meliputi Sebelah Timur Desa Andir, Sebelah Utara Desa Jatiwangi, Sebelah dan Sebelah Selatan Desa Ranji. Setelah Muhamad Ilyas wafat Desa Burujul di bagi menjadi dua bagian yaitu: Burujul Kulon dan Burujul Wetan.

Asal nama Burujul = Wuluku = Singkal, yaitu suatu alat pertanian untuk menyingkal atau membajak tanah, karena pada waktu itu umumnya masyarakat gemar bercocok tanam dengan mempergunakan alat tersebut, maka dinamakan Desa Burujulkulon. Desa Burujulkulon sampai sekarang ini sudah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Desa dan Pejabat Kepala Desa yaitu:

DAFTAR NAMA-NAMA KEPALA DESA DAN PEJABAT DESA

DESA BURUJUL KULON

No. N a m a Tahun Keterangan

1 Bapak. MUHAMAD ILYAS 1880 – 1884 Kepala Desa

2 Bapak. ARWAH 1884 – 1888 Kepala Desa

3 Bapak. JAYA DIBRATA 1888 – 1896 Kepala Desa

4 Bapak. DANU KARIA 1896 – 1909 Kepala Desa

5 Bapak. SURA KANA 1909 – 1920 Kepala Desa

6 Bapak. DASPAN 1920 – 1939 Kepala Desa

7 Bapak. MANSUR 1939 – 1948 Kepala Desa

8 Bapak. E. SUKATMA 1948 – 1969 Kepala Desa

9 Bapak. H. MUNAWAR 1969 – 1970 Pejabat

10 Bapak. H. JOHAR 1970 – 1979 Kepala Desa

11 Bapak. RUSNATA 1979 – 1981 Pejabat

12 Bapak. SUKATMA MAMAN 1981 – 1984 Pejabat

13 Bapak. DADANG SUDAYAT 1984 – 1994 Kepala Desa

14 Bapak. UCU SUPARSA 1994 – 2001 Kepala Desa

15 Bapak. DEDE SUPRIADI 2001 – 2011 Kepala Desa

16 Bapak. AGUS DJAUHAR ULUMUDIN 2011 - 2017 Kepala Desa

17 Bapak. UJANG KHOERUL INSAN 2017 - Sekarang

1.KESEHATAN

Desa Burujulkulon memiliki fasilitas kesehatan yaitu PUSTU (Puskesmas Pembantu ) yang terletak berada tepat di sebelah timur Bale Desa Burujulkulon.Bertujuan untuk pelayanan kepada warga dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan warganya.Dan beberapa Posyandu di Dusun Cinancang,Ciporang,Cibadak dan Cibogo untuk pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Dan Pada tanggal 23 Agustus 2021 Berdirilah Apotek di desa Burujul Yang Bernama "APOTEK BURUJUL" yang keberadaan APOTEK BURUJUL sangat membantu kebutuhan masyarakatnya dalam membutuhkan obat.Lokasinya sendiri APOTEK BURUJUL Berada di tengah desa dekat Bale Desa Burujul Kulon,tepatnya berada di Perempatan jalan Desa Burujul Kulon.

2.PENDIDIKAN

Desa Burujulkulon terdapat beberapa sekolah tinggi kejuruan. Salah satunya SMK Kesehatan Bhakti Kencana yang jurusannya meliputi bidang farmasi yang beralamat di Jl. Raya Burujul Kulon, No.17 Desa Burujulkulon.Dan SMK Muhammadiyah Jatiwangi yang berada di Dusun Cinancang.Selain itu Burujulkulon juga terdapat ponpes yakni Pondok Pesantren As-sakinah yang berada di dusun Ciwalur.

3.WISATA DAN REKREASI

Desa Burujulkulon juga terdapat tempat rekreasi keluarga yakni Waterboom Tohaga Indah, yang sangat cocok untuk tempat hiburan bersama keluarga dan sanak famili.Dengan ditunjang dengan airnya yang bersih dengan Metode USA Filtration.Ini berada di dusun Cipinang Kidul,Blok Cikembang.

4.EKONOMI

Sebagian besar warga Desa Burujulkulon umumnya bermata pencaharian sebagai pengrajin Genteng,dan sebagian lagi tani,buruh harian lepas dan dagang.Lewat keberagaman usaha Mikro dan Makro warganya,Burujulkulon menjadi Desa yang maju dalam segi ekonominya.Desa Burujulkulon terdapat beberapa perusahaan besar,salah satunya PT.WIKA Beton.Selain itu ada perusahaan Texstil dan Tas juga ada di Desa Burujulkulon.Genteng merupakan Identitas Desa Burujulkulon,Dan juga Jatidiri Jatiwangi,genteng Sebagai "warisan desa" Burujulkulon.Genteng Merupakan "Country Heritage" Majalengka.Bahkan Genteng merupakan salah satu ciri khas dan ikon Majalengka.Secara statistik mata pencaharian warga desa Burujulkulon: Pengrajin Genteng: 28,2%,Tani: 26,2%,Buruh harian lepas: 23,5%,Wirausaha/Dagang: 9%,Pns/Polri: 3,3%,Lainnya: 9,8%.