Butir-Butir Budaya Jawa
Pengarang | Jenderal Purnawirawan Soeharto |
---|---|
Negara | Indonesia |
Bahasa | Jawa, Indonesia, dan Inggris |
Genre | Didaktik |
Penerbit | • Yayasan Purna Bhakti Pertiwi (Indonesia) |
Tanggal terbit | 1987 |
Butir-Butir Budaya Jawa, adalah sebuah buku yang ditulis oleh (mantan) Presiden RI Soeharto. Buku ini pertama kali terbit pada tahun 1987. Buku ini berisi ajaran-ajaran kehidupan. Meskipun pertama kali terbit pada tahun 1987, menurut kolofon, buku ini sudah selesai ditulis pada tahun 1983.
Subjudul
[sunting | sunting sumber]Butir-Butir Budaya Jawa memiliki subjudul Hanggayuh Kasampurnaning Hurip Berbudi Bawaleksana Ngudi Sejatining Becik[1] Kalimat ini merupakan sebuah kalimat Jawa dan disertai pula dengan terjemahan resmi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Terjemahan resmi dalam bahasa Indonesia adalah Mencapai Kesempurnaan Hidup Berjiwa Besar Mengusahakan Kebaikan Sejati dan dalam bahasa Inggris adalah In Search of Perfect Life Noble and Generous Mind In Quest of the Essence of Goodness.
Isi
[sunting | sunting sumber]Buku ini berisi petikan-petikan wejangan yang dibagi menjadi dua bab utama dan diberi judul Pituduh (Bimbingan) dan Wewaler (Larangan). Lalu setiap bab utama ini dibagi menjadi enam paragraf yaitu:
- Ketuhanan Yang Mahaesa
- Kerohanian
- Kemanusiaan
- Kebangsaan
- Kekeluargaan
- Kebendaan
Teks dimulai pada halaman genap (verso) dan selalu terdiri dari setiap butir dalam bahasa Jawa menggunakan aksara Jawa. Lalu di sebelahnya, masih di halaman yang sama, disajikan alihaksara kritis dalam abjad Latin. Kemudian pada halaman ganjil (recto) disajikan terjemahan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dengan ini selalu disajikan empat kolom.
Di bawah ini diberikan contoh teks. Contoh yang diambil adalah butir dari bab II, paragraf 4 dan butir 5.
Sumber
[sunting | sunting sumber]Di dalam buku oleh mantan presiden Soeharto diberikan sumber-sumber bukunya. Sumbernya mencakup:
- Ajaran Turun-Temurun
- Serat Centhini
- Cipta Hening (Kakawin Arjunawiwāha)
- Dewaruci
- Ranggawarsita
- Jakalodhang
- Serat Kalatidha
- Jayabaya (Kakawin Bhāratayuddha)
- Nitisastra (Kakawin Nitisastra dan Serat Panitisastra)
- Suluk Selasa
- Ajaran Tridharma
- Serat Wedhatama
- Serat Wulangreh
Amanat dan kritik
[sunting | sunting sumber]Pada prakata disebutkan oleh Rukmana Hardiyanti (1987:v) maksudnya menerbitkan buku ini:
|
Lalu di dalam buku dimuat pula tulisan tangan Soeharto beserta tandatangannya (termaktub 8 Juni 1986):
|
Buku ini oleh khalayak ramai selain banyak dibaca juga menjadi bahan kritikan pedas. Namun di sisi lain usaha Soeharto ini didukung oleh sebuah pihak yang tak terduga. Prof. Dr. Ben Arps, sejak tahun 1996 guru besar Sastra dan Bahasa Jawa di Universitas Leiden, pada dalil disertasinya menulis bahwa usaha semacam ini tidaklah aneh bagi seorang raja Jawa. Mungkin yang dimaksudkan adalah karya-karya sastra seperti Serat Wedhatama karangan K.G.P.A.A. Mangkunagara IV dan Serat Wulangreh karangan Sunan Pakubuwana IV yang juga disebut dalam Butir-Butir Jawa sebagai sumber.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Subjudul Jawa ini sesuai dengan kalimat yang terdapatkan pada sampul buku. Di dalam terdapat kalimat yang menggunakan ejaan yang berbeda: Anggayuh Kasampurnaning Urip Ber Budi Bawa Leksana Ngudi Sajatining Becik.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Soeharto dan H. Rukmana Hardiyanti, 1987, Butir-Butir Budaya Jawa., Jakarta: Yayasan Purna Bhakti Pertiwi. ISBN 979-8103-00-9