Cagar Alam Tangkuban Perahu
Cagar Alam Tangkuban Perahu | |
---|---|
IUCN Kategori Ia (Cagar Alam Lindung) | |
Letak | Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat |
Kota terdekat | Sukabumi |
Koordinat | 6°59′16″S 106°32′38″E / 6.98778°S 106.54389°E |
Luas | 22 Ha |
Didirikan | 1919 |
Pihak pengelola | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan |
Cagar Alam Tangkuban Perahu alias Cagar Alam Tangkuban Parahu Palabuhanratu adalah cagar alam yang terletak di Kelurahan Palabuhanratu, Kec. Palabuhanratu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat. Kawasan ini terletak di tepi jalan Sukabumi – Pelabuhan Ratu (± 2 km sebelum Palabuhanratu). Kawasan hutan Tangkuban Perahu Palabuhanratu ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Gb tgl 11 Juli 1919 No. 83 Stbl. 392 seluas 22 Ha.[1]
Secara geografis kawasan ini berada pada 7°10’30" - 7°11’18" LS dan 106°54’18" - 106°55’4" BT.
Kondisi Kawasan
[sunting | sunting sumber]Topografi di Cagar Alam Tangkuban Perahu Palabuhanratu umumnya berbukit dengan kemiringan antara 10% - 30% pada ketinggian antara 0–125 m dpl.
Iklim menurut Schmidt dan Ferguson termasuk pada tipe B dengan rata-rata curah hujan 2.426 mm/tahun. Jenis tanah pada kawasan ini adalah podsolik merah kuning dengan bahan induk berasal dari bahan endapan dan batuan beku.[1]
Potensi biotik kawasan
[sunting | sunting sumber]Flora
[sunting | sunting sumber]Vegetasi di CA Tangkuban Parahu adalah hutan dataran rendah, yang didominasi pohon dari jenis-jenis ki serut (Streblus asper), laban (Vitex pubescens), teureup (Artocarpus elasticus), dan beurih (Pterocymbium javanicum). Juga didapati kokosan monyet (Dysoxylum parasiticum), kondang (Ficus variegata), hampelas (Ficus ampelas), rengas (Semecarpus heterophyllus), bungur (Lagerstroemia speciosa), muncang (Aleurites moluccanus), wareng (Gmelina elliptica), ki lutung (Diospyros cauliflora), nyatoh (Palaquium rostratum), waru (Hibiscus tiliaceus), kopo (Syzygium densiflorum), dan lain-lain.[1][2][3]
Tumbuhan bawah yang banyak ditemui, di antaranya, daun lilin (Bauhinia scandens), acung (Amorphophallus variabilis), ladi (Pternandra rostrata), lempuyang gajah (Zingiber zerumbet), taleus (Colocasia esculenta), jukut kidang (Centotheca lappacea), dan salak (Salacca edulis).[3]
Palem jawa (Ceratolobus glaucescens) merupakan jenis tumbuhan endemik Jawa Barat yang didapati di cagar alam ini; perdu ini dilindungi oleh undang-undang.[3]
Fauna
[sunting | sunting sumber]CA Tangkuban Perahu juga dihuni oleh berbagai jenis hewan. Di antaranya adalah monyet kra (Macaca fascicularis), lutung sunda (Trachypithecus mauritius), musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus), bajing kelapa (Callosciurus notatus), biawak air (Varanus salvator), ular-sendok jawa (Naja sputatrix), dan ular pucuk (Ahaetulla prasina).
Beberapa jenis burung yang biasa terlihat, di antaranya, raja udang (Alcedo meninting), perkutut jawa (Geopelia striata), burung madu kelapa (Anthreptes malacensis), burung gereja (Passer montanus), bondol jawa (Lonchura leucogastroides), sepah kecil (Pericrocotus cinnamomeus), caladi (Dendrocopos sp.) dan lain-lain.[1][2]
Aksesibilitas
[sunting | sunting sumber]- Bandung – Cianjur – Kota Sukabumi – Cikembang – Warungkiara – Pelabuhanratu perjalanan bila lancar dapat di tempuh dalam 5 jam perjalanan (± 130 km)
- Jakarta – Bogor – Ciawi – Cibadak – Cikembang – Warungkiara – Pelabuhanratu bila lancar dapat ditempuh dalam 6 jam perjalanan (± 150 km).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Cagar Alam Tangkoeban Perahou Pel. Ratoe" (PDF). bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id.
- ^ a b PHKA. (2013). Laporan identifikasi gangguan kawasan CA/TWA Sukawayana dan CA Tangkuban Parahu di wilayah kerja Resort Wilayah IV Sukabumi pada bulan Maret 2013. Bogor: Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan RI.
- ^ a b c Nuswantari, A.D.W.P. (2017). Keanekaragaman dan pola sebaran tumbuhan asing invasif di Cagar Alam Tangkuban Parahu Sukabumi Jawa Barat. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB (skripsi tidak diterbitkan)