Ci Asem
Ci Asem Ciasem, Chiasem, Tjiasem, Tji Asem | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Gunung Tangkuban Parahu |
- lokasi | Desa Cicadas Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang Jawa Barat |
Muara sungai | Teluk Ciasem Laut Jawa |
- lokasi | Desa Muara Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang |
Panjang | 60 km (37 mi) |
Daerah Aliran Sungai | |
Luas DAS | 745 km2 (288 sq mi)[1] |
Jembatan | Jembatan Pantura Ciasem |
Pengelolaan sungai | BPDAS Citarum Ciliwung[1] |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1651139 |
Ci Asem (Sungai Ciasem; harfiah: Sungai Asem) adalah sebuah sungai yang mengalir di pulau Jawa, melintasi Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[2] Sungai itu bermula di Gunung Tangkuban Parahu bermuara di Teluk Ciasem; Laut Jawa, melintasi Kota Ciasem, Kabupaten Subang, sekitar 90 km di sebelah timur ibu kota Jakarta.[3]
Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Sungai Ciasem, adalah satu dari tiga sungai utama yang ada di wilayah Kabupaten Subang. Sungai ini berhulu di lereng utara Gunung Tangkuban Parahu, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, sementara daerah hilirnya berawal di sekitar dusun Palabuhan, Kecamatan Ciasem, hingga bermuara di Teluk Ciasem, persisnya di Desa Muara dan Desa Tanjungtiga, Kecamatan Blanakan.[4]
Daerah aliran sungai
[sunting | sunting sumber]Menurut catatan dinas lingkungan hidup, ada sekitar 21 sungai dan 61 anak sungai yang menginduk ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciasem seluas 745 km2. Dibanding dua sungai utama lainnya yaitu Sungai Cipunagara dan Sungai Cilamaya, sungai Ciasem dan puluhan anak sungainya secara keseluruhan berada di wilayah Subang. Sungai ini memiliki panjang sekitar 60 kilometer hingga ke pesisir utara.[4]
Sebagai sungai purba dan terbentuk melalui proses alamiah, kali Ciasem tentunya sangat berbeda dengan sungai buatan. Di daerah hilir kali Ciasem yang jalurnya juga berliku ini sangat mungkin telah ada terowongan atau gua di dasar sungai. Terowongan atau gua-gua dalam sungai yang terbentuk oleh arus ini kemudian akan menciptakan banyak pusaran. Tak hanya gua dan terowongan, kali Ciasem juga sangat mungkin menciptakan sungai bawah tanah. Anak sungainya meliputi:
- Ci Reundeu
- Ci Koneng
- Ci Barubus
- Ci Nangka
- Ci Mahpar
- Ci Juhung
- Ci Bodas
- Ci Jengkol
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Penduduk di sepanjang sunga ini memanfaatkan untuk sumberdaya pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Daerah hilir kali Ciasem juga memiliki keunikan karena langsung menuju ke laut Jawa. Saat air laut sedang pasang tinggi, tak jarang arus air di permukaan sungai malah mengalir ke arah yang berlawanan yakni ke selatan, sementara arus di bawahnya tetap ke utara. Di masa lalu, warga di sepanjang aliran sungai khususnya masyarakat desa Muara sering memanfaatkan fenomena ini. Selain mengandalkan angin laut saat masih menggunakan perahu layar hingga akhir tahun 1970-an, nelayan desa Muara juga kerap memanfaatkan arus air yang mengalir ke hulu ini untuk kembali dari berlayar menangkap ikan. Namun, arus yang tidak terduga arahnya itu sering memakan korban, yang tiba-tiba disedot dan ditarik ke dasar sungai saat mandi pada sungai yang relatif dangkal itu.[4] Sungai Ciasem dimanfaatkan untuk pertanian melalui sejumlah bendung di sepanjang alirannnya. Salah satu yang terbesar adalah Bendung Leuwinangka di Kampung Warasari, Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang yang mampu mengairi lahan pertanian seluas 4.387 Hektar.
Iklim
[sunting | sunting sumber]Sungai ini mengalir di sepanjang wilayah barat laut pulau Jawa yang beriklim muson tropis.[5] Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah September, dengan suhu rata-rata 28 °C, and terdingin Juli, sekitar 24 °C.[6] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2810 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 454 mm, dan yang terendah September, rata-rata 14 mm.[7]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
- Daftar sungai di Jawa
- Daftar sungai di Indonesia
- Daftar Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia
- Irigasi Premium
- Wilayah sungai
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Profil BBWS Citarum Diarsipkan 2019-01-01 di Wayback Machine.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011
- ^ Ci Asem at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
- ^ Rand McNally, The New International Atlas, 1993.
- ^ a b c Sering Menelan Korban Jiwa, Inilah Catatan Kelam Sungai Ciasem yang Misterius dan Melegenda - Soeara Rakjat. December 17, 2016.
- ^ Peel, M C; Finlayson, B L. "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11: 1633–1644. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. Diakses tanggal 30 Enero 2016.
- ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-03. Diakses tanggal 2018-02-06.
- ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-09. Diakses tanggal 2018-02-06.