Cum Jam Lustri
Cum Jam Lustri (1 September 1951) adalah sebuah surat apostolik Paus Pius XII kepada para uskup "dan orang-orang gagah berani" Polandia mengenai kesengsaraan mereka selama penindasan kaum Stalinis.[1] Ia memohon akan doa kepada Sang Perawan Maria karena Ia tidak akan menolak untuk membantu bangsa Polandia yang telah mempersembahkan diri mereka demi perlindungan-Nya.
Surat ini menyampaikan pernyataan dukacita Sri Paus terhadap wafatnya Kardinal Warsawa August Hlond, yang membentuk wajah Polandia yang bangkit dan mengorbankan hidupnya demi negaranya, Gereja dan Wakil Kristus di dunia.[2] Sri Paus juga berdukacita akan wafatnya Adam Stefan Cardinal Sapieha, Kardinal Krakow, yang menampilkan kepemimpinan yang kuat dan berani selama masa-masa pahit pendudukan Jerman. Ia merawat bangsanya. Sapieha bagaikan pohon yang berakar kuat, yang tumbuh di tepi sungai. Keberadaannya adalah sebuah dorongan yang positif tidak hanya bagi Polandia namun juga bagi semua pihak dalam Kristiani.[3]
Karena tahu bagaimana Polandia sangat mencintai Sang Bunda Suci, Sri Paus menyatakan kesedihannya bahwa banyak uskup Polandia tidak diperkenankan untuk hadir di Roma selama pengumuman dogma Maria Diangkat ke Surga pada tanggal 1 November 1950. Ia juga sangat sadar bahwa tidak ada negara lain yang memiliki cinta yang sangat mendalam bagi Bunda Allah dibandingkan Polandia. Sang Bunda tidak akan menolak memberikan bantuannya kepada bangsa Polandia yang telah mempersembahkan diri mereka demi perlindungan-Nya. Sri Paus berdoa untuk hadirnya bantuan ajaib-Nya dan mengingatkan bahwa adalah tentara-tentara Polandia yang bertempur di dekat Basilika della Santa Casa di Loreto untuk menyelamatkan rumah-Nya selama perang. Para tentara Polandia juga merayakan Misa Suci demi kehormatan-Nya, di reruntuhan yang masih terbakar setelah pertemputan Monte Cassino.[4] Perjuangan terus berlanjut. Tapi Paus Pius XII yakin bahwa Sang Perawan Suci Maria akan membantu selama bangsa Polandia yang berhati mulia terus percaya kepada-Nya dan secara yakin berharap akan masa depan yang lebih baik.
Pranala
[sunting | sunting sumber]Acta Apostolicae Sedis, Roma, Vaticano, 1939,1951