Cyrtodactylus jatnai
Cyrtodactylus jatnai | |
---|---|
Spesimen Cyrtodactylus jatnai ketika masih hidup: (A) Holotipe (UIMZ 0085), jantan dewasa, SVL 66,8 mm [foto: Thasun Amarasinghe]; (B) Paratipe (MZB 8729), jantan dewasa [foto: Awal Riyanto] | |
Tidak dievaluasi (IUCN 3.1)
| |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. jatnai
|
Nama binomial | |
Cyrtodactylus jatnai Amarasinghe, Riyanto, Mumpuni & Grismer, 2020[1]
| |
Sinonim | |
|
Cyrtodactylus jatnai adalah sejenis cecak jari-lengkung yang menyebar terbatas di Bali Barat, Indonesia. Namanya dalam bahasa Inggris adalah Jatna’s bent-toed gecko.[1] Dalam Bahasa Indonesia cecak ini disebut cecak jari-lengkung jatna (baca: yatna), atau cecak jatna.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama penunjuk spesies jatnai diberikan sebagai penghargaan kepada Prof. Jatna Supriatna, ahli konservasi, ekologi, dan primatologi dari Universitas Indonesia.[1]
Pengenalan
[sunting | sunting sumber]Cecak jari-lengkung yang berukuran sedang; panjang tubuh SVL (snout-vent length, dari ujung moncong hingga ke anus) mencapai 66,8 mm pada hewan jantan dan 64,8 mm pada betina.[1]
Kombinasi ciri-ciri berikut membedakan C. jatnai dari semua jenis Cyrtodactylus yang berkerabat dengannya di Asia Tenggara:[1]
- Perisai supralabial (bibir atas) berjumlah 9–11 buah; infralabial (bibir bawah) 8 atau 9
- Permukaan (kulit) tubuh dan tungkai dengan banyak bintil-bintil besar; begitu pula, lipatan kulit di sisi tubuh dan pangkal ekor disertai dengan bintil-bintil
- Bintil-bintil terdapat mulai kepala belakang hingga ke pinggang; semakin ke belakang semakin membesar ukurannya
- Terdapat 24–29 deret bintil paravertebral di tengah punggung (sisi dorsal)
- Sisi ventral (perut) tertutupi oleh 40–48 deret (melintang) sisik-sisik halus, rata, yang saling tumpang tindih seperti genting
- Terdapat dua barisan sisik-sisik femoral (di sisi bawah paha) yang membesar, memanjang hingga wilayah prekloaka (di depan kloaka)
- Pada hewan jantan, terdapat deretan 40–43 pori femoro-prekloakal yang menerus (bersambungan mulai dari paha hingga wilayah prekloaka, terus hingga ke paha sebelahnya)
- Terdapat enam deret sisik-sisik pasca prekloaka yang membesar
- Terdapat 17–19 lamella subdigital (sisik-sisik yang membesar di bawah jari) pada jari ke-4 tungkai belakang
- Tidak terdapat sisik-sisik subkaudal yang membesar (subkaudal median, sisik di bawah ekor yang membesar sepanjang garis tengah)
- Tidak terdapat pola serupa jala (retikulasi) di atas kepala
- Sepasang noktah gelap membentuk pola-V di kepala belakang
- Punggung (dorsum) dengan pola-pola noktah berwarna gelap
Habitat dan agihan
[sunting | sunting sumber]Cecak ini diketahui menghuni aneka tipe habitat seperti hutan gugur daun tropika dan hutan hujan tropika. Habitat mikro tempat cecak ini ditemukan di antaranya adalah batang-batang pohon, semak belukar, batu-batu besar dekat sungai, serta tonjolan-tonjolan batu karang dekat pantai, pada ketinggian tempat antara 20–130 m dpl.. Semua cecak teramati pada ketinggian kurang dari 3 m di atas tanah.[1]
C. jatnai menyebar terbatas (endemik) di Pulau Bali, Indonesia. Lokalitas tipe adalah Taman Nasional Bali Barat, Bali.[1]
Holotipe: MZB uncat. (UIMZ 0085), jantan, SVL 66,8 mm, dikoleksi dari Teluk Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Bali, Indonesia (08°08′38,6″LS, 114°32′22,5″BT; 20 m dpl.), oleh A.A. Thasun Amarasinghe, pada 26–27 Agustus 2015. Sekarang tersimpan dalam koleksi Museum Zoologi Bogor (MZB, Museum Zoologicum Bogoriense).[1]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]
- McKay, J.L. (2006). Field Guide of the Amphibians and Reptiles of Bali. Florida: Krieger Publishing Company. 146 pp.
- Riyanto, A. & Mumpuni. (2013). "Herpetofauna di Taman Nasional Bali Barat". Prosiding Seminar Nasional Biologi-IPA 2013. Surabaya: FMIPA Universitas Negeri Surabaya. Hlm 1–7. (laman ResearchGate)
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Bali Netizen: Spesies Baru Endemik Bali, Gecko Cyrtodactylus, Ditemukan di Taman Nasional Bali Barat, berita Mei 23, 2020. Diakses pada 29/V/2020.
- Bali Post: Spesies Endemik Baru Ditemukan di TNBB, berita Sabtu, 23 Mei 2020 | 16:43:04. Diakses pada 29/V/2020.
- CNN Indonesia: Ilmuwan Ungkap Penemuan Spesies Tokek Baru di Bali, berita Kamis, 28/05/2020 20:28 WIB. Diakses pada 29/V/2020.
- Kompas.com: "Seri Hewan Nusantara: Spesies Baru Tokek Ditemukan di Pulau Bali", berita Kamis, 28/05/2020. Diakses pada 29/V/2020.