Daftar Presiden Partai Kongres India Malaysia
Tampilan
Berikut ini adalah Daftar Presiden Partai Kongres India Malaysia (disingkat MIC), salah satu dari tiga partai kompenen utama dalam Barisan Nasional (Malaysia).
Presiden Kongres India Malaya (1946–1963)
[sunting | sunting sumber]Order | Nama[1] | Masa jabatan | Nota | |
---|---|---|---|---|
1 | John Thivy | 4 Agustus 1946 | 1947 | Presiden Pendiri: Presiden pertama MIC, John Thivy, berperan penting dalam pendirian partai. Di bawah kepemimpinannya, MIC fokus pada upaya mengamankan kemerdekaan India dari kekuasaan Inggris, serta memenuhi hak-hak pekerja India di Malaya (sekarang Malaysia). |
2 | Baba Budh Singh Ji | 1947 | 1950 | Kepemimpinan Awal: Selama masa jabatannya, fokusnya tetap pada hak-hak buruh, khususnya bagi pekerja perkebunan India. Partai tersebut mulai fokus pada perbaikan kondisi sosial masyarakat India. |
3 | K. Ramanathan Chettiar | 1950 | 1952 | Advokat Perburuhan: Ramanathan terus memperjuangkan hak-hak kelas pekerja India, menekankan kondisi kerja yang lebih baik dan peluang ekonomi bagi orang India di Malaysia. |
4 | Kundan Lal Devaser | 1952 | 1955 | |
5 | V. T. Sambanthan | 1955 | 1963 | Pemimpin Pasca Kemerdekaan: Sambanthan memainkan peran penting dalam menjamin keterwakilan India dalam gerakan Merdeka (kemerdekaan). Dia bekerja bersama para pemimpin UMNO dan MCA untuk merundingkan kemerdekaan Malaysia. Ia dianggap membantu komunitas India berintegrasi ke dalam masyarakat Malaysia yang baru dan meningkatkan layanan pendidikan dan kesejahteraan bagi orang India. |
Presiden Kongres India Malaysia (1963–sekarang)
[sunting | sunting sumber]Order | Nama[1] | Term of office | Waktu di kantor | Notes | |
---|---|---|---|---|---|
5 | V. T. Sambanthan | 1963 | 1973 | 9 tahun, 287 hari | Pemimpin Pasca Kemerdekaan: Sambanthan memainkan peran penting dalam menjamin keterwakilan India dalam gerakan Merdeka (kemerdekaan). Dia bekerja bersama para pemimpin UMNO dan MCA untuk merundingkan kemerdekaan Malaysia. Ia dianggap membantu komunitas India berintegrasi ke dalam masyarakat Malaysia yang baru dan meningkatkan layanan pendidikan dan kesejahteraan bagi orang India. |
6 | V. Manickavasagam | 1973 | 1978 | 5 tahun, 104 hari | Upaya Modernisasi: Manickavasagam berfokus pada modernisasi partai dan perluasan jangkauannya ke daerah pedesaan dan perkotaan. Ia juga memainkan peran penting dalam memperkuat peran MIC dalam koalisi Barisan Nasional. |
7 | Samy Vellu | 12 October 1979 | 6 December 2010 | 31 tahun, 55 hari | Presiden dengan masa jabatan terlama: Samy Vellu adalah pemimpin MIC yang paling terkenal, menjabat selama lebih dari tiga dekade. Di bawah kepemimpinannya, MIC menjadi lebih berpengaruh dalam politik nasional. Ia berupaya meningkatkan status sosial ekonomi warga India melalui pendidikan, program ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Samy Vellu juga dikenal atas upayanya dalam mengembangkan sekolah dan kuil Tamil. Namun, kepemimpinannya menghadapi kritik atas berbagai masalah seperti penanganan investasi Maika Holdings dan menurunnya dukungan India terhadap MIC. |
8 | Palanivel Govindasamy | 6 December 2010 | 23 June 2013 | 2 tahun, 199 hari | Era Pasca-Samy Vellu: Palanivel mengambil alih setelah Samy Vellu dan menghadapi tantangan dalam meremajakan citra partai. Masa jabatannya ditandai dengan upaya untuk menyatukan partai dan mendapatkan kembali dukungan di antara para pemilih India, tetapi ia berjuang untuk membalikkan pengaruh MIC yang menurun dalam Barisan Nasional. |
– | Subramaniam Sathasivam | 23 June 2013 | 25 June 2015 | 2 tahun, 2 hari | Pejabat Presiden |
9 | Subramaniam Sathasivam | 25 June 2015 | 15 July 2018 | 3 tahun, 20 hari | Profesional Kesehatan: Subramaniam, seorang dokter medis, menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan berfokus pada pembangunan kembali partai setelah pemilihan umum 2013, di mana MIC kehilangan dukungan yang signifikan. Ia bertujuan untuk merevitalisasi partai dan memperkuat basisnya di antara komunitas India. |
10 | Vigneswaran Sanasee | 15 July 2018 | Incumbent | 6 tahun, 116 hari | Presiden saat ini: Vigneswaran mengambil alih jabatan setelah kekalahan bersejarah Barisan Nasional dalam pemilihan umum 2018. |