Daftar kabupaten dan kota di Jawa Barat menurut IPM tahun 2016
Sebuah perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggunakan metode baru dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2010 hingga sekarang. Berikut ini akan disajikan penjelasan, dimensi dasar, manfaat, dan metodologi perhitungan IPM, serta daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2016.
Penjelasan
[sunting | sunting sumber]Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.[1]
Dimensi dasar IPM[2]
[sunting | sunting sumber]Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungannya:
- Umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran
- Pengetahuan yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah
- Standar hidup layak yang dihitung dari Produk Domestik Bruto/PDB (keseimbangan kemampuan berbelanja) per kapita
Manfaat IPM[2]
[sunting | sunting sumber]Menurut Badan Pusat Statisitik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki beberapa manfaat:
- IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)
- IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara
- Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)
Cara Menghitung Indeks Komponen[3]
[sunting | sunting sumber]Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut.
Dimensi Kesehatan
[sunting | sunting sumber]
Keterangan:
I: indeks komponen
AHH: angka harapan hidup
AHHmin: angka harapan hidup terendah
AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi
Dimensi Pendidikan
[sunting | sunting sumber]
Keterangan:
I: indeks komponen
HLS: harapan lama sekolah
HLSmin: harapan lama sekolah terendah
HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi
Keterangan:
I: indeks komponen
RLS: rata-rata lama sekolah
RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah
RLSmaks: rata-rata lama sekolah tertinggi
I: indeks komponen
HLS: harapan lama sekolah
RLS: rata-rata lama sekolah
Dimensi Pengeluaran
[sunting | sunting sumber]
Keterangan:
I: indeks komponen
In: indeks komponen
pengeluaranmin: pengeluaran terendah
pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
[sunting | sunting sumber]
Keterangan:
IPM: indeks pembangunan manusia
I: indeks komponen
Data[4]
[sunting | sunting sumber]Data di bawah ini merupakan data perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS).
Peringkat | Lambang | Kabupaten dan Kota | IPM | Perubahan | Perbandingan dengan IPM Laporan UNDP
Tahun 2018 untuk Perkiraan IPM Tahun 2017 |
---|---|---|---|---|---|
Pembangunan manusia sangat tinggi | |||||
1 | Kota Bandung | 81,13 (0,811) | 0,46 (0,004) | Belum dipublikasikan | |
2 | Kota Depok | 80,60 (0,806) | 0,49 (0,004) | Belum dipublikasikan | |
3 | Kota Bekasi | 80,35 (0,803) | 0,32 (0,003) | Belum dipublikasikan | |
Pembangunan manusia tinggi | |||||
4 | Kota Cimahi | 77,69 (0,776) | 0,27 (0,002) | Belum dipublikasikan | |
5 | Kota Bogor | 77,10 (0,771) | 0,55 (0,008) | Belum dipublikasikan | |
6 | Kota Cirebon | 74,50 (0,745) | 0,36 (0,003) | Belum dipublikasikan | |
7 | Kota Sukabumi | 73,93 (0,739) | 0,49 (0,004) | Belum dipublikasikan | |
8 | Kota Cianjur | 73,12 (0,731) | 0,30 (0,002) | Belum dipublikasikan | |
9 | Kabupaten Bekasi | 72,83 (0,728) | 0,64 (0,006) | Belum dipublikasikan | |
10 | Kabupaten Bandung | 72,39 (0,720) | 0,64 (0,006) | Belum dipublikasikan | |
11 | Kabupaten Bogor | 72,25 (0,722) | 0,86 (0,008) | Belum dipublikasikan | |
- | Indonesia | 71,12 (0,711)[5] | 0,29 (0,002) | Belum dipublikasikan | |
12 | Kota Tasikmalaya | 71,06 (0,710) | 0,59 (0,005) | Belum dipublikasikan | |
- | Jawa Barat | 70,95 (0,709) | 0,55 (0,005) | Belum dipublikasikan | |
13 | Kabupaten Karawang | 70,81 (0,708) | 0,43 (0,005) | Belum dipublikasikan | |
14 | Kota Banjar | 70,79 (0,707) | 0,78 (0,007) | Belum dipublikasikan | |
15 | Kabupaten Sumedang | 70,45 (0,704) | 0,16 (0,001) | Belum dipublikasikan | |
Pembangunan manusia sedang | |||||
16 (1) | Kabupaten Purwakarta | 69,96 (0,699) | 0,72 (0,007) | Belum dipublikasikan | |
17 (1) | Kabupaten Bandung Barat | 69,71 (0,693) | 0,38 (0,005) | Belum dipublikasikan | |
18 | Kabupaten Kuningan | 67,51 (0,675) | 0,32 (0,003) | Belum dipublikasikan | |
19 | Kabupaten Subang | 67,14 (0,671) | 0,62 (0,006) | Belum dipublikasikan | |
20 | Kabupaten Cirebon | 66,70 (0,667) | 0,63 (0,006) | Belum dipublikasikan | |
21 | Kabupaten Ciamis | 66,55 (0,665) | 0,43 (0,005) | Belum dipublikasikan | |
22 | Kabupaten Pangandaran | 65,99 (0,659) | 0,17 (0,001) | Belum dipublikasikan | |
23 | Kabupaten Majalengka | 65,25 (0,652) | 0,50 (0,005) | Belum dipublikasikan | |
24 | Kabupaten Sukabumi | 64,73 (0,647) | 0,69 (0,006) | Belum dipublikasikan | |
25 | Kabupaten Indramayu | 64,38 (0,643) | 0,42 (0,004) | Belum dipublikasikan | |
26 | Kabupaten Garut | 63,24 (0,632) | 0,47 (0,004) | Belum dipublikasikan | |
27 | Kabupaten Tasikmalaya | 62,97 (0,629) | 0,40 (0,004) | Belum dipublikasikan | |
28 | Kabupaten Cianjur | 62,95 (0,629) | 0,50 (0,005) | Belum dipublikasikan |
Kesimpulan
[sunting | sunting sumber]- Kabupaten atau kota dengan IPM tertinggi adalah Kota Bandung dengan IPM sebesar 80,13.
- Kabupaten atau kota IPM terendah adalah Kabupaten Cianjur dengan IPM sebesar 62,92.
- Ketimpangan antara Kabupaten atau kota dengan IPM tertinggi dan provinsi dengan IPM terendah adalah 17,21.
- Performa terbaik diraih oleh Kota Bogor dengan peningkatan IPM sebesar 0,85.
- Performa terburuk diraih oleh Kabupaten Pangandaran dengan peningkatan IPM sebesar 0,17.
- Menurut BPS, IPM Jawa Barat adalah 70,05 (0,700) dan masih menempati status tinggi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human Development, Journal of Socioeconomics" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-04-13. Diakses tanggal 2017-09-01.
- ^ a b https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/26 Indeks Pembangunan Manusia
- ^ "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-24.
- ^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat". jabar.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-28. Diakses tanggal 2017-09-01.
- ^ https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1211