Daniel Bahari
Daniel "Papa" Bahari (23 Maret 1948 – 16 Maret 2015) adalah pelatih tinju, manager dan promotor tinju yang berasal dari Denpasar, Bali. Di sasananya yang bernama Cakti Bali (Candradimuka Tinju Bali), telah lahir petinju-petinju tingkat nasional dan internasional, baik amatir maupun profesional.
Di tangannya, telah lahir petinju-petinju besar seperti Adi Swandana, Fransisco Lisboa, Yulianus Bunga, Pino Bahari, Nemo Bahari, Daudy Bahari, dan lain-lain. Daniel Bahari juga pernah menangani mantan juara IBF kelas bantam yunior Ellyas Pical.
Daniel Bahari, dikenal sebagai ayah sekaligus pelatih, manager dan promotor bagi anak-anaknya yang petinju: Pino Bahari, (alm) Champ Bahari, Nemo Bahari, dan Daudy Bahari.
Nama Sasana Cakti Bali telah diabadikan sebagai sebuah nama jalan di dekat kediaman Daniel Bahari, sebagai penghargaan Pemerintah Daerah (Pemda) Denpasar terhadap dedikasi Daniel Bahari sebagai pembina tinju di kota itu.
Sebelum terjun sebagai pembina tinju, Daniel Bahari juga tercatat sebagai mantan petinju, tetapi diakuinya prestasi bertinjunya tidaklah sebaik prestasinya dalam membina tinju di Indonesia.
Akhir hayat
[sunting | sunting sumber]Daniel Bahari meninggal dunia pada Senin, 16 Maret 2015, di rumahnya di Denpasar karena serangan jantung yang dideritanya. Dia meninggalkan seorang istri, lima putra, lima menantu perempuan, empat putri, empat menantu laki-laki serta sembilan cucu. Jenazah akan dimakamkan di pemakaman Kristen Nusa Dua Kamis, 19 Maret 2015.
Bacaan Lebih Lanjut
[sunting | sunting sumber]- KOMPAS, Daniel Bahari Telah Pergi 17 Maret 2015
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) [pranala nonaktif permanen] Wawancara Daniel Bahari dengan Suara Merdeka
- (Indonesia) [pranala nonaktif permanen] Biografi Daniel Bahari di Suara Merdeka