Daratan Franz Josef
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Samudra Arktik |
Koordinat | 81°N 55°E / 81°N 55°E |
Luas | 16.134 km2 |
Titik tertinggi | 670 m |
Pemerintahan | |
Negara | Rusia |
Kependudukan | |
Penduduk | tidak berpenghuni jiwa |
Daratan Franz Josef, Daratan Franz Joseph atau Daratan Francis Joseph (bahasa Rusia: Земля́ Фра́нца-Ио́сифа, tr. Zemlya Frantsa-Iosifa) adalah sebuah kepulauan yang hanya dihuni oleh personel pangkalan militer Rusia di Samudra Arktik, Laut Barents, dan Laut Kara, dan merupakan bagian dari Oblast Arkhangelsk, Rusia. Kepulauan ini terdiri dari 191 pulau dengan luas total 16.134 kilometer persegi (6.229 sq mi), membentang 375 kilometer (233 mi) dari timur ke barat dan 234 kilometer (145 mi) dari utara ke selatan. Pulau-pulau ini terbagi menjadi tiga gugus, barat, tengah, dan timur, terpisahkan oleh Selat Britania dan Selat Austria. Gugus tengah terbagi lagi menjadi bagian utara dan selatan karena dilintasi Selat Markham. Pulau terbesarnya adalah Daratan George dengan luas 2.741 kilometer persegi (1.058 sq mi). Pulau-pulau terbesar setelahnya adalah Daratan Wilczek, Pulau Graham Bell, dan Daratan Alexandra.
Delapan puluh lima persen kepulauan ini berupa gletser. Daratan non-gletsernya terletak di pulau-pulau terbesarnya dan sebagian pulau-pulau terkecilnya. Total garis pantainya mencapai 4.425 kilometer (2.750 mi). Berbeda dengan pulau-pulau Arktik lainnya, Daratan Franz Joseph memiliki tingkat irisan tinggi sebesar 3,6 kilometer persegi per kilometer garis pantai. Tanjung Fligely di Pulau Rudolf adalah titik paling utara di Belahan Bumi Timur. Puncak tertingginya terletak di Daratan Wilczek, 670 meter (2.200 ft) di atas permukaan laut.
Kepulauan ini pertama kali dilihat oleh pemburu anjing laut Norwegia, Nils Fredrik Rønnbeck dan Johan Petter Aidijärvi, tahun 1865, tetapi mereka tidak melaporkan temuannya. Penemuan resmi pertama dilakukan oleh Ekspedisi Kutub Utara Austria-Hungaria tahun 1873 yang dipimpin oleh Julius von Payer dan Karl Weyprecht. Mereka memberi nama kepulauan ini sesuai nama Kaisar Franz Joseph I. Kepulauan ini dianeksasi oleh Uni Soviet tahun 1926. Uni Soviet membangun pos-pos kecil untuk kepentingan penelitian dan militer di kepulauan ini. Kerajaan Norwegia menolak klaim tersebut; beberapa ekspedisi swasta pun dikirimkan ke kepulauan ini. Seiring berlangsungnya Perang Dingin, akses ke kepulauan ini ditutup dan dua lapangan udara militer dibangun. Kepulauan ini dijadikan cagar alam sejak 1994 dan menjadi bagian dari Taman Nasional Arktik Rusia pada tahun 2012.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Julius Payer: New Lands within the Arctic Circle. Narrative of the Discoveries of the Austrian Ship Tegetthoff in the Years 1872-74 (D. Appleton, New York 1877)
- Fridtjof Nansen: Farthest North. Being the Record of a Voyage of Exploration of the Ship FRAM 1893-96. (Archilbald Constable and Co, Westminster 1897)
- Frederick G. Jackson: A Thousand Days in the Arctic (Harper & Brothers Publishers, New York and London 1899)
- Luigi Amedeo of Savoy: On the Polar Star in the Arctic Sea (Dodd, Mead & Co., New York 1903 and Hutchinson & Co., London 1903)
- Anthony Fiala: Fighting the Polar Ice (Doubleday, Page & Company, New York 1906)
- Gunnar Horn: Franz Josef Land. Natural History, Discovery, Exploration and Hunting (Skrifter om Svalbard og Ishavet No. 29. Oslo 1930)
- Barr, Susan (1995). Franz Josef Land. Oslo: Norwegian Polar Institute. ISBN 82-7666-095-9.
- Lück, Michael (2008). The Encyclopedia of Tourism and Recreation in Marine Environments. CABI. ISBN 978-1-84593-350-0.