Dataran Chiayi–Tainan
Dataran Chiayi–Tainan
嘉南平原 | |
---|---|
Lokasi | Taiwan |
Geologi | Dataran aluvial |
Luas | |
• Total | 4,550 km2 (1,757 sq mi) |
Dimensions | |
• Panjang | 110 km (68 mi) |
• Lebar | 71 km (44 mi) |
Dataran Chiayi–Tainan, Chianan, atau Jianan (Hanzi: 嘉南平原; Pinyin: Jiānán Píngyuán), adalah sebuah dataran aluvial yang terletak di tengah hingga selatan wilayah barat Taiwan. Dataran ini merupakan dataran terbesar di pulau tersebut.[1] Nama dataran ini berasal dari letaknya yang berada di wilayah Kota Tainan dan Kabupaten Chiayi/Kota Chiayi. Sebagian dataran ini juga berada di wilayah Kabupaten Yunlin, Kabupaten Changhua, dan Kota Kaohsiung. Terdapat beberapa sungai yang melaluinya, salah satunya adalah Sungai Zengwun.
Berdasarkan catatan sejarah, sebagian besar dataran ini dahulunya dihuni oleh penduduk asli Taiwan. Saat ini, penduduk asli Taiwan hanya menjadi bagian kecil dari populasi. Sejak era Dinasti Qing, Dataran Chianan menjadi tujuan imigran Han. Wilayah ini juga memasok tanaman pangan menuju seluruh Taiwan sejak zaman kekuasaan Jepang.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Dataran Chianan berbatasan dengan Selat Taiwan di barat, Cekungan Taichung di utara, Dataran Pingtung di tenggara, dan berada di tepi perbukitan yang membentang hingga Pegunungan Alishan. Luas dataran ini, berdasarkan pembagian zona air tanah di Taiwan, adalah 4.550 km2 (1.757 sq mi). Dataran ini memiliki lebar 71 km (44 mi) dan panjang 86 km (53 mi).[2]
Curah hujan rata-rata di wilayah ini sebesar 1600 mm, menjadi wilayah dengan curah hujan terendah di Pulau Taiwan. Musim hujan di dataran ini terjadi pada musim panas, sementara waktu paling jarang turun hujan ialah pada saat musim dingin.[3] Sungai yang melewati wilayah ini antara lain Sungai Peikang, Sungai Putzu, Sungai Pachang, Sungai Chishui, Sungai Tsengwen, Sungai Yenshui, dan Sungai Erhjen. Sungai-sungai ini mengalir dari wilayah pegunungan di timur menuju wilayah pesisir di sisi barat dataran menuju Selat Taiwan.[4][5]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sekitar 6000 tahun yang lalu, daratan dekat pesisir Dataran Chianan masih tergenang oleh air laut dan baru mulai mengering sejak 5000 tahun yang lalu.[6] Beberapa situs arkeologis dapat ditemui di daerah ini, termasuk budaya neolitik akhir seperti budaya Tahu yang dapat dijumpai antara 3500 dan 2000 tahun yang lalu. Budaya Niaosung yang telah memasuki zaman besi muncul dari 2000 hingga 500 tahun yang lalu.
Menurut catatan sejarah, orang-orang Hoanya diketahui telah tinggal di bagian utara Dataran Chianan, sementara bagian selatan dataran dihuni oleh orang-orang Siraya. Suku Han mulai berpindah ke Dataran Chianan sejak pendudukan Eropa di Taiwan. Setelah Koxinga mengalahkan Belanda dan mengklaim kekuasaan atas Taiwan pada 1662, Suku Han mengatur wilayah ini dan kemudian menjadi suku mayoritas. Sebagian besar dari mereka berasal dari Zhangzhou dan Quanzhou di Provinsi Fujian, dan Chaozhou di Provinsi Guangdong ketika era Dinasti Qing.
Jepang mulai menguasai Taiwan pada 1895. Saat era ini, pemerintahan kolonial membangun infrastruktur dan bisnis di Dataran Chianan, seperti jalur rel Lin Barat, sistem irigasi Kanal Chianan, dan pabrik gula yang pada kemudian hari digabungkan menjadi Perusahaan Gula Taiwan. Setelah Kekaisaran Jepang runtuh, Republik Tiongkok memegang kekuasaan Taiwan.
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Dataran Chianan merupakan tempat budi daya padi dan tanaman biji-bijian lainnya. Wilayah ini juga menjadi wilayah utama bagi perkebunan tanaman tebu di Taiwan, meskipun produksi gula saat ini mengalami penurunan.[7] Produksi beras dapat dilakukan sebanyak tiga kali per tahun di wilayah ini berkat dibangunannya Kanal Chianan.[8] Dataran ini dahulunya juga merupakan tempat produksi garam, tetapi sebagian besar tambak garam telah tidak aktif sejak beberapa tahun terakhir. Terdapat pula budi daya ikan di wilayah pesisir.
Beberapa kawasan industri terletak di Dataran Chianan, seperti Kawasan Industri Pesisir Changhua dan Kawasan Industri Linhai. Industri besar yang dilakukan di wilayah ini meliputi pemurnian minyak bumi, pembuatan baja, dan pembangunan kapal. Beberapa kawasan industri lainnya di wilayah ini memiliki konsep teknologi, antara lain Tainan Science Park dan Kaohsiung Science Park.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Wann, Joyce Jong-Wen; Peng, Tso-Kwei; Wu, Mei-Huey (2000). "Taiwan" (PDF). Dalam M. Ali. Dynamics of vegetable production, distribution and consumption in Asia. Shanhua, Tainan: Asian Vegetable Research and Development Center. hlm. 379–415. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-16. Diakses tanggal 2022-05-02.
- ^ "農田水利入口網". Department of Irrigation and Engineering of Taiwan. Diakses tanggal 2022-05-02.[pranala nonaktif permanen]
- ^ 謝瑞麟. 雲嘉南區域水利建設概況 (dalam bahasa Tionghoa). National Policy Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-19. Diakses tanggal 2022-05-03.
- ^ Huang, Chia Chi; Yeh, Hsin Fu. "Catchment recession analysis for environmental impacts on storage-discharge dynamics". Authorea. Diakses tanggal 2022-05-02.
- ^ Woodall, Brian D. (2013). "Natural arsenic contamination in alluvial aquifers of Chianan Plain, Taiwan". Auburn University (Tesis) (dalam bahasa Inggris).
- ^ Lu, Hsueh-Yu; Liu, Tsung-Kwei; Chen, Wen-Fu; Peng, Tsung-Ren; Wang, Chung-Ho; Tsai, Meng-Hsun; Liou, Tai-Sheng (2007-08-24). "Use of geochemical modeling to evaluate the hydraulic connection of aquifers: a case study from Chianan Plain, Taiwan". Hydrogeology Journal (dalam bahasa Inggris). 16 (1): 139. doi:10.1007/s10040-007-0209-6. ISSN 1435-0157.
- ^ Wiliams, Jack F.; Wu, Yu-Chen (November 1997). "Sugar: The Sweetener in Taiwan's Development". Environment and Worlds (dalam bahasa Tionghoa). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-26.
- ^ Liu, Alexandra (June 2001). "Country Travel, New Style". Taiwan Panorama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-27. Diakses tanggal 2022-05-03.