Datu Pamulutan
Datu Pamulutan adalah seorang pangeran (bergelar Pangeran Kuning),[1] ulama sekaligus penyebar agama Islam di wilayah Pantai Batakan, kecamatan Panyipatan, Tanah Laut, Kalsel. Penyebutan gelar Datu Pamulutan dikarenakan dia memiliki kegemaran menangkap burung dengan pulut (getah). (Memulut (bahasa Banjar) adalah berburu dengan menggunakan getah, biasanya untuk berburu unggas/burung).
Beliau memiliki nama asli Sultan Hamidinsyah, namun sehari-harinya menggunakan nama samaran M. Thaher. Beliau berasal dari Martapura tepatnya dari Batang Banyu, Mangapan, Kab. Banjar.[2]
Setelah Datu Pamulutan wafat, dia dibuatkan kubah sehingga masyarakat sekitar bisa berziarah sekaligus mengenang akan jasa-jasanya kepada masyarakat. Hingga akhirnya, pulau di mana dia tinggal akhirnya dikenal dengan sebutan Pulau Datu atau Pulau Datu Pamulutan.
Dalam riwayat, dia adalah penguasa alam gaib di pulau tersebut.[1]
Lihat Juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Kabar Banjarmasin News. Pangeran Suryanatan dan para Penguasa Alam Gaib[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Datu Pamulutan Memiliki Sejumlah Nama, Ulama Asal Martapura itu Piawai Melakukan ini". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2024-05-19.