Daun ara
buah yang di abadikan dalam salah satu surah Al Quran. Untuk salah satu surah dalam al-Qur'an, lihat Surah At-Tin.
Artikel ini berisi uraian tentang pohon ara atau buah ara. Untuk jenis (genus) ara-araan, lihat Ficus.
Tin atau Ara (Ficus carica L.) adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan yang berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama "Tin" diambil dari bahasa Arab, juga dikenal dengan nama "Ara" (buah ara / pohon ara) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig (common fig; "pohon ara umum"), sebenarnya masih termasuk kerabat pohon beringin dari dari genus yang sama, yaitu Ficus.
Ekspresi "daun ara" banyak dipakai secara figuratif untuk melakukan penutupan tindakan atau objek yang mengganggu atau kurang mengenakkan dengan beberapa hal dari penampilan sakral, sebuah rujukan metafora kepada Kitab Kejadian dalam Bible, dimana Adam dan Hawa memakai dedaunan ara untuk menutupi ketelanjangan mereka setelah memakai buah terlarang dari pohon pengetahuan baik dan jahat. Beberapa lukisan dan patung yang menampilkan alat kelamin pada subyek mereka ditutupi oleh perwakilan daun ara yang sebenarnya atau objek serupa, sebagai bagian karya atau ditambahkan pada masa setelahnya agar dianggap patut.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Kuh, Richard H (1967). Foolish Figleaves?: Pornography in and Out of Court (edisi ke-2nd). Macmillan.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Museum Secrets: Fig leaf campaign Diarsipkan 2018-03-19 di Wayback Machine.
- Alberti's Window
- BBC: Fig Leaf: The Biggest Cover Up in History