David Diop
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 24 Februari 1966 (58 tahun) Paris (Prancis) |
Data pribadi | |
Pendidikan | Sorbonne Université - filsafat |
Kegiatan | |
Penasihat doktoral | Sylvain Menant (en) |
Spesialisasi | Literary activity (en) , belletristic literature (en) , Ilmu sastra dan Sastra Perancis |
Pekerjaan | penulis, dosen (Eropa), literary scholar (en) , man of letters (en) |
Bekerja di | University of Pau and Pays de l'Adour (en) , dosen (Eropa) (1998–) |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
| |
Penghargaan
|
David Diop adalah seorang novelis yang lahir di Prancis.[1] Meskipun lahir di Prancis, David Diop menghabiskan masa kecilnya di Dakar, Senegal. Ibunya adalah seorang berkewarganegaraan Perancis, sedangkan ayahnya seorang berkewarganegaraan Senegal. [2]
David Diop menjadi novelis Prancis pertama dan penulis keturunan Afrika pertama yang memenangkan penghargaan Booker Internasional bersama dengan penerjemahnya, Anna Moschovakis. Keduanya senang mencari cerita dalam celah sejarah dan narasi yang hilang.
Kehidupan tokoh dan karier
[sunting | sunting sumber]Ibu David Diop berkewarganegaraan Prancis, sedangkan ayahnya berkebangsaan Senegal. Pada tahun 1960-an, ayah dan ibu David Diop bertemu di sebuah universitas di Paris. Keduanya terpesona "keakraban dengan perang" para prajurit muda Prancis. David Diop kemudian lahir di Prancis, namun banyak menghabiskan masa kecilnya di Dakar, Senegal.
Ketika dewasa, David Diop berkarir menjadi seorang novelis. Salah satu novelnya yang berjudul At Night All Blood Is Black menceritakan kisah yang mencekam dan berbelit tentang peperangan industri, kolonialisme, masa muda, kekerasan, dan persahabatan. Novel ini merupakan novel kedua yang ditulis David Diop yang terinspirasi dari kakek buyutnya yang berpengalaman di Perang Dunia I[3]
Buku tersebut menjadi terkenal sehingga menjadi novel terlaris di Prancis yang memenangkan beberapa penghargaan di seluruh Eropa. Kemenangan ini menghasilkan ₤50.000 dan hasilnya dibagi dua untuk David Diop dan rekannya, Anna Moschovakis.[4] Lebih dari 100 tahun para kritikus membaca literatur perang dunia pertama, para kritikus ini menemukan sesuatu yang baru dalam pandangan modern David Diop.
David Diop dikenal di Prancis sebagai seorang ahli dalam mengungkap mekanisme prasangka. Pada tahun 2012, David Diop menerbitkan novel pertamanya yang mengisahkan delegasi dari Senegal yang datang ke Exposition Universelle Paris pada tahun 1889, yang terinspirasi oleh catatan sejarah "human zoos" pada abad ke-19 dan "spectacles" orang kulit hitam di Eropa. Sedang novel lainnya yang akan terbit pada bulan Agustus di Prancis, menceritakan kisah seorang pelancong Eropa di Afrika. David Diop tertarik dengan sumber informasi yang dapat mewakili representasi pihak lain, pihak Afrika, atau pihak Asia.[1]
Sebelum David Diop memenangkan penghargaan tersebut, novel David Diop telah mengantongi sejumlah penghargaan sastra lainnya, termasuk penghargaan Prix Goncourt des Lycéensm dari Prancis, dan Prix Ahmadou Korouma dari Swiss, serta Strega European Prize di Italia.[3]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Chrisafis, Angelique; @achrisafis (2021-06-18). "International Booker winner David Diop: 'It's war that's savage, not the soldiers'". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2023-12-02.
- ^ Chrisafis, Angelique; @achrisafis (2021-06-18). "International Booker winner David Diop: 'It's war that's savage, not the soldiers'". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2023-12-02.
- ^ a b "International Booker Prize: David Diop becomes first French winner" (dalam bahasa Inggris). 2021-06-02. Diakses tanggal 2023-12-02.
- ^ "International Booker Prize: David Diop becomes first French winner" (dalam bahasa Inggris). 2021-06-02. Diakses tanggal 2023-12-02.