Lompat ke isi

Defisiensi nitrogen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Defisiensi nitrogen atau kekurangan nitrogen adalah suatu permasalahan yang dapat dialami oleh tanaman karena belum terpenuhinya kebutuhan akan nitrogen. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang sehingga diperlukan dalam jumlah banyak. Nitrogen berperan mempercepat pertumbuhan tanaman seperti tinggi, jumlah cabang, dan jumlah anakan. Tanaman dapat menyerap unsur N di dalam tanah dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3-)[1]. Nitrogen membantu tanaman untuk melakukan regenerasi sel dan membuat protein, asam amino, dan asam nukleat. Selain itu, nitrogen memengaruhi produksi klorofil yang digunakan tanaman untuk melaksanakan fotosintesis. Produksi klorofil yang menurun mengakibatkan daun pada tanaman berwarna hijau pucat hingga kuning kehijauan. Kurangnya nitrogen dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman hingga tanaman mati[2].

Kekurangan nitrogen pada tanaman dapat mengakibatkan hasil yang didapatkan rendah. Defisiensi nitrogen dapat terjadi karena pemupukan N yang kurang tepat[3]. Waktu dan cara pemupukan harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya defisiensi nitrogen pada tanaman. Selain itu, defisiensi nitrogen dapat disebabkan oleh tanah berpasir yang memiliki kandungan nitrogen rendah, kadar pH tanah yang tinggi, tercucinya nitrogen karena hujan atau penyiraman, dan terdapat mangan, kalium, atau seng pada media tanam dalam jumlah banyak[2]. Penyebab terjadinya defisiensi nitrogen pada tanaman dapat dikonfirmasi dengan melaksanakan pengujian pada sampel tanah dan tanaman di laboratorium[3].

Defisiensi nitrogen yang terjadi pada tanaman dapat diidentifikasi dengan mengetahui gejala yang muncul pada tanaman. Gejala tanaman yang kekurangan nitrogen dapat dikenali dengan melihat beberapa perubahan pada tanaman sebagai berikut:

  • Tanaman yang tumbuh terlihat kerdil
  • Perubahan warna terjadi pada daun yaitu menjadi hijau muda dengan klorosis pada ujungnya, pada daun tua atau seluruh tanaman menjadi hijau kekuningan, seluruh lahan terlihat kekuningan[3].
  • Daun yang tumbuh pada tanaman terlihat berukuran lebih kecil dan kurang kuat
  • Batang tanaman mengalami perubahan warna menjadi warna ungu atau kemerahan, tetapi perubahan yang terjadi tergantung pada kultivar tanaman
  • Bunga dan buah yang dihasilkan oleh tanaman kurang optimal baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya [2]

Gejala-gejala tersebut merupakan tanda tanaman masih membutuhkan nitrogen karena kebutuhannya belum tercukupi. Apabila gejala-gejala tersebut muncul pada tanaman, dianjurkan untuk segera melakukan pengelolaan pada tanaman.

Pengelolaan

[sunting | sunting sumber]

Pengelolaan dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencegah atau mengatasi terjadinya defisiensi nitrogen pada tanaman. Beberapa pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:

  • Pemberian pupuk N secara efisien sehingga sesuai dengan kebutuhan tanaman
  • Pelaksanaan pengaturan air yang tepat agar mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal
  • Penerapan jarak tanam yang sesuai dengan kultivar tanaman sehingga pupuk N digunakan secara efisien
  • Pengendalian gulma secara teratur agar tanaman tidak bersaing dengan gulma untuk mendapatkan N[3]
  • Pemberian bahan organik seperti kotoran sapi yang telah matang untuk meningkatkan kadar nitrogen
  • Penambahan tanaman yang dapat mengikat nitrogen seperti tanaman kacang-kacangan. Contoh tanaman kacang-kacangan yang dapat digunakan yaitu kacang polong[2]

Pengelolaan yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan nitrogen tanaman sehingga tanaman dapat memperoleh kadar nitrogen yang tepat. Dengan pengelolaan yang baik, meningkatkan potensi tanaman untuk tumbuh secara optimal dan tidak mengalami kekurangan nitrogen sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal pula.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dinas Pertanian & Pangan Kabupaten Demak (6 September 2021). "Mengetahui Manfaat dan Gejala Kekurangan Unsur Hara pada Tanaman Jagung". Dinas Pertanian & Pangan Kabupaten Demak. Diakses tanggal 9 Oktober 2024. 
  2. ^ a b c d Setiawan, Sakina Rakhma Diah (06 Februari 2023). "Simak, Ciri-ciri Tanaman Kekurangan Nitrogen dan Solusinya". Kompas.com. Diakses tanggal 9 Oktober 2024. 
  3. ^ a b c d Jurusan MPLK Politani Negeri Kupang (15 Juni 2023). "Defisiensi Nitrogen (Nitrogen deficiency)". INFOTANI Informasi Pertanian Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering. Diakses tanggal 9 Oktober 2024.