Delapan Provinsi Joseon
Delapan Provinsi | |
Hangul | 팔도 |
---|---|
Hanja | |
Alih Aksara | Paldo |
McCune–Reischauer | P'alto |
Delapan Provinsi (Paldo) adalah delapan buah provinsi Korea pada masa Dinasti Joseon. Perbatasan kedelapan provinsi tidak berubah selama hampir 5 abad dari tahun 1413 sampai 1895, sehingga membentuk pembagian geografis menurut ragam budaya daerah dan dialek warga semenanjung Korea.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Provinsi sebelum tahun 1895
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1413 (tahun ke-13 masa pemerintahan Raja Taejong), perbatasan timur laut Korea diperluas hingga Sungai Tumen dan wilayah negara dibagi ke dalam 8 buah provinsi: Chungcheong, Gangwon, Gyeonggi, Gyeongsang, Jeolla, P'unghae (diubah menjadi Hwanghae tahun 1417), P'yŏngan, and Yŏnggil (diubah menjadi Hamgyŏng tahun 1509).
Distrik tahun 1895-1896
[sunting | sunting sumber]Selama hampir 500 tahun, sistem delapan provinsi hampir tidak mengalami perubahan. Pada tahun 1895 (tahun ke-32 masa pemerintahan Kaisar Gojong, sistem delapan provinsi dihapuskan. Pada tanggal 26 Mei tahun yang sama sebagai usaha dari pemberlakuan Undang-Undang Gabo, Kaisar Gojong membagi negara ke dalam 23 buah distrik, yang dinamakan berdasarkan nama kota atau kabupatennya. Daftarnya adalah sebagai berikut:
Andong, Chuncheon, Chungju, Daegu, Dongnae, Gangneung, Gongju, Haeju, Hamhŭng, Hanseong, Hongju, Incheon, Jeju, Jeonju, Jinju, Kaesŏng, Kanggye, Kapsan, Kyŏngsŏng, Naju, Namwon, Pyongyang, Ŭiju
Provinsi yang dipulihkan tahun 1896
[sunting | sunting sumber]Sistem distrik baru tidak berjalan lama, setahun kemudian, pada tanggal 4 Agustus, 1896 (tahun ke-33 masa pemerintahan Kaisar Gojong), 8 buah provinsi terdahulu kembali dibentuk, 5 di antaranya (Chungcheong, Gyeongsang, Jeolla, Hamgyŏng, dan P'yŏngan) dibagi ke dalam wilayah utara dan selatan sehingga jumlah provinsi mencapai 13.
Ke-13 provinsi baru yang dibentuk dari 8 provinsi tradisional, yang 5 di antaranya dibagi 2, tidak berubah sepanjang pemerintahan Kekaisaran Han Raya (1897–1910) dan saat Zaman pendudukan Jepang (1910–1945). Sejak akhir Perang Dunia II dan pembagian Korea tahun 1945, kota-kota khusus dan wilayah-wilayah administrasi telah terbagi ke dalam wilayah Korea Utara dan Korea Selatan.
Keragaman budaya
[sunting | sunting sumber]Perbatasan-perbatasan antara 8 buah provinsi didasarkan pada aliran sungai, rangkaian pegunungan, batas-batas alam lain, dan pada perbedaan dialek dan budaya. Karena adanya pembatasan dengan cara ini, sampai sekarang batas-batas tersebut relatif tetap, dan sebagian besar orang Korea masih memiliki rasa kedaerahan kuat dengan hanya menggunakan dialeknya masing-masing.
Contohnya, konflik lama masih terjadi antara rakyat wilayah Gyeongsang dan Jeolla; dahulu wilayah ini merupakan tempat berkuasanya kerajaan besar Silla dan Baekje yang masing-masing memiliki perbedaan sosio-budaya, ekonomi dan politik. Sebagian besar provinsi tradisional juga memiliki nama lain yang masih populer disebut sekarang ini, terutama untuk daerah Honam, Yeongdong, dan Yeongnam)
Penggunaan pada zaman modern
[sunting | sunting sumber]Istilah Paldo ("Delapan Provinsi") itu sendiri sering kali digunakan untuk menyebut Korea secara keseluruhan, atau untuk memperjelas kebudayaan tradisional rakyat Korea berdasarkan daerahnya. Selain itu ada pula sejumlah ungkapan seperti berikut:
- Paldo kimchi mengacu pada banyak jenis kimchi yang menjadi keunikan suatu daerah tertentu di Korea;
- Paldo arirang untuk menjelaskan ratusan versi lagu daerah yang sangat terkenal, yakni Arirang; dan
- Paldo sori untuk menjelaskan sejumlah besar variasi musik rakyat (sori) di Korea
Tabel provinsi
[sunting | sunting sumber]Provinsi | Hangul | Hanja | Asal usul nama | Ibu kota | Nama daerah | Dialek | Provinsi-provinsi setelah 1896 |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Chungcheong | 충청도 | 忠淸道 | Chungju, Cheongju |
Gongju | Hoseo (1) | Dialek Chungcheong |
Chungcheong Utara / Selatan |
Gangwon | 강원도 | 江原道 | Gangneung, Wonju |
Wonju | Gwandong (Yeongseo, Yeongdong (2)) |
Dialek Gangwon |
Gangwon |
Gyeonggi | 경기도 | 京畿道 | (Lihat note) | Hanseong (Seoul) |
Gijeon (3) | Dialek Seoul |
Gyeonggi |
Gyeongsang | 경상도 | 慶尙道 | Gyeongju, Sangju |
Daegu | Yeongnam | Dialek Gyeongsang |
Gyeongsang Utara / Selatan |
Hamgyŏng | 함경도 | 咸鏡道 | Hamhŭng, Kyŏngsŏng |
Hamhŭng | Kwanbuk, Kwannam (4) | Dialek Hamgyŏng |
Hamgyŏng Utara / Selatan |
Hwanghae | 황해도 | 黃海道 | Hwangju, Haeju |
Haeju | Haesŏ | Dialek Hwanghae |
Hwanghae (5) |
Jeolla | 전라도 | 全羅道 | Jeonju, Naju (6) |
Jeonju | Honam | Dialek Jeolla(7) Dialek Jeju |
Jeolla Utara / Selatan / Jeju-do |
P'yŏngan | 평안도 | 平安道 | P'yŏngyang, Anju |
P'yŏngyang | Kwansŏ | Dialek P'yŏngan |
P'yŏngan Utara / Selatan |