Demain, dès l'aube..., "Besok, begitu fajar menyingsing", adalah salah satu sajak yang paling terkenal oleh penulis asal Prancis Victor Hugo, diterbitkan tahun 1856 dalam karyanya Les Contemplations. Sajak ini terdiri dari tiga ayat empat baris dengan bait yang terdiri dari 12 suku kata yang dalam bahasa Prancis disebut alexandrin. Sajak ini menggambarkan kunjungan sang pujangga ke makam anaknya Léopoldine di kota Harfleur.
Demain, dès l'aube, à l'heure où blanchit la campagne,
Je partirai. Vois-tu, je sais que tu m'attends.
J'irai par la forêt, j'irai par la montagne.
Je ne puis demeurer loin de toi plus longtemps.
Je marcherai les yeux fixés sur mes pensées,
Sans rien voir au dehors, sans entendre aucun bruit,
Seul, inconnu, le dos courbé, les mains croisées,
Triste, et le jour pour moi sera comme la nuit.
Je ne regarderai ni l'or du soir qui tombe,
Ni les voiles au loin descendant vers Harfleur,
Et, quand j'arriverai, je mettrai sur ta tombe
Un bouquet de houx vert et de bruyère en fleur.
Besok, begitu fajar menyingsing, saat bumi memutih,
Akan kujalan. Lihat, kutahu kamu menungguku.
Kuakan lewat hutan, kuakan lewat gunung.
Aku tidak bisa lebih lama jauh darimu.
Kuakan jalan dengan mata terpasang pada pikiranku,
Tidak melihat apa pun di luar, tidak mendengar apa pun,
Sendiri, tak dikenal, punggung bungkuk, tangan bersilang,
Sedih, dan bagiku siang akan seperti malam.
Tidak akan kulihat senja emas yang datang,
Juga tidak layar-layar yang dari jauh turun ke Harfleur.
Dan saat kudatang, akan kuletakkan di atas makammu
Serangkaian daun hijau dan tangkai berkembang.[1]