Lompat ke isi

Demam ranjang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Demam ranjang adalah ungkapan dari media sosial di mana seseorang tetap di tempat tidur sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Banyak orang yang melakukan demam ranjang biasanya menghabiskan waktunya dengan ponsel pintar atau membaca buku. [1] [2] [3] [4] [5] Perilaku tersebut mungkin berdampak negatif pada individu yang mengalami depresi sekaligus menjadi gejala depresi. [6]

Beberapa pengamat menafsirkan hal ini sebagai reaksi terhadap stres dan atau kecemasan. [7] [8] [9] Lifehacker menggambarkan demam ranjang sebagai The Joy of Missing Out . [10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Marples, Megan (2023-07-08). "Bed rotting: TikTok's latest trend reveals the toxic side of self-care". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-08-08. 
  2. ^ "Experts warn about 'bed rotting' trend". Fox 8 Cleveland WJW (dalam bahasa Inggris). 2023-08-08. Diakses tanggal 2023-08-08. 
  3. ^ "Actually, 'Bed Rotting' Can Be a Very Legit Form of Self-Care". SELF (dalam bahasa Inggris). 2023-08-01. Diakses tanggal 2023-08-08. 
  4. ^ "What is 'bed rotting' and is it actually self-care?". The Independent (dalam bahasa Inggris). 2023-07-11. Diakses tanggal 2023-08-08. 
  5. ^ Cheong, Charissa. "Step aside, hustle culture. Gen Z college students are 'bed-rotting' instead". Insider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-08-08. 
  6. ^ ""Bed rotting" trend can make depression worse: Chair of Psychiatry for Baltimore hospital system". CBS Baltimore. July 31, 2023. 
  7. ^ "Good News – We Should Be Rotting In Bed". HuffPost UK. June 9, 2023. 
  8. ^ Bregel, Sarah (2023-05-31). "'Bed rotting' doesn't mean Gen Z is lazy, but is it really self-care?". Fast Company. 
  9. ^ Lee, Bruce Y. "'Bed Rotting': What Is This New TikTok Generation Z Self-Care Trend". Forbes. 
  10. ^ "The Out-of-Touch Adults' Guide to Kid Culture: What is 'Bed Rotting'?". Lifehacker. June 2, 2023.