Kelelawar vampir
Kelelawar vampir | |
---|---|
Kelelawar vampir biasa, Desmodus rotundus | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | Desmodontinae Bonaparte, 1845
|
Genera | |
Kelelawar vampir adalah kelelawar dalam subfamili Desmodontinae yang sumber makanannya adalah darah. Ada tiga spesies kelelawar yang mengonsumsi darah: kelelawar vampir biasa (Desmodus rotundus), kelelawar vampir kaki berbulu (Diphylla ecaudata), dan kelelawar vampir sayap-putih (Diaemus youngi). Ketiga spesies itu berasal dari benua Amerika, dari wilayah-wilayah seperti Meksiko, Brasil, Chili, dan Argentina.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Meskipun hewan ini sudah diceritakan dalam beberapa kebudayaan, tapi kelelawar vampir menjadi bagian dalam cerita vampir baru-baru ini. Kelelawar vampir mulai dimasukkan dalam cerita vampir ketika hewan ini ditemukan di daratan Amerika Selatan pada abad ke-16.[1] Walaupun tidak ada kelelawar vampir di Eropa, kelelawar dan burung hantu telah sejak lama diasosiasikan dengan pertanda nasib dan supernatural, terutama disebabkan oleh perilaku mereka yang aktif pada malam hari,[1][2] dan dalam simbolisme Inggris, kelelawar bermakna "Kesadaran atas kekuasaan kegelapan dan kekacauan".[3]
Dari tiga spesies kelelawar vampir, semuanya merupakan endemi di Amerika Latin, dan tak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan ini pernah punya kaitan dengan Dunia Lama sehingga hampir tidak mungkin bahwa cerita vampir berasal dari kelelawar vampir. Kelelawar ini dinamai berdasarkan cerita vampir dan bukan sebaliknya; Oxford English Dictionary mencatat bahwa keterlibatan kelelawar vampir dalam cerita vampir di Inggris dimulai sejak 1734. Walaupun gigitan kelelawar vampir biasanya tidak berbahaya bagi manusia, hewan ini diketahui sering menyerang ternak dan bahkan manusia, dan sering kali meninggalkan tanda berupa dua bekas gigitan di kulit korbannya.[1]
Dalam novel Dracula, tokoh fiksi Drakula beberapa kali berubah menjadi kelelawar, dan kelelawar vampir sendiri disebutkan sebanyak dua kali dalam novel itu. Kemampuan untuk berubah menjadi kelelawar juga muncul dalam adaptasi filmnya, yaitu Dracula, tahun 1927, begitu juga dalam film Dracula tahun 1931, ketika Bela Lugosi berubah menjadi seekor kelelawar.[1] Perubahan menjadi kelelawar dilakukan lagi oleh Lon Chaney Jr. dalam film tahun 1943, Son of Dracula.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Cohen, Encyclopedia of Monsters, hlm. 95-96.
- ^ Cooper, J.C. (1992). Symbolic and Mythological Animals. London: Aquarian Press. hlm. 25–26. ISBN 1-85538-118-4.
- ^ "Heraldic "Meanings"". American College of Heraldry. Diakses tanggal 2006-04-30.
- ^ Skal, V is for Vampire, hlm. 19-21.