Diagnos Laboratorium Utama
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: DGNS |
Industri | Pelayanan kesehatan |
Didirikan | 29 Agustus 2007 |
Kantor pusat | Jakarta Pusat, DKI Jakarta |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Mesha Rizal Sini[1] (Direktur Utama) Ivan Rizal Sini[1] (Komisaris Utama) |
Produk | Laboratorium klinik |
Jasa | Perawatan di rumah |
Pendapatan | Rp 145,696 miliar (2023)[1] |
Rp –13.572 miliar (2023)[1] | |
Rp –13,739 miliar (2023)[1] | |
Total aset | Rp 271,475 miliar (2023)[1] |
Total ekuitas | Rp 195,590 miliar (2023)[1] |
Pemilik | PT Bundamedik Tbk (41,2%) PT Bunda Investama Indonesia (38,8%) |
Karyawan | 516 (2023)[1] |
Situs web | www |
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk adalah sebuah perusahaan laboratorium klinik yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini memiliki 32 unit laboratorium klinik yang tersebar di seantero Indonesia.[1][2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini didirikan pada tahun 2007. Sepuluh tahun kemudian, perusahaan ini mengambil alih laboratorium klinik milik Prodia Widyahusada yang dioperasikan untuk jaringan rumah sakit Bundamedik. Pada tahun 2019, perusahaan ini meluncurkan layanan laboratorium genomik. Setahun kemudian, perusahaan ini meluncurkan layanan perawatan di rumah dan laboratorium biomolekuler.
Pada bulan Januari 2021, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[3] Pada tahun 2022, perusahaan ini berinvestasi sebesar US$500 ribu pada Nalagenetics asal Singapura.[1][2] Pada tahun 2023, perusahaan ini berinvestasi sebesar US$300 ribu pada Asa Ren asal Singapura.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j "Laporan Tahunan 2023" (PDF). PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. Diakses tanggal 10 Agustus 2024.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. Diakses tanggal 10 Agustus 2024.
- ^ Atmoko, Citro (15 Januari 2021). "Penyedia layanan laboratorium Diagnos resmi melantai di bursa". LKBN Antara. Diakses tanggal 8 Oktober 2024.
- ^ Binekasri, Romys (20 Juni 2023 ). "Emiten Laboratorium (DGNS) Gak Bagi Dividen, Ini Alasannya". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 8 Oktober 2024.