Diana (mitologi)
Diana (Bahasa Latin untuk “Surgawi” atau “Kedewaan”) adalah dewi perburuan, keliaran, perawan, dan bulan dalam Mitologi Romawi. Diana dalam Mitologi Yunani disebut sebagai Artemis dan dalam Mitologi Etruska disebut sebagai Artume.[1] Asal kata nama Diana yakni "dium" yang berarti langit dalam bahasa Yunani dan "dius" yang berarti cahaya siang.
Diana dikenal juga sebagai dewi binatang ternak. Oleh karena itu, ia juga memiliki sebutan lain dewi kesuburan, di mana Diana dipanggil untuk membantu wanita dalam konsepsi dan kelahiran.[1]
Diana merupakan anak dari Jupiter dan Latona serta kakak kembar dari Apollo. Tidak hanya dipuja sebagai dewi masyarakat Romawi Kuno, Diana kemudian dipuja oleh Nova Romana, sebuah perkumpulan yang ingin mengembalikan masa kejayaan Romawi Kuno, Neo Pagan dan Wika Dianik. Selain itu, Diana banyak dijadikan ikon feminis karena ketangguhannya. Diana menjaga anak-anak perempuan yang masih perawan.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Namanya diambil dari kata dalam Bahasa Latin divius atau Dium yang berarti langit. Kemungkinan juga berasal dari kata Deus yang berarti dewa atau dies yang berarti hari. Pendapat lain adalah nama ini berasal dari Bahasa Indo-Eropa d(e)y(e)w yang berarti langit yang terang atau berasal dari dewa Weda Dyaus [1][pranala nonaktif permanen]. Dewi yang bernama Dea Dia adalah dewi pertumbuhan yang dipuja sebelum Diana yang kemungkinan juga merupakan dewi yang sama dengan Diana.
Pemujaan
[sunting | sunting sumber]Diana merupakan salah satu dari dewa utama yang dipuja oleh Bangsa Romawi. Ia dipuja sebagai dewi perburuan, alam liar, bulan dan penjaga bagi binatang, anak-anak, wanita perawan, dan wanita yang hendak melahirkan. Sebagai seorang bidan dan pendamping wanita yang akan melahirkan, Diana disebut sebagai Lucina. Diana membentuk sebuah trinitas dengan Egeria, Nimfa Air dan asisten Sang Dewi dalam membantu kelahiran serta Virbius, Dewa Hutan. Di Kultus yang lebih modern, trinitas Diana berganti menjadi Trinitas Dewi Rembulan yang menggambarkan siklus hidup seorang wanita bersama Luna (mitologi) (atau Selene dalam Mitologi Yunani) dan Hekate.
Festival untuk Diana diadakan pada 13 Agustus ketika seorang raja bernama Servius Tullius yang dahulunya adalah seorang budak membangun sebuah kuil bagi Diana Nemus (Nemus Dianae) di Bukit Aventine, pada abad ke-6 Sebelum Masehi yang kemudian menjadi kuil terbesar di Latium (Italia Tengah). Gaya arsitektur meniru gaya Yunani. Meski dipuja di masyarakat Romawi, status Diana tetaplah sebagai dewi dari tempat asing, bukan sebagai dewi lokal. Ia dipuja di Anantolia, Prancis, Spanyol, dan Italia.
Diana dari Efesus merupakan dewi yang dipuja di Asia Kecil (sekarang Turki) sebagai dewi kesuburan dan makhluk hidup. Karenanya ia digambarkan dengan banyak payudara. Awal mula terkenalnya Diana dari Efesus adalah ketika seorang raja dari Lydia Yunani, Krosius, menyerang Kota Efesus pada tahun 6 Sebelum Masehi, setelah itu, ia mendedikasikan Kota Efesus bagi Diana. Kuil Diana Efesus dibangun oleh Khersifron yang kemudian diperbesar lagi oleh Iakuna. Meski begitu, mitos yang beredar yang membangun kuil ini adalah Amazon Otrera, seorang wanita dari Bangsa Amazon yang merupakan istri dari Mars (mitologi). Kuil ini kemudian menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia[2]. Dalam Injil Versi Raja James, Diana dari Efesus disebutkan pada Kisah Para Rasul 19:24, 27 - 28, 34 - 35 [3].
Diana dipuja dengan berbagai nama. 'Diana Venatrix menunjukkan dirinya sebagai seorang pemburu yang sering digambarkan berlarian dengan baju pendek dan berada di tengah hutan untuk berburu. Diana Lucifera berarti Diana Pembawa Cahaya. Nama ini berhubungan dengan Diana yang kemudian dipuja sebagai dewi para penyihir dan istri dari Lucifer, malaikat yang diusir dari surga serta ibu dari Aradia yang namanya kemudian menjadi judul dari buku pedoman para penyihir. Diana Nemosis adalah Diana yang dipuja di Danau Nemi
Kuil
[sunting | sunting sumber]Sebagai dewi besar dalam Mitologi Romawi, kuil Diana terdapat di seluruh tempat di mana Bangsa Latin berdiam. Salah satu kuil pertamanya terdapat di Alba yang akhirnya dihancurkan Tentara Romawi.
Tempat tersakral Diana terdapat di Danau Nemi di dalam Hutan Arikia, dekat Kota Roma. Dalam mitologi diceritakan Virbius adalah orang pertama yang menjadi pendeta tinggi Diana. Untuk mendapatkan tempat sebagai pendeta tinggi, para pria berlomba mematahkan cabang pohon oak yang sakral di Danau Nemi. Siapa yang berhasil kemudian akan berduel sampai mati dengan pendeta sebelumnya. Pendeta kemudian akan disebut rex Nemoresis atau Raja Nemi.
Kuil Diana Efesus dibuat selama 220 tahun. Pendeta tingginya adalah para budak yang lari dari majikannya. Diana kemudian dipuja sebagai pelindung para budak. Di Roma dan Arikia, festival untuk Diana dirayakan oleh para budak [4].
Kuil Diana di Bukit Aventine dibangun oleh Servius Tellius di luar tembok Kota Roma. Hal ini dimaksudkan bahwa Diana adalah dewi bagi semua bangsa Latin, bukan hanya dewi bagi orang-orang Roma.
Kuil Diana juga terdapat di:
- Templo di Diana, Evora Portugal [5][pranala nonaktif permanen].
- Colle di Corne dekat Tuskulum di mana ia dipuja dengan nama Deva Cornisca dan terdapat tempat bagi pemujanya.
- Gunung Algidus juga dekat Tuskulum.
- Lavinium
- Di Tivoli, di mana ia dipuja sebagai Diana Opifera Nemosis
- Hutan sakral yang disebut ad computum Anagninum (dekat Anagni).
- Gunung Tifata, di Kapua, Kampatia.
Daftar Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Diana | Myth, Goddess, & Cult | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2024-05-17. Diakses tanggal 2024-06-10.