Disorgasmia
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Disorgasmia adalah rasa nyeri setelah orgasme, biasanya di perut. Kondisi ini mungkin dialami selama atau setelah orgasme, terkadang sampai beberapa jam setelah orgasme terjadi. Baik pria maupun wanita dapat mengalami nyeri orgasme. Istilah ini kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan ejakulasi yang menyakitkan ketika dialami oleh seorang pria, tetapi nyeri ejakulasi hanyalah subtipe dari disorgasmia pria karena pria dapat mengalami nyeri tanpa ejakulasi.[1] Fenomena ini kurang dipahami[1] dan kurang diteliti.[2] Disorgasmia dapat muncul sebagai efek samping dari intervensi bedah seperti prostatektomi.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Chiles, Kelly A. (January 19, 2017). "Musings on Male Dysorgasmia". The Journal of Sexual Medicine. 14 (4): 489–490. doi:10.1016/j.jsxm.2017.01.019. PMID 28364977.
- ^ "Smärtsamma orgasmer?". Expressen. December 9, 2017. Diakses tanggal 2020-10-15.
- ^ Matsushita, Kazuhito; Tal, Raanan; Mulhall, John P (March 2012). "The Evolution of Orgasmic Pain (Dysorgasmia) Following Radical Prostatectomy". The Journal of Sexual Medicine. 9 (5): 1454–8. doi:10.1111/j.1743-6109.2012.02699.x. PMID 22458302 – via ResearchGate.