Dompy Pieter Gedoan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada November 2022. |
Dompy Pieter Gedoan (juga dikenal dengan nama panggilan Pieter; lahir 14 Agustus 1935) adalah seorang pelatih tinju (1959-sekarang); Wasit pertandingan tinju di olimpiade Munich, Jerman (1972); Wasit pertandingan tinju di montreal Kanada (1973), Teheren (1974), Bangkok (1978), Los Angles, AS (1984); dan Ketua Komisi Wasit Hakim PB Pertina.[1]
Masa Kecil
[sunting | sunting sumber]ia dijuluki anak bandel tukang berkelahi, gemar gulat dan lari. Ayahnya, petrus Gedoan, almarhumah, kepala SD dari Talaud.Dan ibunya, Amelia Mambu, berasal dari Minahasa.
Karier
[sunting | sunting sumber]Ketika Remaja, Pieter tertarik tinju, 1950. Pelatihnya, Mr.Brown, seoarang Australia. Beberapa tahun setelah pindah ke Jakarta, ia Mulai naik ring. Hasratnya mengikuti kejuaraan Asian Games IV, 1962, tidak terlaksana dikarenakan usia Pieter saat itu sudah melampui batas. Sejak 1959, ia menjadi wasit dan pelatih, cara ia memilih peminat disuruhnya memperagakan pukulan sepuluh kali. Setelah dia lulus kursus wasit di Surabaya, ia melatih tinju di Pertamina, 1968. PB Pertina Menugasi Pieter di School Boy Box. Sejak itu Pieter terpakai sebagai wasit di berbagai turnamen tinju internasional. Antara lain di Olimpiade Munich (1972), Pada kejuaraan tinju amatir di Bangkok (1973), di Teheran (1974), di Montreal (1975), di Bangkok (1978), Kemudian di Olimpiade Los Angeles (1984). Menurut istrinya, Yustianingsih, masakan kesukaan ayah lima anak ini ialah ikan laut pakai santan. Olahraganya jogging dan skipping. Selain itu, lulusan Association Internasionale de Boxe Amateur di Yokohama, Jepang.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. ISBN 979-444-006-X. OCLC 37095471.