Dua puluh sifat Allah
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Februari 2023) |
Bagian dari seri Islam |
Allah, Tuhan dalam Islam |
---|
Portal Islam • Kategori |
Dua puluh sifat Allah adalah suatu konsep ketuhanan Islam di dalam ajaran mazhab Asy'ariyah yang menyatakan bahwa Allah memiliki 20 sifat. Pengembangan konsep mengenai dua puluh sifat Allah secara pasti dilakukan oleh generasi penerus mazhab Asy'ariyah dan tidak memiliki ketetapan yang pasti pada generasi awalnya. Dua puluh sifat Allah dibagi lagi menjadi empat kelompok yaitu sifat wujud (1 sifat), sifat negasi (5 sifat), sifat makna (7 sifat), dan sifat penegasan (7 sifat). Konsep mengenai Dua puluh sifat Allah ditolak oleh mazhab lain seperti Atsariyah[1] dan Muktazilah.[2]
Asas
[sunting | sunting sumber]Sifat-sifat Allah yang ditetapkan oleh kaum Asy'ariyah memiliki makna yang berbeda dengan sifat-sifat yang ada pada diri manusia. Nama sifatnya memiliki kemiripan namun dalam pemaknaannya sangat berbeda.[3]
Dalil
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah beberapa terjemahan dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadits tentang sifat-sifat Allah
- "Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia" - (Q.S. Al-Baqarah: 163)
- Sesungguhnya Allah itu Amat Berkuasa atas segala sesuatu" - (Q.S Al-Baqarah: 20)
- "Dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu" - (QS. Al-Baqarah: 29)
- "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia" - (QS. Yasin: 82)
- "... Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat" - (QS. Asy-Syura: 11)
- "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup, yang berdiri sendiri... " - (QS. Al-Baqarah: 255)
- "Dialah Yang Awal (tidak berpemulaan) dan Yang Akhir (tidak berkesudahan)... " - (QS. Al-Hadid: 3)
Dua puluh sifat
[sunting | sunting sumber]Sifat Wajib | Tulisan Arab | Maksud | Sifat | Sifat Mustahil | Tulisan Arab | Maksud |
---|---|---|---|---|---|---|
Wujuud | Ada | Nafsiah | 'Adam | Tiada | ||
Qidam | Terdahulu | Salbiah | Huduuts | Baru | ||
Baqaa | Kekal | Salbiah | Fanaa | Berubah-ubah (akan binasa) | ||
Mukhaalafatuhu lilhawaadits | Berbeda dengan makhluk-Nya | Salbiah | Mumaatsalatuhu lilhawaadits | Sama dengan makhluk-Nya | ||
Qiyaamuhu binafsih | Berdiri sendiri | Salbiah | Qiyaamuhu bighairih | Berdiri-Nya dengan yang lain | ||
Wahdaaniyat | Esa (satu) | Salbiah | Ta'addud | Lebih dari satu (berbilang) | ||
Qudrat | Kuasa | Ma'ani | 'Ajzun | Lemah | ||
Iraadat | Berkehendak (berkemauan) | Ma'ani | Karaahah | Tidak berkemauan (terpaksa) | ||
'Ilmun | Mengetahui | Ma'ani | Jahlun | Bodoh | ||
Hayaat | Hidup | Ma'ani | Al-Maut | Mati | ||
Sama' | Mendengar | Ma'ani | Al-Shummum | Tuli | ||
Bashar | Melihat | Ma'ani | Al-'Umyu | Buta | ||
Kalaam | Berbicara | Ma'ani | Al-Bukmu | Bisu | ||
Qaadiraan | berkuasa | Ma'nawiyah | 'Aajizaan | lemah | ||
Muriidaan | berkehendak menentukan | Ma'nawiyah | Mukrahaan | tidak menentukan (terpaksa) | ||
'Aalimaan | mengetahui | Ma'nawiyah | Jaahilaan | yang bodoh | ||
Hayyaan | hidup | Ma'nawiyah | Mayyitaan | Keadaan-Nya yang mati | ||
Samii'aan | mendengar | Ma'nawiyah | Ashamma | tuli | ||
Bashiiraan | melihat | Ma'nawiyah | A'maa | Keadaan-Nya yang buta | ||
Mutakallimaan | berbicara | Ma'nawiyah | Abkam | bisu |
Sifat kesempurnaan
[sunting | sunting sumber]Dua puluh sifat yang tertera di atas yang wajib bagi Allah terkandung di dalam dua sifat kesempurnaan. Sifat tersebut adalah:
- Istigna' ( ﺇﺳﺘﻐﻨﺎﺀ )
- Kaya Allah daripada sekalian yang lain daripada-Nya yaitu tidak berkehendak ia kepada sesuatu. Maksudnya, Allah tidak menghendaki yang lain menjadikan-Nya dan tidak berkehendak akan tempat berdiri bagi zat-Nya. Contohnya, Allah tidak memerlukan dan tidak menghendaki malaikat untuk menciptakan Arasy.
- Maka, Maha suci Tuhan daripada tujuan pada sekelian perbuatan dan hukum-hukumnya dan tidak wajib bagi-Nya membuat sesuatu atau meninggalkan sesuatu.
- Sifatnya: wujud, qidam, baqa', mukhalafatuhu lilhawadith, qiamuhu binafsih, sama', basar, kalam, kaunuhu sami'an, kaunuhu basiran, kaunuhu mutakalliman.
- Iftiqar ( ﺇﻓﺘﻘﺎﺭ )
- Yang lain berkehendak akan sesuatu daripada Allah yaitu yang lain berkehendakkan daripada Allah untuk menjadikan dan menentukan mereka dengan perkara yang harus. Contohnya, manusia memohon kepada Allah melancarkan hidupnya.
- Sifatnya: wahdaniat, qudrat, iradat, ilmu, hayat, kaunuhu qadiran, kaunuhu muridan, kaunuhu hayyan.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Hakim, M. Saifudin (2018-04-18). "Sifat Allah: Apakah hanya Tujuh atau Dua Puluh? (Bag. 1)". muslim.or.id. Diakses tanggal 2022-09-16.
- ^ Nuruddin, Muhammad (2021). Hal-Hal yang Membingungkan Seputar Tuhan. Depok: Keira. hlm. 108–109. ISBN 978-623-7754-64-0.
- ^ Al-Qaradhawi, Yusuf (2019). Artawijaya, ed. Tafsir Juz 'Amma. Diterjemahkan oleh Nurdin, Ali. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 5. ISBN 978-979-592-827-0.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Info Al-Azim.com
- Sifat 20 Allah. Diarsipkan 2010-11-04 di Wayback Machine.
- Hakim, M. Saifudin (2018-04-18). "Sifat Allah: Apakah hanya Tujuh atau Dua Puluh? (Bag. 1)". muslim.or.id. Diakses tanggal 2022-09-16.
- Hakim, M. Saifudin (2018-04-19). "Sifat Allah: Apakah hanya Tujuh atau Dua Puluh? (Bag. 2)". muslim.or.id. Diakses tanggal 2022-09-16.
- Hakim, M. Saifudin (2018-04-19). "Sifat Allah: Apakah hanya Tujuh atau Dua Puluh? (Bag. 3)". muslim.or.id. Diakses tanggal 2022-09-16.