Dunia Lain
Dunia Lain | |
---|---|
Genre | Realita |
Presenter | Harry Pantja |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Produksi | |
Produser | Trans Media |
Lokasi produksi | Indonesia, Nusantara |
Rilis asli | |
Jaringan | Trans TV |
Format gambar | 480i Standard Definition Television (SDTV) |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | 2002 – 2004 |
Acara terkait | |
(Masih) Dunia Lain (2010) |
Dunia Lain adalah sebuah serial acara realitas yang pernah ditayangkan di saluran televisi Trans TV di Indonesia. Acara yang dibawakan oleh Harry Pantja ini adalah salah satu pelopor acara realitas bertemakan supernatural di Indonesia. Kepopuleran dan tingginya rating acara serial ini pada masanya telah memancing munculnya acara-acara pesaing lainnya di saluran televisi swasta lainnya, seperti Gentayangan (TPI), Percaya Ga Percaya (ANTV), Ekspedisi Alam Gaib (TV7), Tumis Majum (SCTV), Pemburu Hantu (Lativi).[1] Kepopuleran acara Dunia Lain kala itu bahkan menjadikan jam tayangnya yang semula hanya sekali seminggu ditambah menjadi dua kali seminggu oleh tim produser acara ini.
Segmen "Uji Nyali"
[sunting | sunting sumber]Acara Dunia Lain paling dikenal karena menampilkan segmen "Uji Nyali". Dalam segmen ini, seorang kontestan akan dibiarkan sendirian di tempat yang angker selama satu malam tanpa adanya cahaya. Kamera yang dipasang di lokasi "Uji Nyali" tersebut adalah kamera infra-merah sehingga penonton bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di lokasi tersebut. Lagu latar yang digunakan dalam segmen ini adalah salah satu jalur lagu yang disusun oleh komposer Ennio Morricone untuk film The Thing (1982) berjudul Humanity.
Apabila peserta segmen "Uji Nyali" dapat bertahan sampai matahari terbit, dia akan mendapatkan hadiah. Yang ditunggu-tunggu oleh pemirsa di rumah umumnya adalah penampakan makhluk halus yang tertangkap kamera, atau reaksi peserta "Uji Nyali" yang ketakutan. Contoh yang pernah terlihat adalah gong yang tiba-tiba bergerak, siluet wanita berbaju putih (episode "Lawang Sewu"), keris yang tiba-tiba berloncatan, suara gemerisik, ataupun peserta yang kesurupan. Bila peserta melambaikan tangan ke kamera atau terlihat tidak mampu meneruskan, akhirnya, sang pembawa acara, Harry Pantja akan datang ke lokasi beserta tim "ahli"-nya untuk menyelamatkan peserta "Uji Nyali".
Tempat yang pernah dijadikan lokasi untuk segmen Uji Nyali sangat banyak. Episode yang populer antara lain Lawang Sewu, Gong Keramat, Pemandian di Bali, dll. Salah satu episode "Dunia Lain" yang fenomenal adalah Episode #85, "Lawang Sewu". Dalam uji nyali di episode yang memenangkan penghargaan "Best Reality Programme" dalam ajang Asian Television Awards ini, terjadi penampakan sosok wanita berjubah putih (yang umumnya dianggap sebagai sosok kuntilanak).[2]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Asian Television Awards - Best Reality Programme - Episode #85, "Lawang Sewu: Misteri Gedung Seribu Pintu".
Dalam media lain
[sunting | sunting sumber]Acara serial Dunia Lain juga pernah diangkat ke layar lebar dalam Dunia Lain the Movie (2003) walaupun tidak sesukses acara realitas televisinya. Acara ini juga kemudian dilanjutkan dengan serial versi barunya, "(Masih) Dunia Lain" yang berformat sama, namun dibawakan oleh Rudi Kawilarang mulai bulan Juni 2010 di saluran televisi Trans7.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Video episode "Lawang Sewu: Misteri Gedung Seribu Pintu"[pranala nonaktif permanen], situs mytrans.com.
- Jalan Lain Bertemu Hantu[pranala nonaktif permanen] di situs Suara Merdeka, suaramerdeka.com.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jalan Lain Bertemu Hantu[pranala nonaktif permanen], situs Suara Merdeka, suaramerdeka.com. Diakses 20 Juni 2013.
- ^ Lawang Sewu Mister Gedung Seribu Pintu[pranala nonaktif permanen], situs mytrans.com,diakses 20 Juni 2013.