Lompat ke isi

Duwet Krajan, Tumpang, Malang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Duwet Krajan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMalang
KecamatanTumpang
Kode pos
65156
Kode Kemendagri35.07.16.2015 Edit nilai pada Wikidata
Luas-628.243 Ha.
Jumlah penduduk4.735 Jiwa, 1255 kk
Peta
PetaKoordinat: 8°1′12″S 112°49′1″E / 8.02000°S 112.81694°E / -8.02000; 112.81694

Duwet Krajan adalah desa di kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia.

Tempat wisata

[sunting | sunting sumber]

DESA DUWET KRAJAN

Desa Duwet Krajan merupakan Desa yang terletak dikaki gunung tengger, terbagi atas tiga dusun, Swaru paling bawah, Krajan dan Dusun Tosari, Desa Duwet Krajan berbatasan timur dengan TNBTS sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Poncokusumo sedangkan paling barat berbatasan dengan Desa Tulus Besar Kecamatan Tumpang utara berbatsana dengan Desa Duwet Kecamatan Tumpang

Sejarah Singkat:

Desa Duwet Krajan berdirinya tidak ada catatan yang dapat menunjukan pada tahun berapa tapi dengan analisis dari cerita dari para anak cucu atau generasi penerus dari pendiri ( Babat Desa ) maka bisa di analisis yang mungkin dapat mendekati kebenaran.

Dususn Swaru: Pendiri dusun Swaru ini merupakan Dua orang kakak beradik yang bersal dari Kerajaan Mataram modern ( Mataram Islam ) adik nya bernama Mustam yang lebih tua atau kakaknya bernama Radiman

atau lebih akrab dengan panggilan Buyut Radiman, sedangkan adiknya bernama Mustam atau lebih terkenal dengan sebutan Buyut Mijah ( Karan Anak ).

Kedua tokoh tersebut diatas merupakan orang yang berjasa dalam cikal bakal berdirinya Dusun Swaru . Konon lahan yang mulai dibuka pada saat itu adalah diwilayah pertigaan wringin anom Dusun Kunci yang. Kedua tokoh tersebut ketika merasa lelah dan ber istirahat duduk di bawah pohon Waru dan beralaskan daun Waru maka tempat itu terkenal dengan Pucak e Waru pembukaan lahan di teruskan kearah utara dan pada suawatu ketika sang kakak ( Buyut Radiman ) berkata pada adiknya " . kuwe teruno mbukak elor kae aku tak nerosno ning kidol ( Bantur ), kono kuwi ketoke lerem hiyo lek anak putune awake dewe mbesok koyo awake dewe ( Ber ilmu yang sama / sakti ),". sehingga Buyut Mustam meneruskan bukit yang berada di utara yaitu dusun Swaru sedangkan Buyut Radiman meneruskan wilayah selatan Bantur. cerita tersebut diceritakan oleh Iskak yaitu buyut dari cucu pertama yang bernama Samirah dan merupakan bapak dari penulis ( Carik Duwet Krajan ; Sukiono, SE )

Anailsa

Untuk memprediksi berdirinya Dusun swaru adalah dengan meng analisis umur keturunanya ( Buyut ) dengan menghitung jarak antara anak yang satu dengan kakaknya berjarak Tiga tahun

sehingga diperkirakan Dusun swaru berdiri sekitar tahun 1830 Masehi. Analisis tersebut juga dibenturkan dengan cerita bahwa Buyut pernah berjuang bersama Pangeran Dipo Negro.

Air terjun Sumberpitu

[sunting | sunting sumber]

Desa Duwet Krajan terletak paling selatan wilayah Kecamatan Tumpang dan juga Desa paling timur karena sebelah timur berbatasan dengan TNBTS. Desa duwet krajan banyak sekali sumber mata air, salah satunya sumber yang terbesar yaitu SUMBER PITU,Mata air sumber Pitu sangat unik karena mata air ini terletak di tebing dan air yang keluar dari tanah langsung keluar sebagai air terjun yang jumlahnya sangat banyak. dimungkinkan bahwa sumber pitu merupakan sungai di bawah tanah mengingat banyaknya sumber dan debit air yang keluar dari tebing . masyarakat setempat percaya bahwa sumber Pitu masih ada hubunganya dengan gunung bromo.Air terjun sumber Pitu ini sering digunakan masyarakat luar Desa sebagai tempat ritual mereka punya kepercayaan bahwa air yang langsung keluar dari tanah dan menyembur merupakan air Suci. banyak orang datang yang membawa botol air minum mineral dan diisi dibawa pulang kadang langsung diminum. debit air Terjun sumber Pitu pernah diukur Dinas pengairan 1200 L / Detik. untuk sampai di tempat ini bisa naik mikrolet dari Tumpang jurusan Gubuk Klakah dan kemudian turun di Pertigaan Weringin Anom ( Balai Desa ) disitu akan terpampang sepanduk dan gambar air terjun Sumber Pitu. dari pertigaan menuju Air terjun sekitar 3 Km.

APEL DUWET KRAJAN

[sunting | sunting sumber]

Duwet Krajan merupakan penghasil buah khas Malang terbesar di Kecamatan tumpang yaitu Apel Manalagi, ketinggian wilayah antara 800 s/d 1050 Dpl. ternyata sangat cocok dengen pertumbuhan buah jenis apel. Menurut ketua kelompok tani Mulyo 3, Prayitno Adi jumlah petani apel ada 112 Orang dan lahan yang ditanami apel kurang lebih 120 Ha. dari luas tersbut ditanami 95.000 pohon apel. Setiap kali panen (pretes / rempes ) rata-rata menghasilkan 229 Ton bahkan ketiga hasil baik bisa lebih. saat ini kelompok Tani Mulyo 3 sedang mendapat bimbingan Sekolah Lapangan (SL) yang tujuanya khusus penanganan paska panen dari Dinas Pertanian Provinsi. Kelompok tani Mulyo 3 kedudukannya berada di Desa Duwet Krajan Dusun Tosari.

MADUSARI-( Manunggale Duwet Swaru Lan Tosari )
  wisata Agro Desa Duwet Krajan akan dibuka pada tanggal 16 Juni 2013 yang akan dilakukan Bpk Bupati Malang Rendra Krisna.wisata ini didukung luasan lahan yang disediakan untuk wisatawan berkisar 109 Ha. 

Karcis masuk hanya Rp.15.000, ( makan Sepuasnya ) - dan petik apel per Kg. 10.000,- ( Boleh dibawa Pulang ).Pengelola Wisata Agro Ds. Duwet Krajan di kelola oleh Kelompok Tani, yang terdiri dari tiga Kelompok, Mulyo 1 ( Dusun. Duwet Swaru ), Mulyo 2 ( Dusun. Krajan ) dan Mulyo 3 ( Dusun Tosari ).

MOCOPAT MALANGAN: Desa Duwet Krajan selain memiliki wisata alam, wisata agro juga memiliki wisata budaya yaitu, Mocopat Malangan, uniknya mocopat yang ada di Desa Duwet Krajan untuk layang tertentu menggunakan gamelan / diiringi dengan gamelan, alasanya Pembina mocopat Duwet Krajan ( Bpk. Sukiono )agar tidak membosankan bagi generasi muda.

  Jenis Layang: Amat Mukhamat, Kastur Muluk, Kancil, Pengging, Yusuf, Ambiyo,

TOPENG: