Lompat ke isi

Ekek geling jawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekek geling jawa
Cissa thalassina Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Terancam kritis
IUCN22724821 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KelasAves
OrdoPasseriformes
SuperfamiliCorvoidea
FamiliCorvidae
GenusCissa
SpesiesCissa thalassina Edit nilai pada Wikidata
Temminck, 1826
Tipe taksonomiCissa Edit nilai pada Wikidata

Ekek geling jawa merupakan burung endemik pada dataran rendah, biasanya memiliki habitat pada hutan tipe Montane Forest atau lebih rendah (submontane) dengan ketinggian 500-2000 mdpl. Burung ini ditemukan pada daerah Jawa Barat. Spesies ini belum termasuk ke dalam spesies yang dilindungi. Short-tailed Green Magpie ini sering dikatakan mirip dengan Green Magpie yang ditemukan di Kalimantan.

Morfologi

[sunting | sunting sumber]

Burung ini memiliki panjang 31–33 cm (termasuk ekor), ekornya pendek dan bentuknya lurus tumpul, bulu jenggernya relatif pendek. Sayap lebih luas dan panjang dengan motif yang kurang jelas, matanya merah, bagian tungkai lebih panjang dan paruhnya panjang serta berwarna merah. Warna jambul hijau dengan struktur bulu yang pendek.[1][2]

Habitat dan distribusi

[sunting | sunting sumber]

Ekek geling jawa biasanya ditemukan pada hutan tipikal submontane dan montane forest dengan ketinggian antara 500–2000 m . Pada daerah Jawa Barat terdapat beberapa lokasi yang terekam sebagai tempat ditemukannya burung ekek geling jawa secara sering yaitu Gunung Halimun, Gunung Salak, Gunung Gede, dan Gunung Pangrango.[3]

Status Konservasi

[sunting | sunting sumber]

Status konservasi dari burung ini adalah Critical Endangered.[4] Hal tersebut dapat disebabkan dengan adanya penebangan hutan secara liar (deforestation), namun dalam satu decade trakhir penangkapan burung untuk dijual pada pasar menjadi ancaman utama untuk populasi burung ini. Populasi pada alam liar secara global tidak akan melebihi 100 ekor, dan sangat mungkin juga jumlahnya dibawah 50 individu.[2]

Ekek geling jawa memiliki nama lama Hunting Cissa, nama tersebut sangat sesuai mendeskripsikan sifatnya yang rakus di alam. Burung ekek geling jawa ini dapat ditemukan secara bersama-sama atau terkadang ditemukan sepasang. Tidak jarang juga burung ini ditemukan dekat dengan burung-burung lain. Makanan utama dari burung ini adalah serangga seperti kecoa, belalang, kumbang kecil, ulat (Lepidoptera), mereka juga sangat mungkin memakan vertebrata kecil lainnya.[2]

Waktu Perkembangbiakan

[sunting | sunting sumber]

Meskipun data yang didapat sangat jarang diperkirakan waktu perkembangbiakan (breeding season) dari jenis burung ini adalah pada bulan-bulan yang basah dalam artian pada waktu-waktu yang memiliki kadar air tinggi atau sedang berada dalam musim hujan. Diperkirakan waktu tersebut adalah dari bulan Oktober hingga bulan April.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Madge, S. dan Burn, H. 1994. Helm Identification Guides Crows and Jays. A&C Black Publishers Ltd., London.
  2. ^ a b c d Van Balen, S., Eaton, E. A. dan Rheindt, F. E. 2011. Biology, taxonomy and conservation status of the Short-tailed Green Magpie Cissa [t.]thalassina from java. Bird Conservation International 1-19.
  3. ^ Nijman, V., Sari, S. L., Siriwat, P., Sigaud, M. dan Nekaris, K. A. 2017. Records of four Critically Endangered songbirds in the markets of Java suggest domestic trade is a major impediment to their conservation. BirdingASIA 27: 20-25.
  4. ^ http://www.iucnredlist.org/details/22724821/0