Kampanye Utara Zhuge Liang
Ekspedisi Utara | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Tiga Kerajaan | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Cao Wei |
Shu Han Qiang | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Cao Rui Cao Zhen Sima Yi Zhang He † Hao Zhao Wang Shuang † Guo Huai Fei Yao Dai Ling Niu Jin Jia Si Wei Ping Xin Pi Xiahou Mao Qin Lang |
Liu Shan Zhuge Liang † Wei Yan ![]() Zhao Yun Deng Zhi Ma Su ![]() Chen Shi Wang Ping Wu Yi Wu Ban Gao Xiang Yang Yi Jiang Wei Kebineng |
Kampanye Utara Zhuge Liang | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Hanzi tradisional: | 諸葛亮北伐 | ||||||
Hanzi sederhana: | 诸葛亮北伐 | ||||||
| |||||||
Enam kampanye dari Gunung Qi | |||||||
Hanzi: | 六出祁山 | ||||||
|
Ekspedisi Utara Zhuge Liang (諸葛亮北伐) adalah lima kampanye militer yang dilancarkan oleh negara Shu melawan negara Wei dari tahun 228 hingga 234. Kelima ekspedisi ini dipimpin oleh Zhuge Liang. Meskipun mereka tidak berhasil, ekspedisi ini menjadi salah satu dari konflik paling terkenal pada periode Tiga Kerajaan.
Ekspedisi militer ini di dramatisasi dan di romantisasi dalam novel abad ke-14 Kisah Tiga Negara dimana ekspedisi ini dikenal sebagai 'enam kampanye dari Gunung Qi' (六出祁山). Namun hal ini tidak akurat karena Zhuge Liang hanya melancarkan kampanye dari Gunung Qi sebanyak dua kali.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]
Pada 220, Dinasti Han runtuh dan Tiongkok telah terbagi menjadi tiga, Cao Wei (atau Wei), Shu Han (atau Shu) dan Dong Wu (atau Wu) dan masing-masing negara ingin mempersatukan Tiongkok kembali dibawah pemerintahan mereka.
Di Shu, pemikiran strategis dibalik kampanye ini berasal dari Rencana Longzhong yang dikembangkan oleh Zhuge Liang, pertama kali menunjukkannya kepada Liu Bei pada 207. Intinya, rencana tersebut membayangkan pembagian tripartit Tiongkok antara wilayah kekuasaan panglima perang Liu Bei, Cao Cao dan Sun Quan. Menurut rencana, Liu Bei akan menguasai Provinsi Jing dan Provinsi Yi dari gubernur masing-masing, Liu Biao dan Liu Zhang, dan membangun pijakan yang kokoh di Tiongkok selatan dan barat. Liu Bei kemudian akan membentuk aliansi dengan Sun Quan, yang memerintah Tiongkok timur, dan berperang melawan Cao Cao, yang menguasai Tiongkok utara dan pusat politik Dinasti Han di Tiongkok tengah. Liu Bei kemudian memimpin satu pasukan dari Provinsi Yi untuk menyerang Chang'an melalui Pegunungan Qin dan lembah Sungai Wei; salah satu jenderal utama Liu Bei akan memimpin pasukan lain dari Provinsi Jing untuk menyerang Luoyang.[1]
Fase pertama rencana ini telah diselesaikan pada tahun 214 saat Liu Bei menguasai Provinsi Jing bagian selatan dan Provinsi Yi. Antara tahun 217 sampai 219, Liu Bei melancarkan kampanye untuk merebut "pintu masuk utara" Provinsi Yi, yakni Hanzhong dan ia berhasil menduduki Hanzhong dari pasukan Cao Cao. Pada 219, jenderal Liu Bei Guan Yu yang dipercaya untuk menjaga Provinsi Jing mulai menyerang Cao Cao di Fancheng. Namun, aliansi Sun-Liu yang sangat penting dalam rencana ini hancur karena Sun Quan mengirimkan Lü Meng untuk menginvasi Provinsi Jing saat Guan Yu sedang menyerang Fancheng. Guan Yu ditawan dan dibunuh. Pada 221 sampai 222, Liu Bei memulai Pertempuran Xiaoting melawan Sun Quan atas nama balas dendam dan merebut Provinsi Jing kembali, namun berakhir kalah telak dan Liu Bei mangkat di Baidicheng. Putranya, Liu Shan, menggantikan ayahnya sebagai kaisar Shu Han dengan Zhuge Liang menjabat sebagai wali penguasa. Pada tahun yang sama, Zhuge Liang memperbaiki hubungan dengan Sun Quan dengan mengirimkan Chen Zhen dan Deng Zhi dan bersepakat damai, membangun kembali aliansi Sun-Liu (sekarang Shu-Wu) melawan Cao Wei yang didirikan oleh putra Cao Cao, Cao Pi.
Pada 225, Zhuge Liang melancarkan kampanye militer ke selatan untuk mengamankan kondisi negara Shu Han dan mempersiapkan pasukan Shu untuk ekspedisi ke utara. Pada 226, ia memerintah Wei Yan menjadi jenderal depan dan bersiaga di Hanzhong. Zhuge Liang juga memerintah agar pasukan Shu mulai dilatih untuk ekspedisi melawan Cao Wei. Tahun yang sama, Cao Pi meninggal dan Cao Rui naik takhta. Saat itu, ada diskusi di istana Wei bahwa mereka dapat memanfaatkan kehadiran Zhuge Liang di Hanzhong untuk mengirim pasukan untuk menyerang mereka. Cao Rui berniat melakukannya, namun Sun Zi percaya bahwa Hanzhong dan Nanzheng berbahaya dan sulit dijangkau, dan kampanye militer skala besar akan menyebabkan kerusuhan di seluruh negeri dan sangat melelahkan. Jadi, ia mengusulkan untuk mengirim jenderal untuk menduduki posisi strategis, dan Wei akan menjadi yang paling kuat, dan Shu dan Wu akhirnya akan menyerah. Maka Cao Rui menunda kampanye militer. Tetapi ini tidak memengaruhi tekad Zhuge Liang untuk bergerak maju ke utara.
Pada 227, Zhuge Liang memerintah pasukannya untuk mempersiapkan diri untuk perang dan berkumpul di Hanzhong. Sebelum hendak berperang, Zhuge Liang menulis sebuah petisi kepada Liu Shan yang dikenal sebagai Chu Shi Biao (yang secara harafiah artinya petisi alasan perang). Di petisi ini, Zhuge Liang menuliskan alasan kenapa Shu harus melawan Wei dan juga memberikan Liu Shan beberapa pesan pribadi untuk membantunya dalam memerintah pada saat ia sedang kampanye.[2] Setelah Liu Shan mengizinkan, Zhuge Liang memerintah pasukan Shu ke Mianyang (沔陽).[3]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Rencana Zhuge Liang mencanangkan bahwa pasukan Shu akan bergerak dari Hanzhong bagian utara (yang sekarang merupakan Shaanxi bagian selatan),[4] pusat populasi utama di wilayah utara Provinsi Yi. Pada abad ketiga, Hanzhong sebelumnya merupakan wilayah yang tidak begitu banyak dihuni rakyat dan dikelilingi oleh hutan liar. Namun, wilayah ini penting secara strategis karena terletak di wilayah padang rumput yang subur dekat Sungai Han, diantara dua pegunungan yang besar, yakni Qinling di utara dan Pegunungan Micang di selatan. Wilayah ini merupakan pusat administrasi utama di wilayah perbatasan pegunungan antara Cekungan Sichuan yang kaya di selatan dan lembah Sungai Wei di utara. Wilayah ini juga menyediakan akses ke wilayah kering di barat laut dan daerah pegunungan Gansu.
Secara geografis, penghalang terjal Pegunungan Qin menjadi rintangan terbesar bagi Chang'an. Pegunungan ini terdiri dari serangkaian punggung bukit paralel, semuanya membentang sedikit ke selatan dari timur, dipisahkan oleh labirin lembah yang bercabang-cabang yang dinding ngarainya sering kali menjulang tinggi di atas aliran sungai di lembah. Akibat dislokasi lokal akibat gempa bumi, fitur topografinya menjadi sangat rumit.
Akses menuju ke selatan terbatas dalam beberapa rute wilayah pegunungan yang disebut sebagai "jalan papan". Jalan-jalan ini melintasi lintasan utama dan terkenal karena keterampilan dan kecerdikannya dalam bidang teknik. Yang tertua di antaranya berada di sebelah barat laut Hanzhong Commandery dan melintasi Lintasan San. Jalan Lianyun "Awan Terhubung" dibangun di sana untuk dilalui kereta kuda selama dinasti Qin pada abad ketiga SM. Mengikuti Lembah Jialing, rute tersebut muncul di utara tempat Sungai Wei melebar cukup lebar di dekat Chencang (di Baoji, Shaanxi saat ini). Rute penting lainnya adalah rute Baoye, yang melintasi Lintasan Yegu dan berakhir di selatan Kabupaten Mei. Beberapa rute yang lebih kecil dan sulit terletak di sebelah timur, terutama Lembah Ziwu, yang mengarah langsung ke selatan Chang'an.
Pemberontakan Xincheng
[sunting | sunting sumber]Meng Da, seorang mantan perwira Shu yang membelot ke Wei pada 220 bekerja sebagai Administator Xincheng (新城; di Hubei utara masa kini) di dekat perbatasan dengan Shu. Zhuge Liang membenci Meng Da karena Meng Da acuh tidak acuh dan khawatir bahwa Meng Da akan menjadi musuh bagi Shu.[5] Pada 227, saat menerima kabar bahwa Meng Da memiliki perselisihan dengan rekannya Shen Yi (申儀), Zhuge Liang mengirimkan mata-mata untuk menghasut keduanya lebih lanjut dan kemudian menyebarkan berita bahwa Meng Da ingin memberontak melawan Wei. Meng Da menjadi khawatir dan kemudian memutuskan memberontak.[6] Namun, ia menjadi takut dan terjebak dalam dilema karena ia juga menerima sebuah surat dari jenderal Wei Sima Yi yang berada di Wancheng. Pada saat yang sama, Sima Yi berangkat dengan pasukannya dan dalam delapan hari ia mencapai Xincheng.[7]
Shu dan Wu mengirimkan bantuan untuk mendukung pemberontakan Meng Da, namun Sima Yi dengan cepat mengalahkan pasukan musuh.[8] Sima Yi kemudian memerintah pasukannya untuk mengepung markas Meng Da di Shangyong (上庸) dan menyerang dari delapan sisi. Pada saat yang sama, ia juga berhasil membujuk keponakan Meng Da, Deng Xian (鄧賢) dan bawahan Li Fu (李輔) untuk mengkhianati Meng Da. Setelah 16 hari pengepungan, Deng Xian dan Li Fu membuka gerbang Shangyong dan menyerah kepada Sima Yi. Meng Da ditangkap dan dieksekusi.[9][10][11] Sima Yi dan pasukannya kembali ke Wancheng setelah menumpas pemberontakan Meng Da.[12] Ia kemudian pergi ke Luoyang untuk melapor kepada Cao Rui, lalu kembali ke Wancheng.[13]
Ekspedisi pertama
[sunting | sunting sumber]
Pada 228, Zhuge Liang memulai ekspedisi perdananya dan memimpin pasukan Shu melewati Gunung Qi (祁山; daerah pegunungan di Gansu). Ia kemudian memerintah Zhao Yun dan Deng Zhi untuk memimpin pasukan umpan di Lembah Ji (箕谷) dan pura-pura menyerang Kecamatan Mei agar perhatian pasukan Wei dialihkan dari Gunung Qi. Berita bahwa Zhuge Liang akan hendak menyerang mengejutkan wilayah Guanzhong. Tiga kabupaten Wei - Tianshui, Nan'an (南安) dan Anding (安定) membelot kepada Shu.[14]
Sebagai balasan atas invasi Shu, Cao Rui memimpin pasukan ke Chang'an untuk mengawasi pertahanan dan memberikan bantuan perang. Ia memerintah Zhang He untuk menyerang Zhuge Liang di Gunung Qi dan Cao Zhen untuk menyerang Zhao Yun dan Deng Zhi di Lembah Ji.[15] Zhao Yun dan Deng Zhi kalah karena pasukan yang diberikan hanya ditugaskan untuk mengecoh musuh dan tentu bukanlah lawan sepadan terhadap pasukan Cao Zhen yang lebih kuat (Pasukan elit Zhuge Liang disiagakan di Gunung Qi). Sementara itu, Zhuge Liang mengirimkan Ma Su untuk melawan Zhang He di Jieting (街亭). Ma Su tidak mendengarkan perintah Zhuge Liang, dan juga ceroboh, menyebabkan pasukan utama Shu kalah dan ditimpa bencana. Setelah menang di Pertempuran Jieting, Zhang He mengambil kesempatan untuk menyerang dan merebut kembali tiga kabupaten tersebut.[16][17]
Setelah mendengarkan kekalahan di Jieting, Zhuge Liang memerintah bahwa seluruh pasukannya mundur ke Hanzhong. Walaupun ekspedisi ini berakhir dengan kekalahan, kekalahan tersebut tidak begitu fatal karena Zhuge Liang sukses meraih beberapa kemenangan kecil dalam kampanye ini. Pertama, ia berhasil mengungsikan rakyat Wei dari Nan'an, Tianshui, dan Anding ke Hanzhong. Rakyat ini kemudian didaftarkan sebagai warga Shu. Kedua, Zhuge Liang mendapatkan seorang jenderal baru, yakni Jiang Wei, seorang perwira rendah Cao Wei yang kemudian menjadi jenderal Shu yang terkenal. Untuk menenangkan pasukan, Ma Su dihukum mati[18] dan kemudian Zhuge Liang menulis kepada Liu Shan sebuah petisi bahwa dia bertanggung jawab atas kekalahan tersebut dan memintanya dihukum turun pangkat.[19] Liu Shan menerima dan secara simbolis memecatnya sebagai kanselir agung (丞相) menjadi Jenderal Kanan (右將軍) namun secara praktis Zhuge Liang masih bekerja sebagai kanselir.[20]
Ekspedisi kedua
[sunting | sunting sumber]Pada musim dingin 228-229, Zhuge Liang melancarkan ekspedisi kedua dan memimpin pasukan Shu untuk menyerang Chencang melalui Lintasan San. Saat ia telah mencapai Chencang, Zhuge Liang terkejut melihat pertahanan Chencang yang lebih kokoh dibandingkan yang ia harapkan. Ini karena setelah kampanye pertama, Cao Zhen menduga bahwa Zhuge Liang akan menyerang Chencang pada ekspedisi berikutnya, maka ia menetapkan Hao Zhao untuk menahan Zhuge Liang dan memperkuat pertahanan.[21][22]
Zhuge Liang kemudian memerintah pasukannya untuk mengepung Chencang, kemudian mengirimkan Jin Xiang (靳詳), seorang kawan lama Hao Zhao untuk membujuknya menyerah. Hao Zhao menolak sebanyak dua kali.[23] Walaupun Hao Zhao hanya memiliki 1,000 tentara dibawahnya, mereka berhasil mempertahankan Chencang dari serangan Zhuge Liang yang besar. Selama 20 hari, Zhuge Liang mengepung Chencang dan terus menerus memerintah pasukannya menyerbu kota - menggunakan tangga, pendobrak, menara pengepungan dan taktik pengepungan lainnya - dan Hao Zhao dengan sukses menangkal setiap serangan.[24] Setelah mendengarkan bahwa bala bantuan dari Wei telah tiba, Zhuge Liang segera menarik pasukannya dan kembali ke Hanzhong.[25] Seorang perwira Wei, Wang Shuang, memimpin pasukan untuk mengejar pasukan Zhuge Liang, namun ia gugur diserang oleh sebuah penyergapan.[26]
Ekspedisi ketiga
[sunting | sunting sumber]
Pada musim semi 229, Zhuge Liang melancarkan ekspedisi ketiga dan memerintah Chen Shi untuk memimpin pasukan Shu untuk menyerang Wudu (武都) dan Yinping (陰平). Jenderal Wei, Guo Huai berada disana untuk melawan Chen Shi. Guo Huai mundur saat pasukan Zhuge Liang berada di Jianwei (建威; sekarang Longnan, Gansu). Pasukan Shu kemudian menduduki Wudu dan Yinping.[27][28]
Saat Zhuge Liang kembali dari kampanye tersebut, Liu Shan mengeluarkan titah untuk memberi selamat kepada Zhuge Liang atas kesuksesan melawan Wang Shuang pada ekspedisi kedua, memaksa Guo Huai mundur, memenangkan kembali rasa kepercayaan dari suku lokal, dan menguasai Wudu dan Yinping. Ia juga mengembalikan posisi kanselir agung kepada Zhuge Liang.[29][28]
Kampanye Ziwu
[sunting | sunting sumber]Pada Agustus 230,[28] Cao Zhen memimpin pasukan Wei untuk menyerang Shu dari Lembah Ziwu (子午谷). Saat yang sama, Cao Rui memerintah Sima Yi untuk memimpin pasukan dari Provinsi Jing menuju ke Sungai Han. Sima Yi dan Cao Zhen direncanakan bertemu di Nanzheng (南鄭縣). Beberapa pasukan dari Wei juga disiagakan untuk menyerang Shu dari Lembah Xie atau Kabupaten Wuwei.[30]
Saat mendengarkan gerak-gerik pasukan Wei, Zhuge Liang meminta Li Yan untuk memimpin 20,000 pasukan ke Hanzhong untuk menahan serangan dari Wei, yang Li Yan terima dengan berat hati setelah dibujuk.[31] Saat Xiahou Ba memimpin barisan depan ekspedisi ini melalui Jalur Ziwu (子午道) sepanjang 330 km, ia dikenali oleh penduduk setempat yang melaporkan keberadaannya kepada pasukan Shu. Xiahou Ba nyaris berhasil mundur setelah bala bantuan dari pasukan utama tiba.[32]
Zhuge Liang juga mempersilakan Wei Yan untuk memimpin pasukan dibelakang musuh melalui Yangxi (陽谿; barat daya Kabupaten Wushan saat ini, Gansu) untuk mendorong suku Qiang untuk memberontak melawan Wei. Wei Yan mengalahkan pasukan Wei yang dipimpin Guo Huai dan Fei Yao.[33] Setelah kejadian tersebut, konflik berubah menjadi jalan buntu yang berkepanjangan dengan sedikit pertempuran kecil. Setelah lebih dari sebulan kemajuan yang lambat dan karena takut akan kerugian besar dan pemborosan sumber daya, semakin banyak pejabat Wei yang mengirim peringatan untuk mengakhiri operasi militer. Situasi semakin buruk karena topografi yang sulit dan cuaca hujan lebat yang terus-menerus berlangsung lebih dari 30 hari. Cao Rui memutuskan untuk membatalkan operasi militer dan memanggil kembali para perwira pada bulan Oktober 230.[28][34]
Ekspedisi keempat
[sunting | sunting sumber]
Pada 231,[35] Zhuge Liang melancarkan ekspedisi keempat dan sekali lagi menyerang Gunung Qi. Kali ini, ia menggunakan kerbau kayu, sebuah kontrapsi mekanis ciptaannya menyerupai gerobak tangan untuk membawa pasokan makanan ke medan perang.[36] Pasukan Shu kembali menyerang Tianshui dan mengelilingi Gunung Qi yang dijaga oleh pasukan Wei dibawah pimpinan Jia Si (賈嗣) dan Wei Ping (魏平).[37] Di Gunung Qi, Zhuge Liang berhasil membujuk kepala suku Xianbei, Kebineng untuk mendukung Shu dalam perangnya melawan Wei. Kebineng kemudian ke Beidi dan menggalang dukungan warga setempat untuk melawan Wei.[38]
Saat yang sama, jenderal besar Wei Cao Zhen sedang jatuh sakit. Kaisar Cao Rui memerintah Sima Yi bergerak menuju Chang'an untuk mengawasi pertahanan Wei di wilayah Guanzhong melawan invasi Shu. Setelah membuat persiapan untuk perang, Sima Yi dengan Zhang He, Fei Yao, Dai Ling (戴陵) dan Guo Huai menjadi bawahannya memimpin pasukan Wei ke Yumi (隃麋縣) dan bersiaga disana.[39] Ia kemudian meninggalkan Fei Yao dan Dai Ling dengan 4,000 tentara untuk menjaga Shanggui (上邽縣; sekarang Tianshui, Gansu) sementara ia bersama yang lain bergerak ke Gunung Qi untuk menolong Jia Si dan Wei Ping.[40]
Saat Zhuge Liang menerima kabar bahwa pasukan Wei akan ke Gunung Qi, ia memisahkan pasukannya menjadi dua grup – satu untuk tetap di Gunung Qi sementara yang lain menyerang Shanggui. Ia berhasil mengalahkan Guo Huai, Dai Ling, dan Fei Yao dan kemudian memerintah pasukannya untuk memanen pangan di Shanggui. Sebagai balasan, Sima Yi putar balik dari Gunung Qi menuju ke Shanggui, sampai disana dalam waktu dua hari. Pada saat itu, pasukan Zhuge Liang sudah selesai panen dan hendak meninggalkan Shanggui.[41] Sima Yi dan Zhuge Liang ketemu di Hanyang (漢陽), sebelah timur Shanggui tetapi mereka tidak melawan; Zhuge Liang memerintah pasukannya untuk melakukan formasi pertahanan sementara Sima Yi juga menyusun formasi tentara dan memerintah Niu Jin untuk memimpin detasemen kavaleri ringan menuju Gunung Qi. Pengelakkan diri berakhir ketika Zhuge Liang memerintah pasukannya untuk mundur ke Lucheng (鹵城), menguasai bukit di utara dan selatan dan menggunakan sungai sebagai pertahanan alami.[42][43]
Walaupun bawahannya memerintah untuk menyerang, Sima Yi tidak mau menyerang setelah melihat formasi benteng pertahanan Shu di bukit. Namun pada akhirnya, ia mengalah setelah Jia Si dan Wei Ping menyatakan bahwa ia akan menjadi lelucon jika tidak mau menyerang.[44] Sima Yi mengirimkan Zhang He untuk menyerang perkemahan Shu di selatan yang dijaga oleh Wang Ping sementara Sima Yi dan yang lain menyerang langsung ke Lucheng.[45] Zhuge Liang sebagai balasan mengirim Wei Yan, Wu Ban, dan Gao Xiang untuk menyambut serangan musuh diluar Lucheng, dimana pasukan Wei mengalami kekalahan yang tidak diduga; 3,000 pasukan gugur dan 5,000 baju baja, 3.100 set busur silang hornbeam disita oleh pasukan Shu.[46] Walaupun kekalahan yang berat, pasukan Sima Yi masih banyak, dimana ia memimpin mereka kembali ke perkemahan mereka.
Walaupun menang, Zhuge Liang tidak bisa menyerang balik karena pasokan makanannya sedikit. Cuaca buruk menghambat jalur logistik Shu untuk memberi pasokan makanan dan persediaan tepat waktu dan Li Yan, pejabat yang bertangung jawab atas rantai pasokan ini dengan hoaks menyatakan bahwa Kaisar Liu Shan memerintah mundur. Kitab Jin menulis bahwa mengklaim bahwa Sima Yi melancarkan serangan terhadap garnisun Shu pada saat ini dan berhasil merebut "kamp perlindungan" Shu. Zhuge Liang meninggalkan Lucheng dan mundur di bawah perlindungan malam, tetapi Sima Yi mengejarnya dan menimbulkan sekitar 10.000 korban di pihak pasukan Shu.[47] Catatan ini dipertanyakan sejarahwan[48][49] dan tidak termasuk dalam catatan abad ke-11 Zizhi Tongjian.[50]
Apapun itu, menurut Catatan Sejarah Tiga Negara dan Zizhi Tongjian, Zhuge Liang kembali ke Shu karena tidak ada persediaan yang cukup, bukan kalah,[51][52] dan pasukan Wei mulai mengejar mereka. Pengejaran ini tidak berlangsung mulus kepada pihak Wei. Sima Yi memerintah Zhang He untuk mengejar musuh untuk memanfaatkan momentum mereka. Weilüe menyatakan bahwa Zhang He tidak menuruti perintah tersebut dan berdebat bahwa "menurut doktrin militer klasik, mereka tidak boleh mengejar musuh yang hendak mundur pulang". Sima Yi tidak mendengarkan dan memaksa Zhang He untuk tetap mengejar. Zhang He terjebak dalam penyergapan di Jalur Mumen (木門道) dimana Zhuge Liang menyembunyikan pemanah silang di dataran tinggi dan menembak ke arah musuh yang hendak mendekat saat mereka mendekati defile yang sempit. Zhang He gugur setelah sebuah anak panah menusuk lutut kanannya. Tidak seperti yang ditulis di Kitab Jin, pasukan Wei mengalami kekalahan pahit dari pasukan Shu yang mundur.[53]
Hasil
[sunting | sunting sumber]Ekspedisi Zhuge Liang berhasil menimbulkan kerusakan pada pasukan Wei, menewaskan beberapa komandan Wei terkemuka, dan merebut dua wilayah komando kecil, tetapi ia gagal memenuhi tujuan strategisnya. Setelah kematian Zhuge Liang, penggantinya, Jiang Wan, mengubah kebijakan dan beralih ke posisi bertahan. Beberapa orang di Dong Wu menduga bahwa Shu Han ingin mengingkari aliansi Shu-Wu, tetapi Sun Quan berkomentar bahwa itu hanyalah tanda kelelahan dan keletihan.
Sejarahwan Yi Zhongtian mendaftarkan tiga alasan kenapa Zhuge Liang gagal:[54]
- Musuh yang kuat: Cao Wei kuat dan stabil serta mempunyai banyak bakat (seperti Sima Yi) sehingga tidak dapat dengan mudah ditaklukkan oleh Shu Han.
- Medan yang sulit: Cao Wei dan Shu Han dipisahkan oleh penghalang alam, yang memberikan beban logistik yang sangat berat bagi pasukan Shu Han termasuk menyediakan pasokan makanan yang cukup. Ini adalah alasan utama kegagalan ekspedisi.
- Keterbatasan Zhuge Liang sendiri: Zhuge Liang adalah seorang organisator militer yang hebat tetapi bukan seorang komandan militer yang luar biasa. Zhuge Liang tidak memiliki kepandaian dan ketegasan seorang jenderal militer karena ia dapat memimpin pasukan dengan baik tetapi tidak dapat melakukan gerakan yang rumit dan menipu.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (亮荅曰:「自董卓已來,豪傑並起,跨州連郡者不可勝數。 ... 誠如是,則霸業可成,漢室可興矣。」) Sanguozhi vol. 35.
- ^ [建興]五年,率諸軍北駐漢中,臨發,上疏曰:先帝創業未半, ... 不知所言。) Sanguozhi vol. 35.
- ^ (遂行,屯于沔陽。) Sanguozhi vol. 35.
- ^ Killigrew, John (1999-06-01). "Zhuge Liang and the Northern Campaign of 228–234". Early Medieval China. 1999 (1): 55–91. doi:10.1179/152991099788199472. ISSN 1529-9104.
- ^ (蜀相諸葛亮惡其反覆,又慮其為患。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (諸葛亮聞之,陰欲誘達,數書招之,達與相報答。魏興太守申儀與達有隙,密表達與蜀潛通,帝未之信也。司馬宣王遣參軍梁幾察之,又勸其入朝。達驚懼,遂反。) Weilüe annotation in Sanguozhi vol. 3.
- ^ (帝恐達速發, ... 達得書大喜,猶與不決。帝乃潛軍進討。諸將言達與二賊交構,宜觀望而後動。帝曰:「達無信義,此其相疑之時也,當及其未定促決之。」乃倍道兼行,八日到其城下。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (吳蜀各遣其將向西城安橋、木闌塞以救達,帝分諸將以距之。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (上庸城三面阻水,達於城外為木柵以自固。帝渡水,破其柵,直造城下。八道攻之,旬有六日,達甥鄧賢、將李輔等開門出降。斬達,傳首京師。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (二年春正月,宣王攻破新城,斬達,傳其首。) Sanguozhi vol. 3.
- ^ (魏略曰:宣王誘達將李輔及達甥鄧賢,賢等開門納軍。達被圍旬有六日而敗,焚其首於洛陽四達之衢。) Weilüe annotation in Sanguozhi vol. 3.
- ^ (俘獲萬餘人,振旅還于宛。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (... 歸于京師。 ... 屬帝朝于京師,天子訪之於帝。 ... 天子並然之,復命帝屯于宛。) Jin Shu vol. 1.
- ^ ([建興]六年春,揚聲由斜谷道取郿,使趙雲、鄧芝為疑軍,據箕谷,魏大將軍曹真舉衆拒之。亮身率諸軍攻祁山,戎陣整齊,賞罰肅而號令明,南安、天水、安定三郡叛魏應亮,關中響震。) Sanguozhi vol. 35.
- ^ ([建興]五年,隨諸葛亮駐漢中。明年,亮出軍,揚聲由斜谷道,曹真遣大衆當之。亮令雲與鄧芝往拒,而身攻祁山。雲、芝兵弱敵彊,失利於箕谷,然歛衆固守,不至大敗。) Sanguozhi vol. 36.
- ^ (諸葛亮出祁山。加郃位特進,遣督諸軍,拒亮將馬謖於街亭。謖依阻南山,不下據城。郃絕其汲道,擊,大破之。南安、天水、安定郡反應亮,郃皆破平之。) Sanguozhi vol. 17.
- ^ (亮使馬謖督諸軍在前,與郃戰于街亭。謖違亮節度,舉動失宜,大為郃所破。) Sanguozhi vol. 35.
- ^ (亮拔西縣千餘家,還于漢中,戮謖以謝衆。) Sanguozhi vol. 35.
- ^ (上疏曰:「臣以弱才,叨竊非據,親秉旄鉞以厲三軍,不能訓章明法,臨事而懼,至有街亭違命之闕,箕谷不戒之失,咎皆在臣授任無方。臣明不知人,恤事多闇,春秋責帥,臣職是當。請自貶三等,以督厥咎。」) Sanguozhi vol. 35.
- ^ (於是以亮為右將軍,行丞相事,所總統如前。) Sanguozhi vol. 35.
- ^ (真以亮懲於祁山,後出必從陳倉,乃使將軍郝昭、王生守陳倉,治其城。明年春,亮果圍陳倉,已有備而不能克。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (大和中,魏遣將軍郝昭築城陳倉城。適訖,㑹諸葛亮來攻。亮本聞陳倉城惡,及至,怪其整頓,聞知昭在其中,大驚愕。) Taiping Huanyu Ji vol. 30.
- ^ (亮圍陳倉,使昭鄉人靳詳於城外遙說之, ... 詳以昭語告亮,亮又使詳重說昭,言人兵不敵,無為空自破滅。 ... 詳乃去。). Weilue annotation in Sanguozhi vol. 3.
- ^ (亮自以有眾數萬,而昭兵才千餘人,又度東救未能便到,乃進兵攻昭,起雲梯衝車以臨城。昭於是以火箭逆射其雲梯,梯然,梯上人皆燒死。昭又以繩連石磨壓其衝車,衝車折。亮乃更為井闌百尺以付城中,以土丸填壍,欲直攀城,昭又於內築重牆。亮足為城突,欲踊出於城裏,昭又於城內穿地橫截之。) Weilue annotation in Sanguozhi vol. 3.
- ^ (晝夜相攻拒二十餘日,亮無計,救至,引退。) Weilue annotation in Sanguozhi vol. 3.
- ^ (冬,亮復出散關,圍陳倉,曹真拒之,亮糧盡而還。魏將王雙率騎追亮,亮與戰,破之,斬雙。) Sanguozhi vol. 35.
- ^ ([建興]七年,亮遣陳戒攻武都、陰平。魏雍州刺史郭淮率衆欲擊戒,亮自出至建威,淮退還,遂平二郡。) Sanguozhi vol. 35.
- ^ a b c d Sima (1084), vol. 71.
- ^ (詔策亮曰:「街亭之役,咎由馬謖,而君引愆,深自貶抑,重違君意,聽順所守。前年耀師,馘斬王雙;今歲爰征,郭淮遁走;降集氐、羌,興復二郡,威鎮凶暴,功勳顯然。方今天下騷擾,元惡未梟,君受大任,幹國之重,而乆自挹損,非所以光揚洪烈矣。今復君丞相,君其勿辭。」) Sanguozhi vol. 35.
- ^ (真以八月發長安,從子午道南入。司馬宣王泝漢水,當會南鄭。諸軍或從斜谷道,或從武威入。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (八年,迁骠骑将军。以曹真欲三道向汉川,亮命严将二万人赴汉中。亮表严子丰为江州都督督军,典为后事。) Sanguozhi vol. 40.
- ^ (黃初中為偏將軍。子午之役,霸召為前鋒,進至興勢圍,安營在曲谷中。蜀人望知其是霸也,指下兵攻之。霸手戰鹿角間,賴救至,然後解。) Weilue annotation in Sanguozhi vol. 9.
- ^ (八年,使延西入羌中,魏後將軍費瑤、雍州刺史郭淮與延戰于陽谿,延大破淮等,遷為前軍師征西大將軍,假節,進封南鄭侯。) Sanguozhi vol. 40.
- ^ (會大霖雨三十餘日,或棧道斷絕,詔真還軍。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ Sima (1084), vol. 72.
- ^ ([建興]九年,亮復出祁山,以木牛運, ...) Sanguozhi vol. 35.
- ^ (明年,諸葛亮寇天水,圍將軍賈嗣、魏平於祁山。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (漢晉春秋曰:亮圍祁山,招鮮卑軻比能,比能等至故北地石城以應亮。) Han Jin Chunqiu annotation in Sanguozhi vol. 35.
- ^ (乃使帝西屯長安,都督雍、梁二州諸軍事,統車騎將軍張郃、後將軍費曜、征蜀護軍戴淩、雍州刺史郭淮等討亮。 ... 遂進軍隃麋。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (於是魏大司馬曹真有疾,司馬宣王自荊州入朝, ... 乃使西屯長安,督張郃、費曜、戴陵、郭淮等。宣王使曜、陵留精兵四千守上邽,餘衆悉出,西救祁山。) Han Jin Chunqiu annotation in Sanguozhi vol. 35.
- ^ (亮聞大軍且至,乃自帥衆將芟上邽之麥。 ... 於是卷甲晨夜赴之,亮望塵而遁。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (亮分兵留攻,自逆宣王于上邽。郭淮、費曜等徼亮,亮破之,因大芟刈其麥,與宣王遇于上邽之東,斂兵依險,軍不得交,亮引而還。宣王尋亮至于鹵城。) Han Jin Chunqiu annotation in Sanguozhi vol. 35.
- ^ (進次漢陽,與亮相遇,帝列陣以待之。使將牛金輕騎餌之,兵才接而亮退,追至祁山。亮屯鹵城,據南北二山,斷水為重圍。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (張郃曰:「彼遠來逆我,請戰不得,謂我利在不戰,欲以長計制之也。且祁山知大軍以在近,人情自固,可止屯於此,分為奇兵,示出其後,不宜進前而不敢偪,坐失民望也。今亮縣軍食少,亦行去矣。」宣王不從,故尋亮。旣至,又登山掘營,不肯戰。賈栩、魏平數請戰,因曰:「公畏蜀如虎,柰天下笑何!」宣王病之。諸將咸請戰。) Han Jin Chunqiu annotation in Sanguozhi vol. 35.
- ^ ([建興九年]五月辛巳,乃使張郃攻无當監何平於南圍,自案中道向亮。) Han Jin Chunqiu annotation in Sanguozhi vol. 35.
- ^ (漢晉春秋曰:亮使魏延、高翔、吳班赴拒,大破之,獲甲首三千級,玄鎧五千領,角弩三千一百張,宣王還保營。) Han Jin Chunqiu annotation in Sanguozhi vol. 35.
- ^ (帝攻拔其圍,亮宵遁,追擊破之,俘斬萬計。天子使使者勞軍,增封邑。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (縱其後出,不復攻城,當求野戰,必在隴東,不在西也。) Jin Shu vol. 1.
- ^ (時宣王等糧亦盡) Huayangguo Zhi vol. 7.
- ^ Zizhi Tongjian vol. 72.
- ^ (糧盡退軍)Sanguozhi vol. 35.
- ^ (六月,亮以糧盡退軍)Zizhi Tongjian vol. 72.
- ^ (魏略曰:亮軍退,司馬宣王使郃追之,郃曰:「軍法,圍城必開出路,歸軍勿追。」宣王不聽。郃不得已,遂進。蜀軍乘高布伏,弓弩亂發,矢中郃髀。) Weilüe annotation in Sanguozhi vol. 17.
- ^ Yi Zhongtian. Analysis of the Three Kingdoms, Vol. 2, Vietnamese translation. Publisher of People's Public Security, 2010. Chapter 41: Attacks for Defenses