Ekstraksi pelarut
Ekstraksi pelarut adalah proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling bercampur. Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi cair-cair adalah metode pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzena, karbon tetraklorida atau kloroform.
Ekstraksi dapat dilakukan secara kontinu atau bertahap, ekstraksi bertahap cukup dilakukan dengan corong pisah. Campuran dua pelarut dimasukkan dengan corong pemisah, lapisan dengan berat jenis yang lebih ringan berada pada lapisan atas.
Ekstraksi cair-cair dimungkinkan untuk dilakukan dalam sistem tidak-berair: Dalam suatu sistem yang terdiri dari logam cair dalam kontak denga lelehan garam, logam dapat diekstraksi dari satu tahap ke tahap lainnya. Hal ini terkait dengan elektrode merkuri di mana logam dapat direduksi, logam kemudian akan larut dalam merkuri untuk membentuk amalgam yang memodifikasi elektrokimia dengan sangat baik. Sebagai contoh, dimungkinkan untuk kation natrium untuk direduksi pada katode merkuri membentuk amalgam natrium, ketika pada elektrode inert (seperti platina) kation natrium tidak tereduksi. Tetapi, air direduksi menjadi hidrogen. detergen atau padatan halus dapat digunakan untuk menstabilkan emulsi, atau fase ketiga.[1]
Aplikasi[1]
[sunting | sunting sumber]- Pemisahan brom dan iod dari dalam larutan air, bila larutan iod dalam air dikocok dengan karbon disulfida, konsentrasi iod dalam lapisan karbon disulfida yang terjadi kira-kira 400 kali konsentrasi dalam air. lapisan karbon disulfida dapat dipisahkan dengan bantuan corong pisah dan proses itu diulang. dengan cara ini konsentrasi iod dalam larutan air dapat dikurangi menjadi begitu kecil, meskipun secara teoretis tidak dapat menjadi nol.
- Berbagai Uji Analisis Kualitatif seperti Kromium pentoksida lebih dapat larut dalam amil alkohol (eter) daripada dalam air, dengan mengocok larutan encer dalam air dengan amil alkohol (eter) diperoleh suatu larutan pekat dalam amil alkohol, dan adanya kromat atau hidrogen peroksida yang dinyatakan oleh warna biru.
- Studi Hidrolisis, terdapat kesetimbangan antara garam, hidrolisis dapat ditulis sebagai Garam + Air ←→ Asam + Basa. konsentrasi dapat ditentukan dengan cara distribusi antara air dan pelarut lain, seperti benzena atau kloroform.
- Penentuan Susunan Ion Halida kompleks, Iod jauh lebih dapat larut dalam Kalium iodida dalam air dibandingkan dalam air. hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion tri iodida. Kesetimbangan berikut berlangsung seperti: I2 + I- ←→ I3-. Dengan menentukan konsentrasi iod dalam larutan karbon tetraklorida, konsentrasi iod bebas dalam larutan air dapat dihitung menggunakan koefisien distribusi yang diketahui, dan dapat diketahui konsentrasi iod total, diperolah konsentrasi ion tidak bebas sebagai I3- dengan mengurangkan harga ini dari konsentrasi awal kalium iodida, dapat disimpulkan konsentrasi KI bebas. Tetapan kesetimbangan K = [I-] x [I2] / [I3-], kemudian dapat dihitung metode yang sama telah digunakan untuk mempelajari kesetimbangan antara brom dan bromida: Br2 =Br- ←→ Br3-.[2]
Pengukuran distribusi juga telah dilakukan untuk membuktikan adanya ion tetraaminokuprat (II), dalam suatu larutan air ber amoniak dari tembaga sulfida, dengan diperiksanya amonia bebas antara fase klorofrom dan air.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Svehla, G. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian 1. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
- ^ "Basic Technology and Tools in Chemical Engineering Field - S. Wesley - Documents".
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- B.L. Karger (2014) "Separation and Purification: Single-stage versus multistage processes" dan "Separation and Purification: Separations Based on Equilibrium", Encyclopædia Britannica, lihat [1] dan [2], diakses tanggal 12 Mei 2014.
- Gunt Hamburg (2014) "Thermal Process Engineering: liquid–liquid extraction and solid-liquid extraction", lihat [3], diakses tanggal 12 Mei 2014.
- G.W. Stevens, T.C., Lo, & M. H. I. Baird (2007) "Extraction, liquid–liquid", dalam Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology, DOI: 10.1002/0471238961.120917211215.a01.pub2, lihat [4], diakses tanggal 12 Mei 2014.
- Colin Poole & Michael Cooke (2000) "Extraction", dalam Encyclopedia of Separation Science, 10 Vols., ISBN 9780122267703, lihat [5], diakses tanggal 12 Mei 2014.
- Sikdar, Cole; et al. (1991). "Aqueous Two-Phase Extractions in Bioseparations: An Assessment". Biotechnology. 9 (254).
- Szlag, Giuliano (1988). "A Low-Cost Aqueous Two Phase System for Enzyme Extraction". Biotechnology Techniques. 2 (4): 277.
- Dreyer, Kragl (2008). "Ionic Liquids for Aqueous Two-Phase Extraction and Stabilization of Enzymes". Biotechnology and Bioengineering. 99 (6): 1416.
- Boland. Aqueous Two-Phase Systems: Methods and Protocols. Hal. 259-269