Eudokia Komnene
Eudokia Komnene | |
---|---|
Kelahiran | skt. 1150 atau 1152 |
Kematian | skt. 1203 |
Pasangan | Guilhem VIII dari Montpellier |
Ayah | Isaakios Komnenos |
Ibu | Irene Synadene |
Eudokia Komnene (atau Eudocia Comnena; bahasa Yunani: Ευδοκία Κομνηνή, Eudokia Komnēnē) (skt. 1150 atau 1152 – skt. 1203) merupakan keponakan perempuan Kaisar Romawi Timur Manouel I Komnenos, dan istri Guilhem VIII dari Montpellier.
Eudokia adalah putri sebastokratōr Isaakios Komnenos dan istri keduanya, Eirene Diplosynadene. Ayahandanya adalah putra Kaisar Ioannes II Komnenos dan Santa Eirene dari Hungaria, putri Raja László I dari Hungaria. Saudarinya Theodora Komnene menikah dengan Raja Baudouin III dari Yerusalem dan setelah itu merupakan kekasih Andronikos I Komnenos. Saudari tirinya yang lebih tua Maria Komnene menikah dengan Raja István IV dari Hungaria.
Eudokia Komnene dikirim ke Provence oleh Manouel pada tahun 1174 untuk dinikahkan dengan Raja Alfonso II dari Aragon, namun setibanya ia disana, ia mendapatkan bahwa sang Raja telah menikahi Sancha. Seperti yang digambarkan oleh pengamen Peire Vidal, ia lebih memilih seorang pelayan Kastila yang miskin dibandingkan dengan unta emas Kaisar Manouel. Setelah mempertimbangkan masak-masak ia menikah dengan Guilhem VIII dari Montpellier pada tahun 1179, setelah dikeluarkan kondisi (dimana seluruh warga negara laki-laki Montpellier diwajibkan untuk bersumpah) bahwa keturunan pertama mereka, baik perempuan atau laki-laki, akan menjadi ahli warisnya di Montpellier.
Eudokia kadang-kadang digambarkan oleh orang-orang sezamannya, termasuk kelompok penyanyi Folquet de Marselha dan Guiraut de Bornelh, sebagai permaisuri (Oksitan emperairitz) dan pada umumnya dikatakan sebagai putri Kaisar Manouel, yang menimbulkan keraguan antara penulis modern tentang keluarganya. Sumber lain, seperti Guillaume de Puylaurens, dengan benar mengidentifikasikannya sebagai keponakan Manouel.
Guilhem dan Eudokia memiliki seorang putri, Maria dari Montpellier, yang lahir pada tahun 1181 atau 1182. Pada tahun 1187 Guilhem menceraikannya (karena ia mendukung kemajuan Folquet de Marselha, menurut Biographies des Troubadours; karena Guilhem menginginkan seorang ahli waris laki-laki, menurut dokumen-dokumen yang dapat diandalkan). Eudokia kemudian ditahan di biara Aniane dan berjilbab sebagai biarawati Benediktin. Ia meninggal pada sekitar tahun 1203, tak lama setelah pernikahan ketiga putrinya dengan Raja Pero II dari Aragon.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Biographies des troubadours ed. J. Boutière, A.-H. Schutz (Paris: Nizet, 1964) pp. 476–481.
- Stanislaw Stronski, Le troubadour Folquet de Marseille (Krakow: Académie des Sciences, 1910) pp. 156–158.
- Ruth V. Sharman. The Cansos and Sirventes of the Troubadour Giraut de Borneil. Cambridge: Cambridge University Press, 1989. ISBN 0-521-25635-6, p. 59.
- Duvernoy, Jean (1976), Guillaume de Puylaurens, Chronique 1145-1275: Chronica magistri Guillelmi de Podio Laurentii, Paris: CNRS, ISBN 2910352064, pp. 62–63.
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- W. Hecht. 'Zur Geschichte der "Kaiserin" von Montpellier, Eudoxia Komnena' in Revue des études byzantines, Vol. 26 (1968), pp. 161–169.
- K. Varzos. Ē genealogia tōn Komnēnōn, (Thessalonica, 1984) Vol. 2, pp. 346–359.