Führermuseum
Führermuseum (bahasa Indonesia museum pemimpin), juga disebut galeri seni Linz, adalah proyek museum seni yang direncanakan oleh Adolf Hitler di kota asalnya, Linz, di Austria (di dekat kota kelahirannya di Braunau). Tujuannya adalah untuk memamerkan seni-seni yang dibeli, disita atau dicuri oleh Nazi dari Eropa selama Perang Dunia II. Distrik budaya ini merupakan bagian dari rencana besar untuk mengubah wajah kota Linz menjadi ibu kota budaya Reich Ketiga dan salah satu pusat seni terbesar di Eropa yang akan mengalahkan kota Wina (yang tidak disukai oleh Hitler). Ia ingin membuat kota itu lebih cantik dari Budapest, sehingga kota ini akan dijadikan kota tercantik di Sungai Donau dan juga pusat industri dan perdagangan; museum ini direncanakan akan menjadi salah satu yang terbesar di Eropa.[1][2]
Proyek ini rencananya akan diselesaikan pada tahun 1950, tetapi Führermuseum pada akhirnya tidak pernah dibangun.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Spotts (2002), pp.377-78
- ^ Hitler, Adolf (2000). Bormann, Martin, ed. Hitler's Table Talk 1941-1944. trans. Cameron, Norman; Stevens, R.H. (edisi ke-3rd). Enigma Books. hlm. 445–446. ISBN 1-929631-05-7.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Plunder and Restitution" Diarsipkan 2022-02-17 di Wayback Machine. Report of the Presidential Advisory Commission on Holocaust Assets in the United States
- "Online database of Linz Special Collection" Diarsipkan 2023-03-12 di Wayback Machine., German Historical Museum; Covers 4747 works, paintings, sculptures, furniture, porcelain, and tapestries confiscated between the late 1930s and 1945, for the Linz museum, and also for other collections.
- "Lost Art Internet Database" Diarsipkan 2016-04-27 di Wayback Machine.