Feminisme pasca-kolonial
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Bagian dari seri |
Feminisme |
---|
Feminisme pasca-kolonial adalah sebuah bentuk feminisme yang berkembang sebagai sebuah tanggapan terhadap feminisme yang berfokus pada pengalaman wanita dalam budaya Barat. Feminisme pasca-kolonial bertujuan untuk mencatat cara rasisme dan dampak politik, ekonomi dan budaya jangka panjang dari kolonialisme berdampak pada wanita non-kulit putih dan non-Barat di dunia pasca-kolonial.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Weedon, Chris (2000). Feminist practice & poststructuralist theory (edisi ke-2nd which page?). Oxford [u.a.]: Blackwell. ISBN 978-0-631-19825-3.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Weedon, Chris (2002). "Key Issues in Postcolonial Feminism: A Western Perspective". Genderealisations. 1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03.
- Gould, Rebecca Ruth (2014) "Engendering Critique: Postnational Feminism in Postcolonial Syria Diarsipkan 2021-06-29 di Wayback Machine.," Women's Studies Quarterly Vol. 42, No. 3/4
- Lugo-Lugo. Carmen R (2000) https://public.wsu.edu/~amerstu/dis/content/12-00/1a.html Diarsipkan 2022-01-20 di Wayback Machine.