Feroin
Penanda | |
---|---|
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C36H24FeN62+ | |
Massa molar | 596,27 g/mol |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Feroin adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus [Fe(o-fen)3]SO4, dengan o-fen adalah singkatan dari 1,10-fenantrolina, suatu ligan bidentat. Istilah "feroin" digunakan secara longgar dan mencakup garam dari anion lain seperti klorida.[1]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Banyak dari garam [Fe(o-fen)3]2+ telah dikarakterisasi menggunakan kristalografi sinar-X. Struktur [Fe(o-fen)3]2+ dan [Fe(o-fen)3]3+ hampir identik, konsisten dengan keduanya memiliki spin yang rendah. Kedua kation ini berbentuk oktahedral dengan grup simetri D3. Jarak Fe-N adalah 197,3 pm.[2]
Pembuatan dan reaksi
[sunting | sunting sumber]Feroin sulfat dapat dibuat dengan menggabungkan fenantrolina dengan fero sulfat dalam air.
- 3 fen + Fe2+ → [Fe(fen)3]2+
Reaksi utamanya adalah oksidasi 1-elektron.
- [Fe(fen)3]2+ → [Fe(fen)3]3+ + 1 e−
Penambahan asam sulfat ke dalam larutan [Fe(fen)3]2+ akan menyebabkan hidrolisis:
- [Fe(fen)3]2+ + 3 H2SO4 + 6 H2O → [Fe(OH2)6]2+ + 3 [fenH]HSO4−
Indikator redoks
[sunting | sunting sumber]Fenantrolina Fe(II) (Indikator redoks) | ||
E0= 1,06 V | ||
Tereduksi | ↔ | Teroksidasi |
Kompleks ini digunakan sebagai indikator dalam kimia analitik.[3] Bahan aktifnya adalah ion [Fe(o-fen)3]2+, yaitu suatu kromofor yang dapat dioksidasi menjadi turunan feri [Fe(o-fen)3]3+. Potensial perubahan redoks ini memiliki nilai sebesar +1,06 volt dalam 1 M H2SO4. Ia adalah indikator redoks yang populer untuk memvisualisasikan reaksi Belousov–Zhabotinsky berosilasi.
Feroin cocok digunakan sebagai indikator redoks, karena perubahan warnanya bersifat reversibel, sangat nyata dan cepat, serta larutan feroin bersifat stabil hingga suhu 60 °C. Ia adalah indikator utama yang digunakan dalam serimetri.[4]
Nitroferoin, kompleks besi(II) dengan 5-nitro-1,10-fenantrolina, memiliki potensial transisi +1,25 volt. Ia lebih stabil daripada feroin, tetapi dalam asam sulfat dengan ion Ce4+ memerlukan titran berlebih. Namun, ia berguna untuk titrasi dalam larutan asam perklorat atau asam nitrat, dimana potensial redoks serium lebih tinggi.[4]
Potensial redoks kompleks besi–fenantrolina dapat divariasikan antara +0,84 V dan +1,10 V dengan mengatur posisi dan jumlah gugus metil pada inti fenantrolina.[4]
Kompleks terkait
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sattar, Simeen (2011). "A Unified Kinetics and Equilibrium Experiment: Rate Law, Activation Energy, and Equilibrium Constant for the Dissociation of Ferroin". Journal of Chemical Education. 88 (4): 457–460. Bibcode:2011JChEd..88..457S. doi:10.1021/ed100797s.
- ^ Baker, Joe; Engelhardt, Lutz M.; Figgis, Brian N.; White, Allan H. (1975). "Crystal Structure, Electron Spin Resonance, and Magnetism of Tris(o-Phenanthroline)Iron(III) Perchlorate Hydrate". Journal of the Chemical Society, Dalton Transactions (6): 530. doi:10.1039/DT9750000530.
- ^ Harris, D. C. (1995). Quantitative Chemical Analysis (edisi ke-4). New York, NY: W. H. Freeman. ISBN 978-0-7167-2508-4.
- ^ a b c Handbook on the Physics and Chemistry of Rare Earths. Elsevier. 2006. hlm. 289–. ISBN 978-0-08-046672-9.