Ferro-titanium
Ferro-titanium adalah logam ferro yang mengandung 30–50% titanium dan logam tambahan dalam jumlah yang sedikit berupa karbon, silikon, oksigen, nitrogen, dan belerang. Suhu pembekuan dimulai pada suhu 1500 oC. Kegunaan ferro-titanium adalah untuk memproduksi baja nirkarat serta menghasilkan beberapa senyawa kimia yang sesuai dengan jenis logam tambahan yang dicampurkan. Penurunan baja nirkarat pada ferro-titanium mencapai tingkat interkristal dan mampu memperhalus butiran kristal dan meingkatkan derajat reduktor. Bahan baku utama dalam pembuatan ferro-titanium adalah bijih magnetit titanium.[1] Metode pembuatan ferro-titanium adalah metode peleburan logam termis dengan menggunakan butiran kristal aluminium atau bijih besi untuk mempertahankan kualitas bahan.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kerkhoven 2019, hlm. 528.
- ^ Kerkhoven 2019, hlm. 529.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Kerkhoven, Sofyan Asmadiredja (2019). Elektro Metalurgi Besi-Baja dan Paduan Besi: Peleburan Besi, Baja dan Logam Non-Ferrous dalam Tanur-tanur Listrik/Elektro. Bandung: Alfabeta. ISBN 978-602-289-529-9.