Final Liga Champions UEFA 1999
Turnamen | Liga Champions UEFA 1998–1999 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Tanggal | 26 Mei 1999 | ||||||
Stadion | Camp Nou, Barcelona | ||||||
Pemain Terbaik | Mario Basler (Bayern Munich) | ||||||
Wasit | Pierluigi Collina (Italia) | ||||||
Penonton | 90.045 | ||||||
Final Liga Champions 1999 dilangsungkan di Stadion Camp Nou, Barcelona tanggal 26 Mei 1999, antara Manchester United (Inggris) melawan Bayern München (Jerman). Sepanjang sejarah Liga Champions UEFA, final ini bisa dianggap sebagai final paling dramatis yang pernah ada. Manchester United -- secara dramatis -- berhasil mencetak dua gol di injury time setelah sebelumnya kalah 0-1 di 90 menit waktu normal. Trofi ini juga memastikan raihan treble winner untuk Manchester United, menjuarai Piala FA di awal bulan dan juara Premiership 11 hari sebelum Final LC.[1]
Lawan dari Setan Merah, Bayern München, juga mengejar kemenangan di final karena mereka telah memenangkan Bundesliga dan akan bermain di final Piala DFB-Pokal beberapa minggu kemudian. Pada pertandingan ini, Manchester United mengenakan seragam kebesaran berwarna merah dan putih, sedangkan Bayern Muenchen memakai kostum abu-abu (seragam kedua) mereka. Wasit Pierluigi Collina (Italia) -- yang kemudian menjadi 'sesepuh' wasit di Italia -- menyatakan bahwa pertandingan ini adalah pertandingan yang paling dikenang olehnya selama kariernya.[2]
Ringkasan pertandingan
[sunting | sunting sumber]Babak pertama
[sunting | sunting sumber]Enam menit setelah pertandingan dimulai, bek Ronny Johnsen dari Man. United melanggar striker Bayern Carsten Jancker. Mario Basler mengeksekusi free-kick itu dengan rendah, melewati pagar betis, membobol gawang United. Tendangan Mario Basler cukup spektakuler -- melengkung rendah tepat ke pojok kiri gawang United yang dikawal oleh Peter Schmeichel.
Awal mula yang buruk bagi United. Memasuki pertengahan babak pertama, pasukan Fergie mulai mendominasi tetapi gagal menciptakan peluang yang berbahaya ke arah gawang Bayern. Jelas sekali Setan Merah menjadi kurang eksplosif tanpa gelandang Paul Scholes dan Roy Keane -- terkena hukuman di semifinal sebelumnya.
Di lain pihak, lini pertahanan Bayern yang diatur Ottmar Hitzfeld tanpak sangat rapi dan teratur. Andy Cole, yang berusaha mendekati kotak penalti, langsung dihadang oleh bek-bek Die Roten. Bayern Muenchen juga tampak berusaha melakukan counter-attack saat United kehilangan bola di daerah Bayern. Carsten Jancker memberondong lini belakang United dengan aksi solo-run yang baik -- tetapi terkena off-side, terima kasih untuk lini pertahanan rapi yang dipimpin oleh Jaap Stam.
Andy Cole berhasil melepaskan tendangan di kotak München, tetapi kiper Oliver Kahn berhasil menepis bola. Kemudian, Alexander Zickler melakukan tendangan spekulasi yang melebar ke gawang Schmeichel. Mario Basler mengeksekusi free-kick sekali lagi, gagal mengarah ke gawang. Di akhir babak pertama, sayap kanan United Ryan Giggs menerima umpan dari Cole, disundul olehnya ke arah Kahn, gagal menjadi gol. Babak pertama berakhir.
Babak kedua
[sunting | sunting sumber]Awal babak kedua, Jancker berhasil memaksa Peter Schmeichel terbang menyelamatkan gawangnya. Basler kembali mengancam United lewat tendangan spekulasinya dari jarak 30 meter, dan lalu memberikan umpan yang gagal dimanfaatkan oleh Markus Babbel.
United balik menyerang. Di menit ke-55, Giggs memberikan umpan silang kepada Jesper Blomqvist, ditendang oleh Jesper, hanya mengenai tiang gawang. Waktu yang menipis memaksa pelatih United Alex Ferguson menukar Blomqvist dengan Teddy Sheringham untuk mencetak satu gol saja -- United berusaha memaksa München bermain imbang.
Pelatih Bayern, Ottmar Hitzfeld menukar Zickler dengan gelandang Mehmet Scholl. Hasilnya langsung tampak, dan Bayern München tampak mendominasi. Scholl memberikan peluang bagi Stefan Effenberg, sebuah tendangan keras yang sayangnya melenceng. Schmeichel kembali mematahkan peluang Bayern setelah men-tip tendangan Effenberg di menit 75. Lalu, Basler kembali membuka peluang dengan aksi solo-run yang gagal membuahkan gol, tetapi Scholl di sana men-chip bola... memantul tiang, bola ke tangan Schmeichel.
Memasuki 10 menit terakhir, tampaknya Old Trafford akan menangis. Ferguson mengeluarkan Andy Cole dan memasukkan Ole Gunnar Solskjaer -- yang saat itu dikenal sebagai supersub. Solskjaer langsung memaksa Kahn menepis sundulan terarah Solskjaer -- sangat dekat dengan gol yang dinanti. Semenit kemudian Carsten Jancker menendang keras, menghantam tiang gawang. Lima menit terakhir, aksi Teddy Sheringham dengan tendangan voli dan sundulan dari Solskjaer memaksa Oliver Kahn berjibaku menyelamatkan gawang.
Injury time
[sunting | sunting sumber]Offisial keempat memberikan waktu tiga menit bagi Fergie's Fledgings untuk mencetak dua gol. Segera setelah memasuki injury time, United mendapatkan peluang lewat tendangan Penjuru. Penonton berpikir bahwa ini adalah serangan terakhir United. Sebelum Beckham mengeksekusi, Peter Schmeichel maju ke depan untuk mencetak gol.
Mukjizat terjadi. Tendangan Beckham melayang di atas kepala Schmeichel. Dwight Yorke di sana, mengeksekusi... digagalkan oleh Thorsten Fink, disapu keluar. Sapuan tidak sempurna -- Giggs ada di sana! Giggs, di sisi kanan lapangan, menembak -- sayang terlalu lemah dan lambat... ada Sheringham di sana! Menyapu bola dengan kaki kanan... GOL!!! Bersarang di pojok gawang! Tampak United memaksa perpanjangan waktu digelar -- tujuan Fergie untuk Sheringham tercapai.
Keajaiban terus berlanjut. 30 detik kemudian, satu lagi tendangan pojok untuk United -- Schmeichel tetap di gawangnya kalau-kalau Bayern melakukan serangan balik. Beckham kembali mengeksekusi tendangan pojok, disundul oleh Sheringham ke bawah... ada Solskjaer! Tendangan ke atas... masuk ke gawang München! Gol kembali dicetak United. Solskjaer meniru perayaan gol Mario Basler sebelumnya dengan sliding di lututnya. Sontak sorak-sorai dari seantero stadion -- yang disebut Pierluigi Collina sebagai "auman singa". Solskjaer dikerubungi oleh para pemain United, pengganti, dan juga staf-stafnya di bangku cadangan. Schmeichel tampak sangat gembira di area gawangnya.
Permainan masih dilanjutkan, skor sudah 2-1 dan tinggal semenit lagi untuk bermain. Namun, pemain Bayern tampak sudah kehilangan semangat. Mereka kalah di laga yang sebelumnya mereka menangkan 2 menit sebelumnya. Beberapa kembang api sudah diluncurkan dari fans München beberapa saat sebelum keajaiban terjadi. Bahkan pemahat tulisan "Bayern München" di trofi LC dan pita dekorasi abu-abu (untuk München) sudah disiapkan dan trofi sudah dibawa ke pinggir lapangan. Ketika United mencetak gol kedua, trofi dibawa kembali ke dalam dan dihiasi dengan pita merah-putih untuk Man. United -- tulisan Manchester United di trofi agak berantakan.
United mempertahankan kemenangan mereka, artinya mereka meraih trofi kedua mereka di Liga Champions. Samuel Kuffour menangis setelah pertandingan, dalam kesedihan, begitu pula dengan Carsten Jancker. Muka Lothar Matthaus tampak kosong setelah gol kedua United. Dia telah ditukar empat menit sebelumnya. Faktanya, di akhir kariernya Matthaus gagal meraih trofi Liga Champion -- ia telah memenangkan seluruh piala di Jerman, Piala UEFA, dan Piala Dunia. Clive Tyldesley berkomentar, "Apa yang harus dipikirkan Lothar Matthaus? Yah, sungguh suatu kehormatan, siapa peduli?"
Ketika trofi diberikan kepada Manchester United, kapten Fergie's Fledglings malam itu, Peter Schmeichel, mengangkat trofi bersama-sama dengan gaffer Alex Ferguson. Biasanya hanya kapten yang mengangkat trofi. Ini juga menjadi final terakhir dan pertandingan terakhir Peter Schmeichel bersama Manchester United. Ia memutuskan pindah Klub setelah pertandingan ini.
Detail
[sunting | sunting sumber]Manchester United
|
Bayern München
|
|
|
Pemain Terbaik: Asisten wasit:
|
Peraturan pertandingan
|
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Solskjaer takes Treble chance". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-22. Diakses tanggal 2008-05-23.
- ^ "Referee Profile". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-11. Diakses tanggal 2008-05-23.
- ^ "Chapter 6 – Finals". UEFA Champions League Statistics Handbook 2012/13 (PDF). Union of European Football Associations. 2013. hlm. 114. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 30 Desember 2017. Diakses tanggal 3 Juli 2014.
- ^ a b c d Quinn, Philip (25 Mei 1999). "United see red as dirty tricks pitch row brews". Irish Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Februari 2022. Diakses tanggal 30 Agustus 2014.