Fosilisasi (linguistik)
Dalam ilmu morfologi bahasa, fosilisasi memiliki dua pengertian. Pertama, adanya fitur linguistik arkais (dari bentuk induk atau suatu bahasa kuno yang dulu mempengaruhi) tetapi telah hilang fungsi tata bahasanya pada bentuk terbaru atau terkini. Kedua, hilangnya produktivitas paradigma tata bahasanya (contohnya, beberapa imbuhan aglutinatif, seperti -an dalam beberapa bahasa Austronesia) yang masih digunakan dalam beberapa kata.[1]
Jenis fosilisasi termasuk morfem fosil dan kata fosil.
Istilah fosilisasi atau fosilisasi antarbahasa juga digunakan dalam linguistik untuk merujuk pada proses fitur linguistik yang awalnya tidak baku atau umum, kemudian menjadi bagian tetap dari cara seseorang berbicara dan menulis bahasa baru, terutama ketika tidak dipelajari sebagai anak kecil.
Contoh fosilisasi
[sunting | sunting sumber]Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Blust, Robert A. 2001. "Historical morphology and the spirit world: *qali/kali-prefixes in Austronesian languages." In John Bradshaw and Kenneth L. Rehg (eds.) Issues in Austronesian Morphology. A festschrift for Byron W. Bender. Canberra: Pacific Linguistics, 15–73.