Lompat ke isi

Fran Fardariko

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

| name = Fran Fardariko. BA, MA. | office = Politisi dan Pengamat Kebijakan Publik | birth_date = 19 Maret 1975 | birth_place = Jakarta | spouse = Ratna Dewy. SE. | children = - Ayu Fathinah Paradis - Arifin Raharja | width = 220px | image = Fran Fardariko.jpg }}

Fran Fardariko. BA, MA. adalah seorang Politisi dan Pengamat kebijakan publik yang menjabat sebagai CEO dari RTJ Law Firm dan Inter Politik Analisis. Fran Fardariko juga sering dikenal sebagai Riko yang juga menempati posisi Sekretaris Jenderal Perhimpunan Artis Film Indonesia (PARFI) 2024-2029.[1]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Fran Fardariko adalah lulusan S1 Jurusan Politics and Asian Study dari Victoria Univeristy, Wellington New Zealand pada tahun 1998. Kemudian, Riko melanjutkan dengan mengambil gelar S1 keduanya dengan Honors Upper Class Division di kampus yang sama. Riko juga melanjutkan S2 nya di kampus yang sama dan mendapat gelar MA in Defence Study di Waikato University, Hamilton New Zealand

Pengalaman Kerja

[sunting | sunting sumber]

Pengalaman Organisasi

[sunting | sunting sumber]
  • 1996-1998 : The Chairman of International Student Organization of Wellington, New Zealand
  • 1996-1997 : The Head of Indonesian Student Association of Wellington, New Zealand
  • 1997-1999 : The Advisor for Interfaith Dialogue Association in Co-Joint with Muslim Community, Anglican Church Community, Jewish Community, Catholic Church Community, Buddhist Community, Mormon Community, and Jehovah Wutness Community
  • 2000-2001 : Communication Officer for NGO Fair Trade Asia in Co-Joint with Chinese Embassy, Vietnamiese Embassy, Bangladesh Embassy, Malaysian Embassy, Philippines Embassy, and Indonesian Embassy, Wellington, New Zealand
  • 2002-2003 : The Head of Indonesian Students Association in Waikato Hamilton, New Zealand
  • 2002-2003 : The Chairman of Islamic International Students Organizations of Hamilton, New Zealand
  • 2008-sekarang : The Owner and the Head Board of Al-Fatimiyah Foundation and Bilingual School, South Sumatera
  • 2008-Sekarang : Independent Property Developer in Depok, Tangerang, Bekasi, and Bogor,
  • 2008-Sekarang : The Head of Philanthropy for Human Resource Building of Yatim and Dhuafa under Al-Fatimiyah Foundation

Publikasi

[sunting | sunting sumber]

Fran Fardariko juga aktif menerbitkan beberapa Artikel yang berkaitan dengan politik seperti:

  1. "Nol Percent Threshold untuk Undang-Undang Pemilu", 2017, https://www.obsessionnews.com/nol-percent-threshold-untuk-undang-undang-pemilu/
  2. "UU ITE Rentan Disalahgunakan Pemerintah Indonesia", 2017, https://www.obsessionnews.com/uu-ite-rentan-disalahgunakan-pemerintah-indonesia/
  3. "Politik Lato Lato, Politik Adu Biji", 2023, https://www.betawipos.com/opini/pr-2296781365/politik-lato-lato-politik-adu-biji
  4. "Polemik Sistem Presidensial, 2023, https://www.radarindonesianews.com/polemik-sistim-presidensial-parlementer-dan-ikn/
  5. "Sistem Pemilu “Menghalangi” Jalur Independen", 2024, https://www.kabariku.com/2024/06/sistem-pemilu-menghalangi-jalur-independen/
  6. "Persiapan Satu Pemerintahan Dunia", 2024, https://journalreportase.com/persiapan-satu-pemerintahan-dunia/


Kehidupan Pribadi

[sunting | sunting sumber]

Riko memiliki Istri bernama Ratna Dewy, SE, dan karuniai 2 orang anak yaitu Ayu Fathinah Paradis, dan Arifin Raharja. Riko sendiri adalah anak dari Hj. Ida Zuraida Head Mustopa, RN. pendiri beberapa Rumah Sakit di Jakarta dan Selandia Baru, dan dr. H. Farid Budiman pemilik salah satu rumah sakit dan klinik di wilayah Jakarta. Ayah tiri Adrian Falknerhead memiliki keturunan darah biru dari kerajaan Inggris adalah seorang insinyur sipil, konseptor dan konsultan bendungan, jembatan  dan lampu merah di Bina Marga  untuk seluruh wilayah RI pada zaman orde baru di bawah presiden Suharto. Riko juga memiliki seorang Kakek yang bernama Mustopa bin H.Aji Seram pedagang dan tokoh Masyumi 1950an dan PPP tahun 1970an untuk wilayah Lubuk Linggau, Sumsel. Adapun nenek Riko adalah Hj. Fatimah NU kultural seorang pedagang dan guru ngaji Al Quran. Buyut pendahulu Riko adalah seorang Kiayi yaitu pejuang kemerdekaan Sentot Ali Basha Prawirodirjo atau lebih di kenal sebagai Kyai Badri, di makamkan di Bengkulu. Fran Fardariko juga masih serumpun keluarga dari pendiri  pondok pesantren modern Gontor Trimurti, KH. Zainudin Fananie.

  1. ^ https://www.lezen.id/profil-calon/dpr/sumatera-selatan-i/1601/fran-fardariko-ba-ma/1889