Gangguan penyesuaian
Informasi di artikel bertopik psikiatri ini tidak dimaksudkan sebagai acuan analisa atau penentuan pengobatan atas kondisi diri sendiri atau orang lain. Silakan berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog klinis yang berwenang melakukan hal ini. Silakan baca juga halaman mengenai sangkalan medis |
Gangguan penyesuaian adalah kondisi seseorang yang menjadi emosional secara berlebihan, memilik terlalu banyak pikiran negatif, dan mengalami perubahan perilaku setelah berada pada kondisi di bawah tekanan atau krisis, seperti perceraian, bencana alam, atau kehilangan pekerjaan.[1] Kondisi ini mungkin muncul di orang normal, namun tidak secara berlebihan seperti penyandang gangguan penyesuaian. Akibatnya penyandang gangguan penyesuaian menjadi bermasalah saat berhubungan dengan orang sekitar, pekerjaan, atau pendidikannya.[2]
Gejala
[sunting | sunting sumber]Gejala yang muncul sangat bergantung kepada tipe gangguan penyesuaian yang dialami. Namun secara umum rasa stres yang dialami oleh penyandangnya lebih kuat dibanding yang akan dialami orang normal dengan kondisi yang sama, dan bisa mempengaruhi hidup penyandangnya secara keseluruhan. Secara spesifik, gejala yang mungkin dialami dan mudah terlihat adalah:[2]
- Sedih berkepanjangan, merasa putus asa, atau sulit menyenangi hal yang biasanya disenangi
- Sering menangis
- Khawatir, cemas, gugup, merasa tidak nyaman, atau tertekan
- Mudah tersinggung atau merasa tidak bisa menangani apapun, dan tidak tahu harus mulai dari mana
- Sulit tidur
- Sulit makan
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit menjalankan aktivitas sehari-hari
- Menarik diri dari keluarga dan teman yang justru berusaha memberi dukungan
- Tidak melakukan hal penting seperti bekerja atau membayar tagihan
- Berpikir atau berusaha mengakhiri hidup sendiri
Diagnosa
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan DSM-5, kriteria penentuan diagnosa gangguan penyesuaian adalah:[3]
- Reaksi berlebihan atas penyebab stres telah terjadi selama 3 bulan
- Salah satu atau kedua gejala atau kebiasaan ini muncul:
- Tekanan yang dirasakan di luar kewajaran, dengan tentunya tetap mempertimbangkan konteks eksternal dan faktor budaya yang mungkin memengaruhi tingkat keparahan dan tampilan gejala.
- Menghalangi fungsi sosial, okupasional dan fungsi penting lainnya secara signifikan
- Kondisi ini sudah dipastikan akibat gangguan mental lain atau muncul akibat adanya gangguan mental yang sudah diketahui sebelumnya
- Gejala yang ditunjukkan bukan sebuah reaksi kesedihan yang normal
- Begitu penyebabnya menghilang, maka gejala juga tidak hadir lagi 6 bulan setelahnya
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sakit jiwa ternyata ada banyak. dari situs alodokter
- ^ a b "Adjustment disorders - Symptoms and causes". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-20.
- ^ American Phsyciatric Accosiation. Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorders - DSM 5. American Phsyciatric Publishing. Washingon DC dan London:2013