Gangguan stres pascatrauma kompleks
Gangguan stres pascatrauma kompleks | |
---|---|
Kemungkinan penyebab gangguan stres pascatrauma kompleks | |
Informasi umum | |
Nama lain | Dahulu: Perubahan kepribadian yang bertahan lama setelah pengalaman bencana (EPCACE) |
Spesialisasi | Psikiatri, psikologi klinis |
Penyebab | Terpapar serangkaian peristiwa traumatis |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Hiperarousal, stres emosional yang berlebihan, Reaksi fisiologis seksual, pikiran mengganggu, disregulasi emosi, kewaspadaan berlebihan, keyakinan diri yang negatif, kesulitan interpersonal; dan juga sering kali kesulitan fokus, kecemasan, depresi, somatisasi, disosiasi. |
Durasi | > 1 bulan |
Kondisi serupa | Gangguan stres pascatrauma, gangguan kepribadian ambang, berduka |
Gangguan stres pascatrauma kompleks atau dalam Bahasa Inggrisnya Complex post-traumatic stress disorder (disingkat CPTSD) adalah gangguan mental yang terjadi sebagai respon atas trauma-trauma yang kompleks, biasanya terus-menerus dan berlanjut kepada berbagai kejadian yang traumatis, yang dirasakan oleh penyandangnya mustahil untuk dilewati.
Dalam klasifikasi ICD-11, CPTSD dikategorikan sebagai PTSD yang memiliki tiga kluster simptom tambahan, disregulasi emosi, kepercayaan atas diri yang negatif (seperti rasa malu, bersalah, atau gagal atas alasan-alasan yang tidak tepat), dan kesulitan berhubungan interpersonal, merasa sulit mendapat pertolongan, distorsi identitas atau pengenalan diri, dan kewaspadaan yang berlebihan. Gejala CPTSD mirip dengan gangguan kepribadian ambang, gangguan disosiasi identitas, dan gangguan somatisasi.
Gejala
[sunting | sunting sumber]Gejala CPTSD mirip dengan PTSD, dengan tambahan sebagai berikut:
- Kesulitan mengontrol emosi
- Merasa marah dan sulit percaya kepada keseluruhan dunia
- Merasa hampa dan putus asa
- Merasakan kerusakan permanen di dalam diri atau tidak berguna
- Merasa sangat jauh berbeda dengan orang lain
- Merasa tidak ada orang yang mau mengerti
- Menghindari pertemanan dan hubungan, atau merasa sulit membangun hubungan
- Sering merasa gejala disosiasi, depersonalisasi, atau derealisasi
- Gejala fisik seperti sakit kepala, pusing, sakit di dada, atau sakit perut
- Keinginan bunuh diri[1]
Penanganan
[sunting | sunting sumber]Empat penanganan yang sangat disarankan untuk CPTSD adalah Cognitive Behavioural Therapy yang berfokus kepada trauma, eye movement desensitisation and reprocessing (EMDR), dan bisa pula diiringi penanganan depresi dan kecanduan alkohol.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ What is complex PTSD? dari situs mind.org
- ^ Complex PTSD - Post-traumatic stress disorder. dari situs nhs.uk