Gapura mutiara
Gapura mutiara adalah nama tidak resmi dari pintu gerbang surga menurut beberapa denominasi Kristen. Nama ini terinspirasi dari pemerian Yerusalem Baru di dalam Kitab Wahyu (Wahyu 21:21) yang mengatakan bahwa "kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara, setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara."[1]
Gambaran gapura-gapura tersebut di dalam budaya populer adalah gapura raksasa berwarna keemasan, putih, atau gerbang berdaun pintu besi tempa, mengambang di awan-awan, dan dijaga Santo Petrus, "kuncen Kerajaan Surga". Orang-orang yang tidak layak masuk surga akan dihalangi melewati gapura-gapura itu, dan harus turun ke neraka.[2] Di dalam beberapa versi dari gambaran semacam itu, Petrus membaca nama si mendiang di dalam sebuah kitab sebelum membukakan pintu baginya.
Gapura mutiara menjadi latar dari sekumpulan lelucon, yang "premisnya adalah izin masuk tidak bersifat otomatis, dan orang yang hendak masuk harus memenuhi syarat yang agaknya ditetapkan seenaknya saja oleh si penjaga pintu."[3]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Lang, J. Stephen (2003). "59: Imagine the Size of Those Oysters". What the Good Book Didn't Say: Popular Myths and Misconceptions About the Bible. Citadel Press. hlm. 185. ISBN 9780806524603.
- ^ Ferguson, Everett (1996). The Church of Christ: A Biblical Ecclesiology for Today. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 53. ISBN 9780802841896.
Ayat tersebut berpindah dari bangunan ke gapura, kemudian ke kunci. Di dalam salah satu gambaran populer, Petrus menjadi penjaga pintu surga, dialah yang memutuskan boleh tidaknya seseorang memasuki gapura-gapura mutiara pada akhir hayatnya. Pemahaman tentang Petrus semacam ini berasal dari tafsir awal Abad pertengahan yang mengidentikkan Petrus dengan tokoh penjaga puntu surga di dalam mitologi Jermani.
- ^ Capps, Donald (2006). A Time to Laugh: The Religion of Humor. A&C Black. hlm. 30. ISBN 9780826418579. Diakses tanggal 14 July 2022.