Garam dalam Alkitab
Peran garam dalam Alkitab sejalan dengan pemahaman masyarakat Ibrani pada periode Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Garam adalah kebutuhan hidup dan mineral yang dipakai sejak zaman kuno dalam banyak budaya sebagai penyedap rasa, bahan pengawet, disinfektan, bahan persembahan seremonial, dan alat tukar. Alkitab berisi sejumlah rujukan kepada garam.
Sumber garam di Israel Kuno
[sunting | sunting sumber]Sumber utama garam di wilayah tersebut adalah kawasan Laut Mati, khususnya tebing garam sepanjang sekitar tujuh mil Jebel Usdum.[1] Permukaannya berubah karena cuaca bereaksi dengan garam batu. Yehezkiel 47:11 menyoroti pengaruh garam Laut Mati.[2]
Perjanjian Lama
[sunting | sunting sumber]Nasib istri Lot, yang berubah menjadi tiang garam, ditemukan dalam Kejadian 19:26. Ini adalah alasan penamaan tiang pada Gunung Sodom, yang sering disebut "Istri Lot".
Perjanjian Baru
[sunting | sunting sumber]Pasal-pasal Garam dan Terang dalam Kotbah di Bukit membuat rujukan kepada garam. Catatan Injil Matius sangat berbeda dari Injil Lukas dan Injil Markus. Matius 5:13 menyebut murid-murid-Nya sebagai "garam dunia". Pengartian tersebut berparalel dengan ayat Matius 5:14, dalam perlambangan "terang dunia". Pandangan lainnya menyatakan bahwa pasal-pasal garam dan terang merujuk kepada peran ganda para murid yang seperti terang dari sebuah kota, yang terlihat dari seluruh belahan dunia, dan untuk menyemai seperti garam:[3] untuk berkumpul dan menyebar.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ M.G. Easton M.A., D.D., Illustrated Bible Dictionary, Third Edition, published by Thomas Nelson, 1897.
- ^ McKenzie (1995), pg. 759.
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 March 2014. Diakses tanggal 29 September 2013.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- McKenzie, John L. Dictionary of the Bible. Simon and Schuster, 1995. ISBN 0-684-81913-9.
- Pillai, K. C. Light through an Eastern Window. American Christian Press, 1987. ISBN 0-910068-63-1