Gedung Sultan Abdul Samad
Gedung Sultan Abdul Samad Bangunan Sultan Abdul Samad | |
---|---|
Informasi umum | |
Gaya arsitektur | Mughal dan Moor |
Lokasi | Jalan Raja, Kuala Lumpur, Malaysia |
Mulai dibangun | 1893 |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Arthur Charles Alfred Norman |
Gedung Sultan Abdul Samad adalah sebuah gedung yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia. Gedung ini dibangun pada tahun 1897. Nama gedung merupakan nama dari Sultan Abdul Samad yang memerintah di Selangor tahun 1857-1898. Gedung ini dipakai bersama oleh Negeri Selangor dan Sekretariat Persekutuan hingga tahun 1974. Pembangunan gedung ini merupakan bagian dari program bangunan masif masa kolonial Inggris yang dipimpin oleh Maxwell dan Spooner. Keduanya adalah arsitek kerajaan di Kuala Lumpur pada masa itu. Gedung ini bertujuan menghimpun seluruh sekretariat persekutuan. Gaya arsitektur dalamnya memakai arsitektur Islam Kerajaan Mughal di India. Sedangkan gaya arsitektur luarnya memakai arsitektur Eropa. Bangunan ini berbentuk simetri yang klasik.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pemerintahan Britania di Selangor membutuhkan pusat pemerintahan baru. Sebelumnya, ibu kota Selangor terletak di Klang dan cukup jauh dari kawasan Kuala Lumpur yang sudah maju. Sultan Abdul Samad yang kala itu memerintah Selangor (dari tahun 1857 hingga 1898) setuju untuk memindahkan ibu kota Selangor ke Kuala Lumpur.
Pembangunan Gedung Sultan Abdul Samad mulai dilakukan pada tahun 1893, meskipun peletakan batu pertama baru dilakukan pada 6 Oktober 1894 oleh Gubernur Jendral Negeri-Negeri Selat, Sir Charles Bullen Hugh Mitchell K.C.M.G. Residen Britania di Selangor saat itu adalah W.H. Treacher C.M.C. Setelah siap sepenuhnya, gedung ini diresmikan oleh Residen Jenderal Selangor, Sir Frank Swettenham K.C.M.G. pada 4 April 1897. Gedung ini kemudian menjadi gedung perkantoran bagi pemerintahan kolonial Britania Raya yang dikenal dengan New Government Offices.
Pada tahun 1974, beberapa tahun setelah kemerdekaan Malaysia, seluruh kantor pemerintahan negeri Selangor dipindahkan ke Shah Alam, sementara kantor pemerintahan Malaysia dipindahkan ke Jalan Duta, Damansara. Oleh karena itu, nama gedung ini berubah menjadi Gedung Sultan Abdul Samad berdasarkan nama Sultan Abdul Samad, Sultan Selangor yang menjabat pada masa pembangunan gedung ini. Nama tersebut digunakan hingga sekarang.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Gedung Sultan Abdul Samad di Tourism Malaysia Diarsipkan 2016-11-29 di Wayback Machine.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jabatan Warisan Negara (2013). Bangunan Warisan Malaysia. Jabatan Warisan Negara. hlm. 107. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-27. Diakses tanggal 2021-06-06.