Gempa bumi Laut Flores 2021
Waktu UTC | 2021-12-14 03:20:24 |
---|---|
ISC | 621629136 |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal setempat | 14 Desember 2021 |
Waktu setempat | 11:20:24 WITA |
Kekuatan | 7.4 Mw |
Kedalaman | 16 km (9,9 mi) |
Episentrum | 7°36′11″S 122°12′00″E / 7.603°S 122.200°E |
Jenis | Strike-slip |
Wilayah bencana | Indonesia |
Intensitas maks. | VI (Kuat) |
Tsunami | 7 cm (2,8 in) |
Gempa susulan | 896 |
Korban | 1 tewas, 173 luka-luka |
Gempa bumi Flores 2021 adalah gempa dengan magnitudo 7.4 yang terjadi pada 14 Desember 2021 pukul 11.20 WITA di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur. Gempa ini sempat memicu peringatan dini tsunami untuk wilayah pesisir sekitar Laut Flores.[1] Gempa menyebabkan setidaknya 346 rumah rusak hingga Selasa (14/12/2021) pukul 22.15 WIB [2]
Guncangan gempa
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan lokasi dan kedalaman hiposenter, maka gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar/ patahan aktif di Laut Flores[3]. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser[4]. Guncangan gempa bumi ini dirasakan terkuat di Pasilambena dengan intensitas IV-V MMI. Kemudian di Maumere, Larantuka, Ruteng, Adonara, Labuan Bajo, Ende, Kepulauan Selayar, Buton, Alor dengan V MMI. Gempa ini juga dirasakan hingga Sumba, Makassar[5] dan Timor Leste.
Tsunami
[sunting | sunting sumber]Gempa bumi ini dinyatakan berpotensi tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sehingga dikeluarkan peringatan dini tsunami[6] untuk wilayah pesisir utara Nusa Tenggara Timur, pesisir selatan Sulawesi Selatan, pesisir selatan Sulawesi Tenggara dan Maluku. Berdasarkan pengamatan muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG) Pukul 11.36 WITA terjadi kenaikan 0,07 m di pesisir Marapokot, Kabupaten Nagekeo dan Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur[7]. BMKG mengakhiri peringatan dini Tsunami pada Pukul 13.20 WITA[8].
Dampak
[sunting | sunting sumber]Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar menginformasikan pada hari Kamis, 15 Desember 2021 Pukul 09:00 WIB, Gempa 7,4 berdampak pada korban luka dan material. Data sementara mencatat warga luka ringan 5 jiwa dan luka berat 1 jiwa. Sedangkan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian 134 unit rusak berat, sisanya rusak ringan. Selain dampak tersebut, BPBD juga mencatat sejumlah fasilitas umum terdampak, antara lain sekolah 3 unit, masjid rusak berat 2, rumah dinas kades rusak berat 1, pelabuhan rakyat 1, balai warga 1, dan gudang rusak ringan 2.[9]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ KD, Herlina (2021-12-14). Dewi, Herlina Kartika, ed. "Gempa terkini susulan kembali mengguncang NTT, tidak berpotensi tsunami". Kontan.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-16. Diakses tanggal 2021-12-14.
- ^ "Upadte Gempa NTT dan Dampak Kerusakannya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-25. Diakses tanggal 2021-12-15.
- ^ "BMKG: Gempa M 7,4 Larantuka akibat Patahan Aktif di Laut Flores". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-27. Diakses tanggal 2021-12-16.
- ^ "Gempa NTT Disebabkan Sesar Geser". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-19. Diakses tanggal 2021-12-16.
- ^ "Gempa M 7,4 di Larantuka Terasa hingga Makassar, Warga Berhamburan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-19. Diakses tanggal 2021-12-16.
- ^ "BMKG sampaikan peringatan tsunami di Sulawesi, NTT, NTB, Maluku". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-10. Diakses tanggal 2021-12-16.
- ^ "Tsunami Setinggi 7 Cm Terdeteksi di Dua Desa Usai Gempa NTT 7,4 M". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-16. Diakses tanggal 2021-12-16.
- ^ "BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Gempa NTT". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal 2021-12-16.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2021-12-19.