Girisekar, Panggang, Gunungkidul
Girisekar | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta | ||||
Kabupaten | Gunungkidul | ||||
Kecamatan | Panggang | ||||
Kode Kemendagri | 34.03.06.2002 | ||||
|
Girisekar adalah desa di kecamatan Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Di salah satu pedukuhannya, bernama Mendak, terdapat Cupu Panjolo yang merupakan benda pusaka berupa tiga buah guci yang disimpan di dalam kotak kayu berusia 500 tahun berukuran lebar 35 cm, panjang 20 cm dan tinggi 15 cm. Ketiga guci atau cupu tersebut terdiri dari cupu yang paling besar bernama Semar Kinandu, yang berukuran sedang bernama Kalang Kinantang dan yang paling kecil bernama Kenthiwiri. Pusaka ini di simpan di kediaman ahli waris Dwijo Sumarto. Ketiga guci atau cupu tersebut kemudian dibungkus dengan kain mori tebal. Kain pembungkus inilah yang dibuka setiap tahun pada malam Selasa Kliwon Mangsa Kapapat sesuai dengan penanggalan jawa. Setiap kali dibuka, di kain-kain mori tersebut akan muncul pola-pola yang konon menggambarkan ramalan situasi bumi Nusantara dalam satu tahun ke depan, seperti bencana alam, keadaan sosial dan politik.
Referensi
[sunting | sunting sumber]