Glyptostrobus pensilis
Glyptostrobus pensilis
| |
---|---|
Status konservasi | |
Terancam kritis | |
IUCN | 32312 |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Pinophyta |
Kelas | Pinopsida |
Ordo | Pinales |
Famili | Cupressaceae |
Genus | Glyptostrobus |
Spesies | Glyptostrobus pensilis K.Koch, 1873 |
Tata nama | |
Basionim | Thuja pensilis (en) |
Glyptostrobus pensilis atau yang dikenal dengan Chinese Swamp Cypress, adalah salah satu spesies tumbuhan berbentuk pohon dari famili Cupressaceae. Tumbuhan ini berasal dari Cina Selatan hingga Laos Tengah dan tumbuh di bioma beriklim subtropis. Nama ilmah spesies ini diperkenalkan oleh David Don (1873).[1][2]
Habitat
[sunting | sunting sumber]Pohon ini tumbuh di delta sungai, tanah yang tergenang air di bawah sinar matahari penuh, atau di dekat permukaan laut.[3] Tanah ringan (berpasir), sedang (lempung) dan berat (tanah liat) didukung dengan pH yang agak asam, netral, dan basa (agak basa) sangat cocok untuk pertumbuhan pohon ini. Namun, tidak dapat tumbuh di tempat teduh.[4]
Morfologi
[sunting | sunting sumber]Batang
[sunting | sunting sumber]G. pensilis adalah pohon deciduous yang dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 15 - 30 m dengan diameter batang sekitar 1,2 - 4 m d.b.h., diameter pangkal pohon sekitar 0,7 m; kulit kayu cokelat atau putih keabu-abuan dengan semburat cokelat, retak menjadi potongan-potongan panjang yang tidak beraturan; cabang-cabang utama menyebar secara horizontal; cabang-cabang lateral dalam 2 baris, cabang-cabang yang lebih tua sering kali sangat padat dan seperti sapu.[3][5]
Daun
[sunting | sunting sumber]Dedaunan halus dengan daun tersusun melingkar di sekitar pucuk tetapi terpilin di pangkalnya sehingga membentuk dua baris horizontal. Daun sisik pada cabang dewasa menempel, 1,5-3 × 0,4-0,6 mm, dengan bintik-bintik stomata putih yang tersebar, permukaan adaksial cembung, pangkal menurun, puncak melengkung, sedikit bengkok. Daun cabang muda tahun pertama tegak-menyebar pada 40-45° terhadap sumbu, 1,5-2 mm terpisah, membentuk garis cabang muda lonjong-lanset sempit, subulat, sedikit melengkung seperti sabit di bagian distal, 2-7 × 0,4-0,6 mm, dengan garis stomata di sepanjang semua permukaan dan pada sumbu cabang muda, tepi belakang dengan sayap membran sempit menurun ke sumbu cabang muda. Pada musim gugur, daun berubah menjadi ungu-cokelat sebelum rontok.[3][5]
Bunga, Buah, dan Biji
[sunting | sunting sumber]Kerucut biji lonjong, 1,4-2,5 × 0,9-1,5 cm; braktea ± bawaan dengan sisik kerucut kecuali untuk puncak segitiga yang terletak di bagian tengah atau bagian tengah distal sisik kerucut; sisik kerucut pipih, sisik median lonjong, 1-1,3 cm × 3-5,5 mm, pangkal runcing, tepi apikal dengan 6-10 gigi segitiga, melengkung ke luar di bagian adaksial. Kerucut biji betina kasar dan berbentuk buah pir. Awalnya, kerucut berwarna hijau dan berubah menjadi kuning-cokelat saat matang. Setiap sisik akan terbuka lebar untuk melepaskan biji bersayap.[5] Biji berwarna cokelat, elips, agak pipih, 5-7 × 3-4 mm, dengan sayap basal 4-7 mm.[3] Tanaman ini berbunga dari Januari hingga Maret, dan bijinya matang dari September hingga Maret. Spesies ini berumah satu (bunga individu jantan atau betina, tetapi kedua jenis kelamin dapat ditemukan pada tanaman yang sama) dan diserbuki oleh angin.[4]
Pohon ini tidak tergolong dalam kelompok pinus atau cemara, tetapi pada genus monotipe (spesies tunggal) yang terkait dengan taxodium, tepatnya Taxodium distichum var. imbricatum. Kemiripan terletak pada kemampuan membentuk "lutut" atau akar udara, ketika ditanam langsung di air. Adapun, perbedaan muncul pada karakter daunnya yang datar (dari cabang muda), tidak memiliki sayap sempit di sepanjang tepi belakangnya, dalam daunnya yang menjulur dan menyebar (dari cabang tahun pertama pada pohon yang lebih tua), lebih lembut, dan ujung yang melengkung ke dalam (tidak melengkung ke belakang).[3][5]
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Batang kayu dari spesies ini dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan, jembatan, dan furnitur. Akarnya memiliki daya apung yang tinggi dan digunakan untuk membuat pelampung, gabus botol, dan lain - lain. Ekstrak kulit kayu dan sisik kerucut menghasilkan tanin yang digunakan dalam penyamakan, pewarnaan, dan jaring ikan. Penanaman pohon ini di tempat basah dapat mengendalikan erosi dan menahan angin.[3]Beberapa daerah menanam pohon ini secara luas di sepanjang tepi sawah, di mana sistem akarnya membantu menstabilkan tepi dan mengurangi erosi tanah.[5]
Status Konservasi
[sunting | sunting sumber]Status konservasi spesies ini terakhir kali dinilai pada tahun 2010 dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN dengan kategori sangat terancam punah berdasarkan kriteria C2a(i).[6] Penyebab utama penurunan ini adalah hilangnya habitat akibat perluasan pertanian intensif.[7] Selain itu, spesies ini terancam karena penebangan berlebihan untuk pengambilan kayunya yang tahan lama dan harum.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Glyptostrobus pensilis". plantamor.com. Diakses tanggal 2024-11-22.
- ^ "Glyptostrobus pensilis (D.Don) K.Koch | Plants of the World Online | Kew Science". Plants of the World Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-22.
- ^ a b c d e f "Glyptostrobus pensilis in Flora of China @ efloras.org". www.efloras.org. Diakses tanggal 2024-11-23.
- ^ a b "Glyptostrobus pensilis Chinese Swamp Cypress PFAF Plant Database". pfaf.org. Diakses tanggal 2024-11-23.
- ^ a b c d e f Russell, Tony (2012). Nature Guide: Trees. United Kingdom: DK Publishing. hlm. 70 – 71. ISBN 9780756698614.
- ^ IUCN (2010-12-14). "Glyptostrobus pensilis: Thomas, P., Yang, Y., Farjon, A., Nguyen, D. & Liao, W.: The IUCN Red List of Threatened Species 2020: e.T32312A177795446" (dalam bahasa Inggris). doi:10.2305/iucn.uk.2020-3.rlts.t32312a177795446.
- ^ "IUCN - Another leap towards the Barometer of Life". web.archive.org. 2013-12-12. Diakses tanggal 2024-11-23.