Golden Energy Mines
Sebelumnya | PT Bumi Kencana Eka Sakti (1997-2010) |
---|---|
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: GEMS |
Industri | Pertambangan |
Didirikan | 13 Maret 1997 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Bonifasius[1] (Direktur Utama) Lokita Prasetya[2] (Komisaris Utama) |
Jasa | Pertambangan dan perdagangan batu bara |
Pendapatan | US$ 2,91 milyar (2022)[3] |
US$ 680,3 juta (2022)[3] | |
Total aset | US$ 1,12 milyar (2022)[3] |
Total ekuitas | US$ 558,2 juta (2022)[3] |
Pemilik | PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (51%) PT Radhika Jananta Raya (30%) Golden Energy & Resources Ltd (7%) |
Karyawan | 624 (2020)[3] |
Anak usaha | PT Dwikarya Sejati Utama PT Roundhill Capital Indonesia PT GEMS Energy Indonesia PT Karya Mining Solutions GEMS Trading Resources Pte Ltd PT Trisula Kencana Sakti PT Kuansing Inti Makmur PT Era Mitra Selaras PT UNSOCO |
Situs web | www |
PT Golden Energy Mines Tbk adalah anak usaha dari Dian Swastatika Sentosa yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini menguasai tambang batu bara dengan total luas 66.204 hektar di Sumatra dan Kalimantan, dengan total potensi batu bara mencapai 2,91 miliar ton dan total cadangan batu bara mencapai 1,03 miliar ton.[3][4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini memulai sejarahnya pada bulan Maret 1997 dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti. Pada tahun 2006, melalui Roundhill Capital Indonesia, perusahaan ini mengakuisisi Borneo Indobara yang memegang PKP2B di Kalimantan Selatan. Pada bulan Desember 2009, Dian Swastatika Sentosa resmi mengakuisisi seluruh saham perusahaan ini. Pada bulan November 2010, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada bulan November 2011, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Pada bulan Juli 2012, perusahaan ini mendirikan GEMS Coal Resources di Singapura untuk berbisnis di bidang perdagangan batu bara. Pada bulan Januari 2014, nama GEMS Coal Resources diubah menjadi GEMS Trading Resources.[3][4] Pada bulan April 2015, Dian Swastatika Sentosa mengalihkan 67% saham perusahaan ini ke United Fiber System.[5] Pada bulan September 2016, perusahaan ini menyelesaikan akuisisi terhadap PT Era Mitra Selaras yang memiliki tambang batu bara Sumatera Selatan dan Sumatera Barat.[6]
Pada bulan Agustus 2018, perusahaan ini menyelesaikan akuisisi terhadap empat pemegang PKP2B di Sumatera Selatan, yakni PT Dwikarya Sejati Utama, PT Duta Sarana Internusa, PT Unsoco, dan PT Barasentosa Lestari.[7] Pada tahun 2022, melalui Radhika Jananta Raya, ABM Investama mengakuisisi 30% saham perusahaan ini dengan harga US$ 420 juta.[8] Pada tahun 2023, Dian Swastatika Sentosa kembali menguasai mayoritas saham perusahaan ini.[9]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dewan Direksi". PT Golden Energy Mines Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-17. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Golden Energy Mines Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020". PT Golden Energy Mines Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-10. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ a b "Tentang Perusahaan". PT Golden Energy Mines Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-02. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ Pasopati, Immanuel Giras (26 Januari 2015). "Grup Sinarmas Tukar Guling Saham dengan Perusahaan Singapura". CNN Indonesia. Diakses tanggal 13 November 2024.
- ^ Utama, Fhirlian Rizqi (9 Agustus 2016). "Sinar Mas Group Akuisisi Era Mitra Selaras". Okezone. Diakses tanggal 14 November 2024.
- ^ Hafiyyan, Hafiyyan (4 September 2018). "Akuisisi Golden Energy Mines (GEMS) Terhadap BSL Group Kelar". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-07. Diakses tanggal 23 April 2022.
- ^ Rahayu, Arfyana Citra (1 September 2022). "Rogoh Kocek US$ 420 juta, ABM Investama (ABMM) Beli 30% Saham Golden Energy (GEMS)". Kontan. Diakses tanggal 14 November 2024.
- ^ Adventy, Artha (21 Agustus 2023). "Dian Swastatika (DSSA) Ambil Alih Saham Golden Energy (GEMS) Rp2,67 Triliun". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 13 November 2024.