Lompat ke isi

Kota Gorontalo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Gorontalo (kota))
Kota Gorontalo
Transkripsi bahasa daerah
 • Jawi Melayuكهتا ݢهرهنتاله
 • Silita GorontaloKota Hulontalo
Monumen Nani Wartabone di Lapangan Taruna Remaja
Monumen Nani Wartabone di Lapangan Taruna Remaja
Bendera Kota Gorontalo
Lambang resmi Kota Gorontalo
Julukan: 
Kota Serambi Madinah
Motto: 
Adati hula-hula'a to Sara'a, Sara'a hula-hula'a to Kuru'ani
Adat Bersendikan Syara Syara Bersendikan Kitabullah
(Gorontalo) Segala perbuatan atau pekerjaan hendaknya selalu mengingat aturan adat dan agama, jangan hendaknya bertentangan antara satu dengan yang lainnya
Peta
Peta
Kota Gorontalo di Sulawesi
Kota Gorontalo
Kota Gorontalo
Peta
Kota Gorontalo di Indonesia
Kota Gorontalo
Kota Gorontalo
Kota Gorontalo (Indonesia)
Koordinat: 0°32′32″N 123°03′41″E / 0.5422°N 123.0614°E / 0.5422; 123.0614
Negara Indonesia
ProvinsiGorontalo
Tanggal berdiri2 Maret 1100; 924 tahun lalu (1100-03-02) (Hari Jadi)
Dasar hukumUU Nomor 29 Tahun 1959
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
  • Kelurahan: 50
Pemerintahan
 • Wali KotaIsmail Madjid (Pj.)
 • Wakil Wali Kotalowong
 • Sekretaris DaerahDeddy Arfandy Kadullah (Pj.)
Luas
 • Total79,02 km2 (30,51 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total203.812
 • Kepadatan2,600/km2 (6,700/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 97,37% Islam
  • 0,41% Buddha
  • 0,06% Hindu[1]
 • IPMKenaikan 78,22 (2022)
tinggi [2]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7571 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 435
Pelat kendaraanDM xxxx
Kode Kemendagri75.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023GTO
DAURp419.154.808.000,00 (2013)
Situs webwww.gorontalokota.go.id


Kota Gorontalo (Jawi Melayu: كهتا ݢهرهنتاله)(Silita Hulontalo: Kota Hulontalo) merupakan ibu kota Provinsi Gorontalo, Indonesia sekaligus menjadi kota Kawasan Teluk Tomini di Semenanjung Utara Pulau Sulawesi.

Kota Gorontalo merupakan kota terbesar dan terpadat penduduknya di wilayah Teluk Tomini (Teluk Gorontalo), sehingga menjadikan Kota Gorontalo sebagai pusat ekonomi, jasa dan perdagangan, pendidikan, hingga pusat penyebaran agama Islam di Kawasan Indonesia Timur.[3]

Dalam catatan manuskrip sejarah Kesultanan Gorontalo, Kota Gorontalo yang lebih tertata dan memadai terbentuk secara resmi pada hari Kamis, 18 Maret 1728 (06 Syakban 1140 Hijriah).

Kota ini memiliki luas wilayah 79,03 km² (0,65% dari luas Provinsi Gorontalo).[4] Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk kota Gorontalo sebanyak 203.205 orang.[1][5].

Perkembangan Kota dan Julukannya

[sunting | sunting sumber]

Kota Gorontalo merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar dan Manado, serta merupakan kota terbesar di kawasan Teluk Tomini. Dalam catatan sejarah, Semenanjung Gorontalo secara umum dan Kota Gorontalo secara khusus merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Kawasan Indonesia Timur yaitu selain Ternate, dan Bone.

Pada perkembangannya, pengaruh besar Kota Gorontalo sebagai pusat pendidikan, jasa dan perdagangan pun dirasakan masyarakat luas mulai dari wilayah Bolaang Mongondow, Buol, Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala, Palu bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara dan Timur Indonesia (Ambon, Maluku).[6]

Julukan Serambi Madinah

[sunting | sunting sumber]

Jika Aceh terkenal dengan julukan "Serambi Mekah", maka Gorontalo terkenal dengan julukan "Serambi Madinah". Asal muasal mengenai julukan ini memiliki banyak versi, diantaranya adalah versi Buya Hamka[7] yaitu:

a. Gorontalo layaknya "Serambi Madinah" yang hiruk pikuk masyarakatnya ramai beribadah, memenuhi masjid-masjid, dan juga lantunan ayat suci terdengar menggema di setiap pelosok masjid.

b. Orang Gorontalo layaknya kaum Anshar (penduduk asli Madinah) yang begitu terbuka menerima Islam sebagai agama kerajaan-kerajaan di Gorontalo, serta begitu ramah menyambut para pendatang yang merantau atau hijrah ke Gorontalo. Para pendatang ini diantaranya berasal dari tanah Arab (Hadramaut), Melayu (Sumatera), Tiongkok (Cina), Minahasa (Sulawesi Utara), dan Bugis (Sulawesi Selatan).

Selain itu, Gorontalo memiliki falsafah "Adati hula-hula'a to Sara'a, Sara'a hula-hula'a to Kuru'ani" yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi "Adat Bersendikan Syara', dan Syara' Bersendikan Kitabullah". Falsafah ini menjadi pandangan hidup masyarakat Gorontalo yang memadukan antara agama, adat istiadat dan alam sekitarnya.[8]

Asal Usul Nama Gorontalo

[sunting | sunting sumber]

Menurut catatan "Hikayat Gorontalo", daerah yang selama ini kita kenal dengan istilah "Semenanjung Gorontalo" yang ada sekarang ini berasal dari sebuah pulau.[9] Lama-kelamaan, air laut di sekitar pulau itu pun surut dan pada akhirnya muncul tiga gunung, yang salah satunya adalah gunung Tilongkabila. Adapun sebuah lembah di sebelah selatan Gunung Tilongkabila tersebut dicatat dalam sejarah sebagai wilayah yang bernama Hulontalangi, sebuah lembah yang kemudian hari dikenal sebagai daerah Hulontalo atau Gorontalo, yang juga merupakan cikal bakal wilayah Kota Gorontalo.

Kata Gorontalo pada dasarnya berasal dari kata Hulontalo dalam bahasa Gorontalo. Hulontalo itu sendiri berasal dari kata dasar Hulontalangi, sebuah nama salah satu Kerajaan di Gorontalo. Selain itu, terdapat beberapa catatan sejarah mengenai asal muasal dari nama Gorontalo, diantaranya:[10]

a. Gorontalo berasal dari kata "Hulontalangi", yang bermakna "Lembah Mulia".

Hulontalangi berasal dari dua suku kata, yaitu "Huluntu" yang berarti "Lembah" dan "Langi" yang berarti "Mulia".

b. Gorontalo berasal dari kata "Hulontalangi", yang bermakna "Daratan yang Tergenang".

Kata "Hulontalangi" dalam penerjemahan lain berasal dari dua suku kata, yaitu "Huntu" yang berarti "Onggokan Tanah" atau "Daratan", dan "Langi-Langi" yang berarti "Tergenang". Maka kata "Hulontalangi" dapat pula diartikan sebagai "Daratan yang Tergenang Air" sesuai dengan cerita turun temurun masyarakat Gorontalo.

c. Gorontalo berasal dari kata "Huidu Totolu", yang bermakna "Tiga Gunung".

Jika ditelusuri sejarahnya, terdapat tiga gunung purba di semenanjung Gorontalo yaitu Gunung Malenggalila, Gunung Tilonggabila (berubah menjadi Tilongkabila) dan satu Gunung lagi yang tidak bernama.

d. Gorontalo berasal dari kata "Pogulatalo", yang bermakna "Tempat Menunggu".

Kata "Pogulatalo" lambat laun berubah dalam ucapan masyarakat menjadi "Hulatalo"

e. Gorontalo berasal dari kata "Hulontalo".

Namun, karena kesulitan dalam pengucapannya maka para penjajah Belanda menyebut "Hulontalo" menjadi "Gorontalo".

Sejarah Kerajaan Hulontalo

[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kota Gorontalo sekarang merupakan perubahan dari wilayah Pohala'a Kerajaan Gorontalo. Kerajaan Gorontalo merupakan persekutuan dari 17 Linula (Kelompok Kerajaan kecil yang berorientasi pada ikatan genealogis (kekeluargaan/ikatan darah) serta ikatan teritoris di wilayah Hulontalo (Gorontalo).

Kedudukan Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa, Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini kemudian dipindahkan ke Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe kota Kerajaan ini dipindahkan lagi ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.Kerajaan Gorontalo merupakan salah satu dari lima daerah yang membentuk ikatan kekeluargaan yang disebut U Duluwo Limo Lo Pohala'a.

Pada tahun 1824 seluruh daerah U Duluwo Limo Lo Pohala'a berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen. Kemudian tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan dan daerah Kota Gorontalo berada di daerah Onder Afdeling Gorontalo. Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi Distrik Gorontalo. Dan pada tahun 1922 Wilayah Kota Gorontalo ditetapkan menjadi daerah Afdeling Gorontalo.

Peristiwa Patriotik 23 Januari 1942

[sunting | sunting sumber]

Kota Gorontalo menjadi tempat peristiwa Hari Patriotik 23 Januari 1942 yang dipelopori oleh Nani Wartabone. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Pada waktu itu Nani Wartabone bersama dengan Kusno Danupoyo menggelar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Gorontalo dengan membacakan "Naskah Proklamasi" kemerdekaan Indonesia di Gorontalo. Tidak hanya itu, bendera merah putih pun berhasil dikibarkan, menandai berakhirnya kekuasaan penjajah Belanda di Gorontalo. Sejarah mencatat bahwa Gorontalo menjadi salah satu daerah yang berhasil merdeka dari penjajah, 3 tahun sebelum Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Pembentukan Provinsi Gorontalo

[sunting | sunting sumber]

Sebelum terbentuknya Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960, yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun 1965. Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun 1999. Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang.

Pada saat perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo, daerah ini menjadi pusat perjuangan dan aktivitas pergerakan dari para tokoh-tokoh yang menginginkan Gorontalo lebih maju dan sejahtera, lepas dari Provinsi Sulawesi Utara. Perjuangan yang terus digelorakan sejak lama ini pun akhirnya berbuah manis ketika usulan Daerah Otonom Baru bagi Provinsi Gorontalo disetujui oleh pemerintah dan ditetapkan menjadi Undang-Undang. Melalui Undang-Undang pembentukan Provinsi Gorontalo ini pun kemudian menetapkan Kota Gorontalo sebagai ibukota Provinsi Gorontalo, menjadi pusat pemerintahan, ekonomi dan perdagangan terbesar di kawasan Teluk Tomini.

Sebelum terbentuknya Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960, yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun 1965. Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun 1999. Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang.

Peta Kota Gorontalo di masa dulu

Secara geografis, Kota Gorontalo terletak antara 00° 28’ 17” – 00° 35’ 56” LU dan 122° 59’ 44” – 123° 05’ 59” BT.

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah Kota Gorontalo adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Bone Bolango
Timur Kabupaten Bone Bolango
Selatan Teluk Tomini
Barat Kabupaten Gorontalo

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Kota ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0–500 m di atas permukaan laut. Kota Gorontalo menempati satu lembah yang sangat luas yang membentang dari wilayah Kabupaten Bone Bolango hingga Kabupaten Gorontalo. Wilayah pinggiran pantainya berupa perbukitan yang tersusun dari batuan Karst termasuk yang berbatasan dengan pantai yang berada di Teluk Tomini.

Daerah ini sangat rawan banjir, nyaris pintu air keluar adalah muara Sungai Bone. Muara ini adalah pertemuan air dari sungai Bone dan sungai Bolango sebelum menyatu dengan air laut. Di muara ini juga terdapat pulau (delta) yang mulai membesar dan ditumbuhi aneka tanaman termasuk kelapa. Setiap hari dari kedua sungai ini mengalir air bersih yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagian dataran dimanfaatkan untuk bertanam padi karena air mengalir sepanjang tahun. Di beberapa daerah terdapat kantong-kantong air yang ditumbuhi tanaman Tumbango.[butuh rujukan]

Oleh karena wilayahnya yang cukup dengan garis khatulistiwa, kota Gorontalo beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung sama sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah kota Gorontalo berkisar antara 22°–33 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah kota Gorontalo berada pada angka ±82%. Curah hujan tahunan di wilayah kota Gorontalo berkisar antara 1.000–1.600 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar pada 90–150 hari hujan per tahun.


Data iklim Kota Gorontalo, Gorontalo, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 36
(97)
37
(99)
37
(99)
41
(106)
45
(113)
41
(106)
41
(106)
39
(102)
37
(99)
37
(99)
37
(99)
35
(95)
45
(113)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.8
(87.4)
31.8
(89.2)
32.2
(90)
32.9
(91.2)
32.7
(90.9)
32
(90)
31.8
(89.2)
32.4
(90.3)
32.1
(89.8)
32.5
(90.5)
32.2
(90)
31.5
(88.7)
32.08
(89.77)
Rata-rata harian °C (°F) 26.7
(80.1)
27.6
(81.7)
27.9
(82.2)
28.4
(83.1)
28.4
(83.1)
27.8
(82)
27.6
(81.7)
27.8
(82)
28.1
(82.6)
27.5
(81.5)
27.3
(81.1)
27.2
(81)
27.69
(81.84)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.6
(72.7)
22.5
(72.5)
22.7
(72.9)
23.1
(73.6)
23.2
(73.8)
23.7
(74.7)
23.5
(74.3)
23.3
(73.9)
23.2
(73.8)
22.9
(73.2)
22.9
(73.2)
22.1
(71.8)
22.98
(73.37)
Rekor terendah °C (°F) 15
(59)
18
(64)
20
(68)
22
(72)
21
(70)
21
(70)
21
(70)
20
(68)
21
(70)
18
(64)
17
(63)
17
(63)
15
(59)
Curah hujan mm (inci) 143
(5.63)
110
(4.33)
144
(5.67)
140
(5.51)
145
(5.71)
146
(5.75)
113
(4.45)
78
(3.07)
56
(2.2)
86
(3.39)
141
(5.55)
170
(6.69)
1.472
(57,95)
Rata-rata hari hujan 10 8 9 10 10 10 8 6 4 8 10 11 104
% kelembapan 82 81 82 84 86 83 80 78 77 80 83 82 81.5
Rata-rata sinar matahari harian 6 6 6 6 6 7 7 8 8 7 6 5 6.5
Sumber #1: BMKG[11] & Weatherbase[12]
Sumber #2: Climate-Data.org[13]


Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Wali Kota

[sunting | sunting sumber]
Kantor Walikota Gorontalo

Wali kota yang menjabat saat ini di kota Gorontalo ialah Marten Taha, didampingi wakil walikota Ryan Kono. Jabatan waki kota saat ini menjadi periode kedua bagi Marten. Pada periode pertama, 2014-2019, ia berpasangan dengan Budi Doku. Dan pada periode keduanya, ia berpasangan dengan Ryan Kono. Marten dan Ryan dilantik pada 2 Juni 2019, untuk masa jabatan 2019-2024.[14]

No Wali Kota Mulai menjabat Akhir menjabat Wakil Wali Kota
10 Marten Taha 2 Juni 2019 2 Juni 2024 Ryan Kono

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Gorontalo dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[15] 2019–2024[16] 2024–2029
Gerindra 2 Kenaikan 3 Kenaikan 4
PDI-P 3 Steady 3 Kenaikan 4
Golkar 4 Kenaikan 5 Kenaikan 6
NasDem 0 Steady 0 Kenaikan 4
Hanura 3 Penurunan 2 Penurunan 0
PAN 4 Steady 4 Steady 4
PBB 2 Penurunan 0 Steady 0
Demokrat 4 Steady 4 Penurunan 3
PPP 3 Kenaikan 4 Kenaikan 5
Jumlah Anggota 25 Steady 25 Kenaikan 30
Jumlah Partai 8 Penurunan 7 Steady 7

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kota Gorontalo terdiri dari 9 kecamatan dan 50 kelurahan. Pada tahun 2017, Luas wilayahnya mencapai 79,59 km² dan jumlah penduduk 196.055 jiwa dengan sebaran penduduk 2.463 jiwa/km².[17][18]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Gorontalo, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
75.71.08 Dumbo Raya 5
75.71.04 Dungingi 5
75.71.09 Hulonthalangi 5
75.71.01 Kota Barat 7
75.71.02 Kota Selatan 5
75.71.06 Kota Tengah 6
75.71.05 Kota Timur 6
75.71.03 Kota Utara 6
75.71.07 Sipatana 5
TOTAL 50

Kesembilan kecamatan tersebut terdiri atas 50 kelurahan, 459 RW dan 1.302 RT. Penduduk kota pada tahun 2010 adalah 180.127 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 2.718 jiwa/km².

Sejarah pemekaran

[sunting | sunting sumber]

Sebelum tahun 2011 kota Gorontalo terdiri dari enam kecamatan, yaitu:

  1. Kota Selatan,
  2. Kota Utara,
  3. Kota Barat,
  4. Kota Timur,
  5. Kota Tengah, dan
  6. Dungingi.

Pemekaran wilayah terjadi pada bulan Maret 2011, dengan membagi Kota Gorontalo menjadi 9 kecamatan, yaitu:

  1. Kota Selatan,
  2. Kota Utara,
  3. Kota Barat,
  4. Kota Timur,
  5. Kota Tengah,
  6. Dungingi,
  7. Dumbo Raya,
  8. Hulonthalangi, dan
  9. Sipatana.

Lambang Daerah

[sunting | sunting sumber]

Arti lambang daerah Kota Gorontalo adalah sebagai berikut:[19]

  1. Bintang bersudut lima adalah lambang Ketuhanan Yang Maha Esa,yaitu Sila Pertama pada Pancasila.
  2. Pohon Kelapa Melambangkan bahwa didaerah Gorontalo kopra adalah hasil utama perekonomian rakyat.
  3. Bunga Teratai adalah lambang kedamaian, kesucian dan keagungan.
  4. Air yang tenang melambangkan keseimbangan jiwa, ketenangan dalam berfikir dan bertindak
  5. Setangkai padi dan setangkai kapas melambangkan tekad rakyat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur serta bahagia lahir batin.
  6. Rantai melambangkan persatuan dan kesatuan rakyat Gorontalo dengan seluruh bangsa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  7. Lambang berbentuk perisai dengan sepasang sayap. Sepasang sayap pada kiri kanan yang dihubungkan oleh pita didalamnya bertuliskan "KOTA GORONTALO" adalah merupakan perwujudan cita - cita masyarakat Gorontalo bagaikan Garuda terbang tinggi mengarungi angkasa luar.
  8. Bentuk perisai yang diberikan kepada lambang menggambarkan bahwa segenap jiwa, semangat, dan cita - cita yang terkandung didalamnya merupakan perisai bagi masyarakat Daerah Gorontalo untuk menghadapi segala kemungkinan.
  9. Bunga teratai berdaun mahkota 5 helai, pohon kelapa berdauan 5 helai, dan berbuah lima butir serta bersudut lima adalah melambangkan daripada Pancasila.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2002 mencapai 6,59%, sementara PDRB harga konstan tahun 2002 sebesar 246.604,30 juta rupiah dan pendapatan per kapita sebesar Rp. 3.795.931,44,- Aktivitas perekonomian penduduk lebih banyak bergerak di bidang jasa sehingga sektor ini menyumbangkan kontribusi terbesar untuk pembentukan PDRB yang disusul sektor-sektor lainnya.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Di Kota Gorontalo terdapat fasilitas pendidikan baik dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Disamping itu Pemerintah Kota Gorontalo mulai tahun 2008 menyediakan Bus Sekolah Gratis untuk para siswa mulai sekolah dasar sampai dengan SMU untuk mensukseskan program pemerintah ayo sekolah. Sampai saat ini bus sekolah ini masih difungsikan dengan benar dan sangat membantu bagi transportasi pelajar.

Perguruan tinggi yang ada di Kota Gorontalo diantaranya ialah Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai, Universitas Ichsan Gorontalo, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ichsan, Sekolah Tinggi Teknologi (STITEK) Bina Taruna, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Ichsan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Mandiri, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Bisnis (STIMB), Akademi Komputer Mall Cendekia, Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia (ASMI) Bina Taruna, Politeknik Kesehatan Kemenkes, STIKES Bakti Nusantara, Universitas Gorontalo (Kampus II), Universitas Terbuka [20] dan lainnya.[butuh rujukan]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit yang besar di Kota Gorontalo adalah Rumah Sakit Aloei Saboe yang hingga kini masih rumah sakit terbesar di kawasan Teluk Tomini. Masalah kesehatan yang pernah muncul adalah Busung Lapar dan Kaki Gajah. Khusus Kaki Gajah, daerah ini memang banyak terdapat tempat-tempat yang berair seperti rawa-rawa sehingga nyamuk banyak bersarang di sini. Kasus terakhir yang ditangani adalah penderita Kaki Gajah yang berada di kelurahan Liluwo yang rumah penderitanya di depan rumah Medi Botutihe, Wali kota Gorontalo.

Peta Gorontalo
Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1. 7571010 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe RSUD B Jalan Prof. dr. Aloe Saboe №92, Wongkaditi Timur, Kec. Kota Utara, Kota Gorontalo, Gorontalo 96115
2. 7571023 RS Multazam RS D Jalan Gelatik №144, Heledulaa Utara, Kec. Kota Timur, Kota Gorontalo, Gorontalo 96114
3. 7571022 RSIA Sitti Khadijah RSIA C Jalan Nani Wartabone №101, Heledulaa Selatan, Kec. Kota Timur, Kota Gorontalo, Gorontalo 96134

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]
  1. Sungai Bone / Bune Dutulalio
  2. Gunung Tilongkabila / Huidu Tilongkabila
  3. Danau Limboto / Bulalo Limutu (Kabubaten Gorontalo)
  4. Bundaran Tugu Saronde
  5. Bundaran Perlimaan Telaga
  6. Jembatan Talumolo II
  7. Jembatan Jodoh
  8. Masjid Jami Baiturrahim

Objek Wisata

[sunting | sunting sumber]
  1. Monumen Nani Wartabone
  2. Telapak Kaki Lahilote
  3. Kolam Ranang Lahilote
  4. Rumah Adat Dulohupa
  5. Pantai Indah Pohe
  6. Tangga Dua Ribu
  7. Benteng Otanaha
  8. Pemandian Bak Potanga
  9. Makam Kramat Du Panggola
  10. Makam Kramat Ta'Jailoyibuo
  11. Makam Aulia Raja Ilato
  12. Makam Aulia Male Ta'Ilayabe
  13. Puncak Botu
  14. Taman Damay
  15. Rumah Adat Bandayo Poboide
  16. Pantai Biluhu Timur
  17. Bukit Layang
  18. Desa Wisata Religi Bubohu Bongo
  19. Lapangan Taruna Remaja
  20. Taman Wisata Tangga 2000
  21. Planet Waterboom

Wisata Kuliner

[sunting | sunting sumber]
  1. Binthe Biluhuta/Milu Siram (Makanan Tradisional/Makanan Khas)
  2. Nasi Milu / ila o'binde
  3. Nasi Kuning & Tili'aya
  4. Poki-poki Sambal/santan
  5. Milu Tongkol dan Gohu
  6. Nike / Perkedel
  7. Kue Pia Saronde
  8. Kopi Pinogu
  9. Ponula ilalango & Dabu-dabu Iris
  10. Kue Sukade & Kolombengi (Kue Tradisional)

Sosial Budaya

[sunting | sunting sumber]

Fasilitas Olahraga

[sunting | sunting sumber]
  1. Gelanggang Remaja/ Stadion Merdeka Nani Wartbone
  2. Lapangan Taruna Remaja
  3. Limboto Sport Center

Falsafah Hidup

[sunting | sunting sumber]
  1. Adat bersendikan Syara', Syara' bersendikan kitabullah
  2. Olohiyo Butuhiyo Landingio Polangiyo (yang rajin dapat rejeki/penghasilan yang malas tidak dapat rejeki/tidak dapat apa-apa)
  3. Bumi dipijak disitulah langit dijunjung

Alat Musik Tradisional

[sunting | sunting sumber]
  1. Polopalo
  2. Gambusi

Kerajinan Tangan

[sunting | sunting sumber]
  1. Karawo / Kerawang
  2. Batik Gorontalo
  3. Kupia Keranjang
  4. Dungobongo sejenis atap dari daun kelapa
  5. Tehilo/Pitate sejenis dinding permanen tipis
  6. Tiohu sejenis tikar anyaman
  1. Walima / Dikili (Maulid Nabi)
  2. Malam Tumbilotohe

Senjata Tradisional

[sunting | sunting sumber]
  1. Sabele (sejenis parang)
  2. Bitu'o (sejenis keris)
  3. Wamilo (sejenis peda)
  4. Banggo (Sejenis Parang Pendek)
  5. Travalla
  6. Klewang

Tarian Adat

[sunting | sunting sumber]
  1. Tari Dana - Dana
  2. Tari Saronde
  3. Tari Langga
  4. Tari Tulude
  5. Tari Elengge
  6. Tari Mopohuloo / Modepito
  7. Tari Tanam Padi
  8. Tari Sabe

Pakaian Adat

[sunting | sunting sumber]
  1. Biliu dan Makuta

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Terdapat berbagai macam jenis transportasi darat di Kota Gorontalo yakni bentor, bendi, angkutan kota, dan Bus Way Hulondhalangi. Namun dari beberapa moda transportasi tersebut, bentor yang paling mendominasi.[21]

  1. Terminal 42 Andalas
  2. Terminal Dungingi

Di Kota Gorontalo terdapat Pelabuhan Laut Gorontalo dan Pelabuhan Penyeberangan/Fery.

Untuk melayani akses transportasi udara dari dan ke Kota Gorontalo dapat melalui Bandar Udara Jalaludin yang terletak 30 Km dari pusat Kota Gorontalo. Saat ini Bandara tersebut dapat didarati oleh pesawat jenis Airbus A330, Fokker-28, Fokker-100, Boeing 737 dan Boeing 777-200. Perusahaan-perusahaan penerbangan yang melayani rute penerbangan ini antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air dan Sriwijaya Air.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 November 2023. 
  2. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2022-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 25 November 2023. 
  3. ^ Utomo, Bambang Budi, author., Atlas sejarah Indonesia: masa Islam, ISBN 9789791827843, OCLC 897834066, diakses tanggal 2019-06-17
  4. ^ http://www.gorontaloprov.go.id/Kondisi Diarsipkan 2023-03-14 di Wayback Machine. Geografis Provinsi Gorontalo
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-08. Diakses tanggal 2022-07-08. 
  6. ^ PANTO, I.P., 2014. Diaspora Etnis Cina di Kota Gorontalo(Doctoral dissertation, Universitas Negeri Gorontalo)
  7. ^ Botutihe, M., 2003. Gorontalo, Serambi Madinah. Jakarta: PT Media Otda.
  8. ^ Ishak, Ajub, author. Mentari serambi Madinah Gorontalo. ISBN 9789771502708. OCLC 1084530811. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  9. ^ Badudu, J.S., 1975. Morfologi kata kerja bahasa Gorontalo (Doctoral dissertation, FIB-UI).
  10. ^ Badudu, Y., 1982. Morfologi Bahasa Gorontalo. Djambatan.
  11. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 83 & 148. Diakses tanggal 8 Oktober 2024. 
  12. ^ "Gorontalo, Indonesia". Diakses tanggal 8 Januari 2021. 
  13. ^ "Kota Gorontalo, Indonesia". Diakses tanggal 8 Januari 2021. 
  14. ^ "PR bagi Wali Kota Gorontalo yang Baru Dilantik, dari Kemiskinan hingga Kemacetan". 2 Juni 2019. Diakses tanggal 8 Januari 2020. 
  15. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Gorontalo 2014-2019
  16. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Gorontalo 2019-2024
  17. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  18. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  19. ^ "teks pranala". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-20. Diakses tanggal 2020-09-25. 
  20. ^ "Universitas Terbuka". 
  21. ^ "Gorontalo Family Portal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-22. Diakses tanggal 2014-08-26. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]