HIV dan lelaki seks lelaki
Semenjak virus HIV mulai muncul di Amerika Serikat pada tahun 1980-an, epidemi HIV sering kali dikaitkan dengan kelompok gay, biseksual dan lelaki seks lelaki (LSL). Laporan resmi pertama mengenai virus ini diterbitkan oleh Center for Disease Control (CDC) pada tanggal 5 Juni 1981 dan merincikan kasus lima laki-laki gay muda yang masuk rumah sakit akibat infeksi serius.[1] Satu bulan kemudian, The New York Times melaporkan bahwa 41 orang homoseksual telah didiagnosis mengidap sarkoma Kaposi, dan delapan telah meninggal dalam waktu kurang dari 24 bulan setelah diagnosis tersebut.[2] Pada tahun 1982, komunitas medis menjuluki menyakit ini "gay-related immune deficiency" (GRID).[3] Istilah AIDS bari diusulkan sebagai pengganti GRID pada Juli 1982,[4] dan CDC sendiri baru menggunakan akronim AIDS di dalam laporan resmi pada September tahun yang sama.[5]
Kini komunitas ilmiah telah memahami bahwa HIV tidak hanya menyerang komunitas gay, tetapi juga dapat menginfeksi siapapun tanpa memandang jenis kelamin, kelompok etnis atau orientasi seksual.[6] Namun, HIV masih sangat berdampak terhadap LSL di berbagai belahan dunia. Persentase LSL di Amerika Serikat sangat kecil, tetapi mereka adalah kelompok populasi yang paling terkena dampak virus HIV/AIDS dan proporsi warga Amerika terbesar dengan diagnosis AIDS yang telah meninggal.[7] Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa 2 hingga 20% LSL terinfeksi dengan HIV, tergantung di mana mereka tinggal.[8]
LSL sebagai kategori perilaku
[sunting | sunting sumber]Lelaki seks lelaki (disingkat LSL) adalah laki-laki yang berhubungan seks sesama jenis tanpa memandang bagaimana mereka mengidentifikasi dirinya. Banyak LSL yang memilih untuk tidak mengidentifikasi diri sebagai seorang homoseksual atau biseksual.[10] Selain itu, istilah ini tidak mencakup laki-laki yang menyatakan diri sebagai seorang gay atau biseksual, tetapi tidak pernah berhubungan seks dengan laki-laki lainnya, termasuk remaja-remaja gay.
Istilah LSL sudah digunakan di bidang kedokteran paling tidak dari tahun 1990.[11] Penggunaan istilah ini telah dikaitkan dengan Glick et al., karena mereka memakai istilah ini di dalam hasil penelitian pada tahun 1994 yang memperkuat konsep ini di dalam terminologi medis.[12][13] Istilah LSL sering kali digunakan di dalam literatur medis dan penelitian sosial untuk mendeskripsikan laki-laki semacam ini sebagai suatu kelompok tanpa mempertimbangkan cara mereka mengidentifikasi diri karena dengan itu istilah ini menjadi kategori perilaku yang lebih tepat untuk menyelidiki risiko penyakit daripada kategori yang didasarkan pada identitas (seperti "gay", "biseksual" atau "hetero"), karena laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai seorang gay atau biseksual belum tentu aktif secara seksual, dan kadang-kadang mereka yang menyatakan diri sebagai seorang "hetero" malah aktif berhubungan seks dengan laki-laki.[14]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Penentuan jumlah LSL di seluruh dunia sulit dilakukan. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa paling tidak 3% hingga 16% laki-laki pernah berhubungan seks dengan laki-laki lain paling tidak satu kali. Perkiraan ini juga mempertimbangkan korban pelecehan seksual selain LSL yang melakukannya atas dasar suka sama suka.[15] Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa 6-20% laki-laki di seluruh dunia pernah berhubungan seks dengan laki-laki lain.[16]
Perkiraan di Amerika Serikat sendiri bermacam-macam. Center for Disease Control memperkirakan bahwa LSL mencakup sekitar 2% populasi Amerika.[7] Penelitian dari tahun 2005 memperkirakan bahwa di antara laki-laki Amerika yang berumur 15 hingga 44 tahun, diperkirakan 6% pernah melakukan seks oral atau anal dengan laki-laki lain, dan sekitar 2,9% pernah punya paling tidak satu pasangan laki-laki dalam 12 bulan terakhir.[17] Penelitian dari tahun 2007 memperkirakan bahwa terdapat 7,1 juta LSL di Amerika Serikat atau sekitar 6,4%. Dari antara orang-orang ini, 71% adalah orang kulit putih, 15,9% Hispanik dan 8,9% adalah orang kulit hitam. Persentase LSL di setiap negara bagian berbeda-beda; persentase paling rendah ada di Dakota Selatan (3,3%), sementara yang paling tinggi ada di District of Columbia (13,2%). Namun, penelitian yang sama menunjukkan bahwa terdapat 57% LSL yang menyatakan diri sebagai seorang biseksual atau hetero.[18] Penelitian dari tahun 2010 memperkirakan bahwa 2,6% pernah melakukan tindakan seks sesama jenis pada tahun terakhir, 4,0% dalam lima tahun terakhir, dan 7,0% pada suatu waktu dalam kehidupannya.[19]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ CDC (1981, 5th June) 'Pheumocystis Pneumonia - Los Angeles', MMWR, Vol. 30. No. 21. https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/june_5.htm Diarsipkan 2009-04-22 di Wayback Machine.
- ^ The New York Times (1981, 3rd July) "Rare cancer seen in 41 homosexuals" https://www.nytimes.com/1981/07/03/us/rare-cancer-seen-in-41-homosexuals.html?&pagewanted=2 Diarsipkan 2023-07-04 di Wayback Machine.
- ^ Oswald, G.A, et al (1982) 'Attempted immune stimulation in the "gay compromise syndrome"'. BMJ, 1982 October 16; 285(6348): 1082.
- ^ Grmek, M.D. (1990) 'History of AIDS: Emergence and origin of a modern pandemic', New Jersey: Princeton University Press.
- ^ MMWR Weekly (1982) 'Current Trends Update on Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) – United States', September 24, 31(37); 507-508, 513-514.
- ^ "2009 AIDS epidemic update". Joint United Nations Programme on HIV/AIDS and World Health Organization. November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 28, 2011. Diakses tanggal September 28, 2011.
- ^ a b Center for Disease Control. “HIV among gay, bisexual, and other men who have sex with men (MSM)” (2010). Department of Health and Human Services.
- ^ Men who have sex with men, HIV prevention and care” Geneva, November 2005. UNAIDS. http://data.unaids.org/pub/Report/2006/jc1233-msm-meetingreport_en.pdf Diarsipkan 2013-06-15 di Wayback Machine.
- ^ "aidsinfo.unaids.org > Data sheet > Men who have sex with Men > HIV prevalence in men who have sex with men". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-13. Diakses tanggal 2018-02-02.
- ^ "UNAIDS: Men who have sex with men" (PDF). UNAIDS. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal March 20, 2012. Diakses tanggal October 24, 2012.
- ^ Young, Rebecca M. and Ilan H. Meyer. “The Trouble With “MSM” and "WSW”: Erasure of the Sexual-Minority Person in Public Health Discourse.” Am J Public Health. (2005) 95: 1144–1149.
- ^ Young RM, Meyer IH (July 2005). "The trouble with "MSM" and "WSW": erasure of the sexual-minority person in public health discourse". Am J Public Health. 95 (7): 1144–1149. doi:10.2105/AJPH.2004.046714. PMC 1449332 . PMID 15961753.
- ^ Glick M, Muzyka BC, Salkin LM, Lurie D (May 1994). "Necrotizing ulcerative periodontitis: a marker for immune deterioration and a predictor for the diagnosis of AIDS". J. Periodontol. 65 (5): 393–7. doi:10.1902/jop.1994.65.5.393. PMID 7913962.
- ^ Young, Rebecca M. and Ilan H. Meyer. “The Trouble With “MSM” and “WSW”: Erasure of the Sexual-Minority Person in Public Health Discourse.” Am J Public Health. (2005) 95: 1144–1149.
- ^ "Between Men – HIV/STI prevention for men who have sex with men" (PDF): 3. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-03-12. Diakses tanggal 2018-02-02.
- ^ “Men who have sex with men, HIV prevention and care” Geneva, November 2005. UNAIDS. http://data.unaids.org/pub/Report/2006/jc1233-msm-meetingreport_en.pdf Diarsipkan 2013-06-15 di Wayback Machine.
- ^ Mosher, William D.; Anjani Chandra; Jo Jones (September 15, 2005). "Sexual Behavior and Selected Health Measures: Men and Women 15–44 Years of Age, United States, 2002" (PDF). Advance Data from Vital and Health Statistics (362): 2. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-14. Diakses tanggal May 7, 2012.
- ^ Lieb, S., Fallon, S., Friedman, S., Thompson, D., Gates, G., Liberti, T., & Malow, R. (2011). Statewide estimation of racial/ethnic populations of men who have sex with men in the U.S. PubMed, 126(1), 60-72.
- ^ Purcell, D.W., C Johnson, A Lansky, J Prejean, R Stein, P Denning, Z Gaul, H Weinstock, J Su, & N Crepaz. “Calculating HIV and Syphilis Rates for Risk Groups: Estimating the National Population Size of Men Who Have Sex with Men” Latebreaker #22896 Presented March 10, 2010. 2010 National STD Prevention Conference; Atlanta, GA.