Harunata
Harunata | |
---|---|
Bupati Lahat | |
Masa jabatan 1998–2008 | |
Presiden | |
Gubernur | |
[[Wakil Bupati Lahat|Wakil]] |
|
Pendahulu Solichin Daud | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Lahat, Sumatera Selatan | 28 Juli 1953
Meninggal | 20 Januari 2023 Bekasi, Jawa Barat | (umur 69)
Partai politik | Demokrat |
Suami/istri | Herlin (m. 1981) |
Anak | 2 |
Pendidikan |
|
Sunting kotak info • L • B |
Drs. H. Harunata, M.M. (28 Juli 1953 – 20 Januari 2023) adalah birokrat dan politikus Indonesia yang menjabat Bupati Lahat selama dua periode yakni 1998—2003 dan 2003—2008. Sebelumnya, Harunata bekerja sebagai birokrat di Departemen Dalam Negeri. Dia melanjutkan karirnya di departemen setelah akhir masa jabatannya sebagai bupati.
Kehidupan awal dan pendidikan
[sunting | sunting sumber]Harunata lahir pada 28 Juli 1953 di Lahat.[1][2] Harunata memulai pendidikannya di SD Negeri 5 Lahat dari tahun 1960 hingga 1966. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Harunata bersekolah di sekolah Santo Yosef dan lulus dari sana pada tahun 1972. Ia kemudian belajar di University of Birmingham dan memperoleh diploma dalam bidang keuangan pembangunan di 1975.[3]
Harunata melanjutkan pendidikan selama berkarier sebagai birokrat dan politikus. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Administrasi Universitas Jakarta dan lulus pada tahun 1989. Selama menjabat sebagai bupati, Harunata melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Artha Bodhi Iswara di Surabaya dan di Lembaga Ketahanan Nasional yang diselesaikannya pada tahun 2002.[3]
Karier
[sunting | sunting sumber]Harunata kembali ke Indonesia setelah lulus dari University of Birmingham. Ia memulai karirnya sebagai staf di Departemen Dalam Negeri. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1978 Harunata diangkat menjadi kepala seksi perpajakan provinsi di departemen tersebut. Ia memegang posisi ini selama hampir dua dekade hingga 1996, ketika dia akhirnya dipromosikan menjadi kepala subdirektorat perpajakan daerah di kementerian. Selama periode ini, Harunata sering dikirim ke luar negeri untuk belajar perpajakan dan administrasi.[3]
Pada bulan Oktober 1998, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lahat mengadakan pemilihan bupati di wilayah tersebut. Harunata yang dicalonkan dalam pilkada harus berhadapan dengan bupati petahana Solichin Daud. Harunata akhirnya memenangkan pemilihan dengan 25 dari 44 suara.[4] Ia dilantik tidak lama kemudian. Setelah masa jabatan pertamanya berakhir pada tahun 2003, ia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua dan bertugas hingga tahun 2008.[5]
Di bawah kepemimpinannya, wilayah tersebut mengalami dua banjir besar berturut-turut. Yang pertama, yang terjadi pada Februari 2004, menyebabkan beberapa rumah hancur.[6] Harunata menginstruksikan relokasi tempat tinggal di daerah banjir ke daerah yang lebih aman.[7] Yang kedua terjadi pada Januari 2007 dan menyebabkan rusaknya Jalan Lintas Tengah Sumatra dan beberapa jembatan penghubung di wilayah tersebut. Beberapa jam setelah kejadian, Harunata melakukan pemeriksaan kerusakan akibat banjir dan tanah longsor.[8]
Di penghujung masa jabatannya, Harunata berusaha mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Sumatera Selatan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun, ia gagal mendapatkan dukungan dari partai tersebut dan menarik pencalonannya.[9]
Harunata melanjutkan kariernya di Kementerian Dalam Negeri setelah masa jabatannya berakhir. Ia diangkat oleh menteri Gamawan Fauzi sebagai staf ahlinya.[10] Pada pertengahan tahun 2012, Harunata menjadi kepala pusat diklat kementerian. Di bawah kepemimpinannya, pusat diklat mulai menyelenggarakan kursus orientasi bagi kepala daerah. [11] Pada September 2012, Harunata mengirim beberapa bupati di Indonesia untuk mengikuti kursus pendidikan eksekutif di Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy.[12] Karena kiprahnya di kementerian, Harunata dicalonkan sebagai anggota Komisi Aparatur Sipil Negara.[13]
Kehidupan berikutnya
[sunting | sunting sumber]Harunata menetap di Bekasi setelah pensiun dari pemerintahan.[14] Pada pemilihan umum Gubernur Sumatera Selatan 2018, Harunata secara terbuka mendukung Herman Deru dan menjadi koordinator tim kampanye Deru di Lahat.[15] Belakangan tahun itu, Harunata mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai calon Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilihan umum legislatif Indonesia 2019.[16] Ia akhirnya mendapatkan nominasi dari Partai Demokrat, tetapi gagal memenangkan kursi dalam pemilihan.[17]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Harunata menikah dengan Herlin pada 27 Desember 1981. Pasangan ini memiliki dua putra.[2][3]
Harunata adalah seorang Muslim.[2] Ia meninggal dunia di kediamannya di Bekasi pada 20 Januari 2023, dalam usia 69 tahun.[14][18] Ia dimakamkan di pemakaman San Diego Hills di Karawang sehari setelah kematiannya.[19]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Bukit Asam Gugat Bupati Lahat". Hukum Online. 11 Februari 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal 21 Januari 2023.
- ^ a b c "Data Calon Anggota DPR". General Elections Commission. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Oktober 2021. Diakses tanggal 21 Januari 2023.
- ^ a b c d "Pemkab Lahat: Profil Bupati Lahat". Pemkab Lahat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2008. Diakses tanggal 21 Januari 2023.
- ^ "Putra Daerah Jadi Bupati Jayawijaya". Kompas. 22 October 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-16. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Pimpinan PDIP Kembali Pecat Dua Kader". Tempo. 24 October 2003. hlm. Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Banjir Bandang Terjang Lahat: Sebanyak 28 Rumah Hilang". Kompas. 14 February 2004. hlm. 20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-16. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Relokasi Korban Banjir Lahat". Kompas. 18 February 2004. hlm. 31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-16. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Banjir Bandang di Lahat, Jembatan Putus dan Rumah Hanyut". Detik. 30 January 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Syahrial Mengambil Formulir Cagub PDI-P". Kompas. 7 May 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Mendagri: Palembang jadi contoh pembuatan e-KTP". Antara News. 15 April 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ Susilo, Nina (4 March 2013). "Ribuan Izin Tumpang-tindih". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ Susilo, Nina (10 September 2012). "Sebanyak 19 Kepala Daerah ke Amerika". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Nama-nama Beken Lolos Seleksi Komisi ASN"". JPNN. 8 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ a b Bae, Zen (20 January 2023). "Kabar Duka! Harunata Mantan Bupati Lahat Berpulang". Palpos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Herman Deru Raih Dukungan dari Mantan Bupati Lahat". Indonesiana. 27 April 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Mantan Bupati Lahat Era Milenium Ini Tetap Dekat di Hati Rakyat". Lahat Hotline. 7 October 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Caleg Muda Yakin Lolos dari 'Dapil Neraka'". Medcom. 27 October 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-22. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ Oskandar, Dudi (20 January 2023). "Innalillahi, Mantan Bupati Lahat Harunata Meninggal Dunia". Republik Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.
- ^ "Berita Duka, Harunata Meninggal Dunia, Dimakamkan di San Diego Hills". JPNN. 20 January 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-21. Diakses tanggal 21 January 2023.