Hasan Kleib
Hasan Kleib | |
---|---|
Utusan Tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa ke-15 | |
Masa jabatan 17 November 2017 – 2020 | |
Presiden | Joko Widodo |
Utusan Tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-17 | |
Masa jabatan 10 Agustus 2010 – 2011 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1 Oktober 1960[butuh rujukan] Cirebon, Jawa Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Azizah Kleib |
Almamater | Universitas Padjadjaran (Drs.) Universitas Monash (M.A.) |
Profesi | Diplomat |
Sunting kotak info • L • B |
Hasan Kleib (lahir 1 Oktober 1960) merupakan seorang diplomat Indonesia dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, Organisasi Perdagangan Dunia, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa dari 13 Maret 2017. Pelaksanaan pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta.
Pertemuan
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 13 Juni 2019 tepatnya di Jenewa, Swiss, Hasan Kleib dalam Pertemuan Solidaritas Internasional bagi para pekerja Palestina menyampaikan sebuah pesan solidaritas bahwa Indonesia merasa prihatin terhadap ILO. Tepatnya di ulang tahunnya yang ke-100, ILO yang sedang membahas mengenai masa depan kerja yang layak, tetapi justru terjadi kesulitan mencari pekerjaan yang dialami oleh para pekerja di Palestina. Indonesia juga sangat prihatin atas laporan bahwa para pekerja di wilayah Gaza khususnya, yang bekerja di Israel juga mendapatkan pelecehan, pelanggaran atas hak-hak dalam ketenagakerjaan, seperti tempat kerja yang buruk sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja, tidak hanya itu saja tetapi juga mendapatkan pembayaran upah atas kerjanya dengan upah di bawah minimum. Walaupun mengalami seperti itu, para pekerja Palestina tetap bekerja dikarenakan tidak memiliki pilihan lain dan mengingat akan tingkat pengangguran yang sangat tinggi. Indonesia di lain pihak juga melakukan dorong terhadap ILO agar terus mendukung Palestina dalam mencapai kerja layak bagi semua pekerja, dan semua pihak yang terkait. Dubes Kleib juga menegaskan kembali mengenai komitmen Pemerintah Indonesia yang akan terus memberikan dukungan bagi Palestina dalam berbagai program yang dilakukan untuk pengembangan kapasitas.[1][2][3]
Pada tanggal 19 September 2017, Hasan Kleib mengikuti konferensi perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa. Pencapaian bagi Indonesia lagi, bahwa dia ditunjuk oleh PBB sebagai Koordinator Badan Subsider Penghentian Perlombaan Senjata Nuklir dan Perlucutan Senjata Nuklir. Sebagai seseorang yang mendapatkan amanah untuk menjadi koordinator, dia harus bertugas memimpin pada pertemuan-pertemuan badan subsider dan mengupayakan agar tercapainya kesepakatan antar negara. Dalam sidang tersebut dia menjelaskan bahwa Badan Subsider Penghentian Perlombaan Senjata Nuklir dan Perlucutan Senjata Nuklir mendapatkan sebuah mandat mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendorong agar tercapainya kesepakatan tentang pelucutan senjata nuklir tersebut. Hasil dari sidang tersebut akan dilaporkan kepada Presiden Konferensi yang kemudian akan disampaikan pada sidang majelis umum PBB di New York.[4]
Kelanjutan tentang badan subsider penghentian perlombaan senjata nuklir dan perlucutan senjata nuklir, bahwa badan subsider tidak akan membahas ataupun menyetujui akan suatu traktat yang berkaitan dengan perlucutan senjata, tetapi akan mencari sebuah kesepakatan mengenai langkah-langkah bagi kemungkinan dimulainya suatu negosiasi untuk menyusun traktat. Sampai sekarang ini masih terdapat perbedaan antara negara yang pemilik nuklir dengan negara yang bukan pemilik nuklir. Untuk negara yang bukan pemilik nuklir mengharapkan disepakatinya langkah-langkah guna menyusun sebuah traktat yang mengikat secara hukum terkait dengan perlucutan senjata, sedangkan negara pemilik nuklir menginginkan hanya mengenai langkah-langkah secara bertahap yang disepakati dalam sebuah upaya untuk menuju suatu traktat.[4]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 28 Juni 2019 Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang diwakilkan oleh Menteri Riyadh Mansour memberikan sebuah penyematan bintang tanda jasa kepada Hasan Kleib sebagai Wakil Tetap RI pada PBB, WTO, dan organisasi internasional lainnya di Jenewa. Penghargaan diberikan atas peran yang luar biasa dari Hasan Kleib, dan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dengan Palestina, serta penghargaan yang tulus diberikan atas solidaritas dalam mendukung perjuangan luhur rakyat Palestina dalam mencapai kebebasan dan kemerdekaan. Selain itu, penghargaan ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada bangsa dan rakyat Indonesia atas putera terbaik, diplomat terbaik, dan menjadi duta terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Semoga dengan disematkan tanda jasa ini oleh presiden, diharapkan dapat menjadi sesuatu yang bermakna dan bisa selalu diingat selama masa berkarier.[5][6][7]
Penyematan tanda ini dilakukan dengan upacara khusus di Gedung PBB, Jenewa dengan dihadiri juga oleh para duta besar negara-negara Arab Saudi, ASEAN, dan negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk juga Asisten Sekjen OKI dan tamu undangan lain. Penyematan ini menjadi sebuah momen yang luar biasa bagi Kleib pribadi dan bagi Indonesia. Dia juga menganggap bahwa penghargaan yang diberikan kepadanya ini sebuah tanda jasa yang lebih luar biasa karena diperoleh dari seorang presiden yang telah berjuang untuk memperoleh sebuah kemerdekaan. Namun, walaupun pengahargaan bintang tanda jasa diberikan untuk pribadi Kleib sendiri, tetapi merupakan sebuah pengakuan atas upaya-upaya dan kontribusi yang dilakukan oleh Pemerintah dan rakyat Indonesia bagi perjuangan rakyat Palestina. Upacara khusus penyematan tanda jasa kepada Haan Kleib ini di akhir acara ditutup dengan resepsi dan pemberian ucapan selamat kepada Duta Besar Hasan Kleib dari semua orang yang mengikuti upacara tersebut.[5][8][9]
Jabatan
[sunting | sunting sumber]- Sebagai Kepala Bagian Timur Tengah dari Maret 1988 sampai dengan Juli 1992.[10]
- Sebagai Sekretaris Ketiga / Kedua untuk Urusan Politik di Misi Permanen Indonesia dari bulan Agustus 1992 sampai dengan Juli 1996.
- Sebagai Kepala Seksi Urusan Perlucutan Senjata dari Agustus 1996 sampai dengan April 2000.[10]
- Sebagai Kepala / Penasihat Divisi Politik di Kedutaan Besar Indonesia di Washington, D.C. dari bulan Mei 2000 sampai dengan Maret 2004.
- Sebagai Direktur Keamanan Internasional dan Urusan Perlucutan Senjata dari bulan April 2004 sampai dengan November 2006.[10]
- Sebagai Duta Besar / Wakil Perwakilan Permanen Indonesia untuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dari bulan Januari 2007 sampai dengan Desember 2008.
- Sebagai Duta Besar / Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB di PBB New York dari bulan Agustus 2010 sampai dengan Desember 2011.[10]
- Sebagai Wakil Menteri / Direktur Jenderal Urusan Multilateral di Kementerian Luar Negeri (MOFA) dari bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2017.
- Sebagai Perwakilan Tetap Republik Indonesia saat ini untuk PBB, Organisasi Perdagangan Dunia, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa dari 13 Maret 2017 sampai dengan sekarang.[1]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b PTRI Jenewa (14 Juni 2019). "Indonesia Wakili Negara-Negara PBB Suarakan Solidaritas Terhadap Pekerja Palestina". Indonesia Untuk Dunia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-14. Diakses tanggal 10 Maret 2020.
- ^ R Arief, Faizal (03 Juli 2018). "Indonesia Desak PBB Selidiki Pelanggaran HAM Israel di Palestina". Times Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 12 Maret 2020.
- ^ Suastha, Riva Dessthania (3 Juli 2018). "RI Desak PBB Bentuk Komisi Investigasi Pelanggaran HAM Israel". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-12. Diakses tanggal 12 Maret 2020.
- ^ a b Sekarwati, Suci (29 Maret 2018). Sekarwati, Suci, ed. "Diplomat Hasan Kleib Bakal Upayakan Kesepakatan Senjata Nuklir". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-12. Diakses tanggal 10 Maret 2020.
- ^ a b Koresponden, Non (29 Juni 2019). Saputra, Eka Yudha, ed. "Presiden Palestina Anugerahi Dubes Hasan Kleib dengan Tanda Jasa". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-12. Diakses tanggal 8 Maret 2020.
- ^ "Presiden Palestina Anugerahkan Tanda Jasa Kepada Dubes Hasan Kleib". Sekretariat Kabinet Republika Indonesia. 30 Juni 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-16. Diakses tanggal 12 Maret 2020.
- ^ Republika (29 Juni 2019). "Hasan Kleib Terima Tanda Bintang Jasa Presiden Palestina". Republika. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 12 Maret 2020.
- ^ Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (01 Juli 2019). "Presiden Palestina Anugerahkan Tanda Jasa kepada Dubes Hasan Kleib". Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-12. Diakses tanggal 12 Maret 2020.
- ^ Riso, Nadia (29 Juni 2019). "Presiden Palestina Anugerahkan 'Star of Merit' Pada Dubes Hasan Kleib". Kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-12. Diakses tanggal 12 Maret 2020.
- ^ a b c d The Washington Diplomat (tanpa tanggal). "His Excellency Hasan Kleib". The Washington Diplomat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-05. Diakses tanggal 12 Maret 2020.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Cerita Hasan Kleib sebagai Duta Besar RI di Swiss Diarsipkan 2023-05-12 di Wayback Machine..
- Kecam Sikap Staf KT HAM, RI Tetap Undang PBB ke Papua Diarsipkan 2023-05-15 di Wayback Machine..
- Dewan HAM PBB Disebut Takkan Tangani Petisi Referendum Papua Diarsipkan 2023-05-12 di Wayback Machine.
Jabatan diplomatik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Triyono Wibowo |
Utusan Tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa 2017–2020 |
Diteruskan oleh: Febrian Alphyanto Ruddyard |
Didahului oleh: Marty Natalegawa |
Utusan Tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa 2010–2011 |
Diteruskan oleh: Desra Percaya |